20 ● INVITATION

114K 3.1K 62
                                    


Rosa melihat pantulan bayangannya di cermin.

"Ah masih aja bekasnya gak hilang..."
Gumamnya merutuki kissmarks yang Alex berikan beberapa malam lalu. Ia jadi harus mengancingkan seragamnya sampai kancing teratas dan menutupi dengan kerah. Untung saja rambutnya juga panjang sehingga bisa membantu menutupi tanda keunguan tersebut.

Sudah beberapa hari belakangan Rosa  berhasil menghindar dari sang suami. Semenjak insiden di dapur waktu itu, Rosa masih merasa sangat canggung untuk bertemu dengan Alex. Ia selalu saja kabur jika pria itu ada di dekatnya. Kebetulan juga Alex kan memang super sibuk, jadi yah Rosa terbantu dengan waktu Alex yang memang sedikit dihabiskan di penthouse.

**

Teng Teng

Bel istirahat berbunyi.

"Kantin yuk" ajak Freya, teman sebangku Rosa untuk pergi makan siang.

Rosa menggeleng.
"Maaf ya Fre, aku... ah... gue disini aja" tolak Rosa sungkan. Ia bukannya tak mau makan bersama Freya. Tapi saat itu moodnya sedang benar-benar hancur.

Freya menutup buku pelajaran. Ia menggeser badannya untuk menghadap Rosa. "Kenapa sih dari kemarin lo murung terus? Ada apa?" Freya bertanya penasaran. Ia heran pada Rosa yang biasanya tampak ramah dan murah senyum belakangan justru terlihat menekuk wajah.

"Apa ini ada hubungannya sama kissmark lo?" lanjutnya lagi namun setengah berbisik.

Rosa langsung melotot mendengar pertanyaan teman sebangkunya itu. "Ap..apa keliatan?" Rosa justru balik bertanya dengan perasaan gugup setengah mati.

"Kalau gue sih liat... gak tau deh yang lain... mungkin enggak, secara lo kan cuma di kelas terus gak kemana-mana kecuali toilet. Dan cuma gue yang paling deket sama lo...  jadi .. bener nih, lo kayak gini gara-gara..." Freya tak meneruskan kalimatnya karena Rosa sudah membekap bibir gadis itu terlebih dahulu.

"Jangan keras-keres Frey-"

Freya mengangguk dan Rosa pun melepaskan tangannya.

"Frey, mau gak... lo ikut gue ke taman belakang? Gue mau tanya sesuatu"

Tiba-tiba terlintas dalam pikiran Rosa untuk menanyakan pada Freya mengenai hal yang sudah membuatnya malu tersebut. Rosa tau gadis cantik itu sudah punya pacar. Mereka satu sekolah namun beda kelas. Freya dan pacarnya Leo, terkenal serasi dan mesra. Barangkali saja Freya lebih tau mengenai hal iya-iya ketimbang dirinya.

'Ah, kenapa gak dari kemarin-kemarin sih aku tanya sama Freya...' sesal Rosa dalam hati.

**

Rosa dan Freya sudah berada di taman belakang sekolah. Rosa melepaskan cekalannya yang menarik tangan temannya itu. Ia kemudian berbalik.

"Kenapa gak di kelas aja sih, Sa? Kenapa harus disini?" Protes Freya.

"Soalnya di kelas banyak orang. Takut ada yang denger" jawab Rosa memberi alasan.

"Emang lo mau tanya apaan? Oh iya berarti ini ada hubungannya sama kissmark lo ya?"

Rosa mengangguk pelan. Freya pun menjadi semakin penasaran.

"Jadi gini... kamu... ahhh.. lo... " Rosa masih bingung harus mulai bertanya darimana. Freya yang mendapati Rosa bertele-tele menjadi tak sabar.

"Apaan sih Sa? Cepet cerita"

"Jadi gini... mmmm"

"Lo udah gak perawan ya?" Tembak Freya terlalu frontal.

MARITAREWhere stories live. Discover now