14 ● WEDDING

112K 3.6K 206
                                    

Sebuah tenda putih besar berdiri kokoh di atas halaman rumput hijau salah satu hotel bintang lima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah tenda putih besar berdiri kokoh di atas halaman rumput hijau salah satu hotel bintang lima. Di dalam tenda tersebut tertata rapi meja-meja bundar dengan tiffany chairs yang mengelilinginya. Bunga-bunga mawar putih, peony dan lili juga menjadi hiasan indah yang menambah kesan elegan dekorasi venue pernikahan tersebut. Beberapa chandeliers dan lilin-lilin kecil terlihat sebagai penerangan, tampak menyilaukan sekalipun hari masih menjelang siang.

Di salah satu kamar hotel yang sama, Rosa tengah terduduk sembari memainkan cincin di jari manisnya. Resmi sudah ia menjadi nyonya Alex setelah pria itu mengucap janji suci di hadapan penghulu dua jam lalu. Saat itu Rosa tengah berdandan untuk acara resepsi. Ia telah berganti dari kebaya sederhana menjadi gaun pengantin modern.

Seharusnya hari itu adalah hari yang membahagiakan untuknya. Tapi perasaannya serasa mengganjal. Ia menikah dengan sang suami bukan karena mereka saling mencintai.

Rosa tau alasan Alex akhirnya mau menikahinya. Pria itu berkata ia hanya ingin membahagiakan kakeknya semata. Itu saja. Dan Rosa sangat mempercayai hal tersebut.

Rosa sudah tak berharap Alex menaruh hati padanya. Walaupun sebenarnya ia mungkin mulai menyukai pria itu. Yah, kalau tidak suka tidak mungkin ia mau dicumbu begitu saja dan digerayangi tubuhnya oleh Alex. Tapi nampaknya cinta Rosa tidaklah berbalas. Seusai aksi mesra keduanya terakhir kali, Alex justru berkata ia hanya terbawa suasana. Dan sejak saat itulah Rosa tak berharap banyak pada pria itu. Ia berpikir mereka menikah murni karena kepentingan masing-masing.

**

Alex berjalan menyusuri lorong kamar hotel sembari melirik Patek Philippe Sky Moon Tourbillon yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Waktu menunjukkan sudah hampir pukul sebelas siang, yang berarti acara resepsi pernikahannya akan digelar beberapa menit lagi.

Alex mempercepat langkah guna menemukan sebuah pintu coklat dengan nomor kamar yang familiar. Ia berdiri di ambang pintu tersebut lalu mengetuknya. Tak lama setelah ketukannya yang kedua, seorang wanita tua membuka pintu dan muncul di hadapan Alex.

"Oh Mas Alex sudah siap" ujar wanita tersebut yang tak lain adalah Anne Blanca, seorang MUA yang diminta untuk mendandani Rosa.

"Mbak Rosa nya juga sudah ready, silahkan masuk Mas" Anne mempersilahkan Alex untuk memasuki kamar hotel tempat Rosa sedang bersiap diri.

Alex melangkahkan kaki perlahan. Selain Anne ia juga disambut oleh beberapa asisten Anne yang ikut mempersiapkan penampilan Rosa.

Alex kemudian masuk lebih jauh ke dalam kamar. Akhirnya ia bisa melihat sesosok perempuan tengah terduduk di atas sebuah stool. Ia hanya bisa melihat punggung perempuan tersebut yang sedang menghadap jendela dan tampak melamun.

"Rosana..." panggil Alex dengan suara beratnya. Rupanya Rosa belum juga menyadari kehadiran seorang pria dibelakangnya.

Rosa sontak menoleh begitu mendengar namanya disebut. "Om..." gumamnya lirih sembari perlahan berdiri lalu memutar tubuhnya untuk menghadap Alex.

MARITARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang