12 ● FIRST KISS

145K 4.1K 204
                                    


Alex batal mengantar Rosa untuk kembali ke rumah keesokan paginya. CEO muda yang super sibuk itu beralasan tengah mempunyai urusan bisnis mendadak sehingga ia harus menunda memulangkan Rosa ke rumah sang paman dan bibi. Tante Lastri yang mengetahui hal tersebut sudah jelas tak keberatan. Ia bahkan sangat senang, keponakannya menghabiskan waktu lebih lama bersama Alex.

Rosa menghabiskan siangnya hanya berada di dalam penthouse. Alex tadi meninggalkannya cukup pagi, lelaki itu tak sempat berpesan macam-macam maupun sekedar memberikan baju yang lebih layak untuk Rosa kenakan. Dan mungkin juga Alex dengan sengaja melakukan hal tersebut agar Rosa tetap berada di sangkar emas griya tawangnya.

Walaupun sama sekali tak keluar penthouse, Rosa tak perlu mengkhawatirkan kondisi perutnya. Alex telah mengatur layanan pesan antar untuk gadis itu. Lagipula Rosa sebenarnya juga bisa memasak di dapur dengan berbagai macam bahan makanan yang melimpah. Ia yang sebenarnya juga ingin membantu bersih-bersih pun justru hanya berpangku tangan seperti nyonya besar karena penthouse Alex memang rutin dibersihkan petugas setiap hari.

Rosa menghibur diri dengan hanya menonton acara tv. Kadang kala gadis itu pergi ke balkon untuk sekedar mencari angin dan menikmati pemandangan pusat kota dari atas. Untunglah kepulangannya hanya tertunda selama satu hari. Kalau tidak ia bisa mati kebosanan, merasa seperti Rapunzel yang tertawan di sebuah menara tinggi.

Tepat pukul sembilan malam, Alex akhirnya pulang. Pria itu membersihkan diri sejenak kemudian mengajak Rosa untuk mengobrol empat mata di ruang tengah. Ada satu hal penting yang hendak ia sampaikan pada gadis yang menemaninya beberapa hari belakangan.

**

Rosa tengah terduduk di sofa panjang ruang tengah, sementara Alex berdiri mengamati dengan tangan menyilang di dada. Ia memindai tekun sang gadis yang terlihat cantik walaupun masih menyisakan sedikit lebam samar di kening dan sudut bibirnya. Alex mematung sembari mencoba menghalau hal-hal kotor yang melintas dalam benaknya. Bagaimana mungkin pikirannya tak berkelana kalau malam itu Rosa kembali memakai pakaian minim bahan; dress beraksen bunga dengan tali bahu tipis dengan panjang hanya menutupi beberapa senti paha kecil Rosa yang membalut tubuh gadis itu dengan begitu pas.

Ditambah saat itu Rosa tengah terduduk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ditambah saat itu Rosa tengah terduduk. Rosa terus menahan roknya ke arah lutut karena jika naik sedikit saja akan dengan mudah mengekspos bagian intimnya.

Alex merasakan dadanya memberat, tubuhnya memanas dan nafasnya terasa sulit. Ia tau ia sedang menahan naluri buas nan biadab yang bergejolak hebat dalam dirinya. Apalagi Rosa masih begitu muda, ia merasa makin di uji. sekarang ia benar-benar mencoba fokus pada inti masalah yang harus segera diketahui oleh gadis cantik di depannya itu.

"Ada satu hal yang ingin saya sampaikan sama kamu" ucap Alex mengawali pembicaraan dengan Rosa malam itu.

"Ehmm" tapi kemudian ia berdehem ringan karena menyadari suaranya yang terdengar serak menahan gairah.

MARITAREWhere stories live. Discover now