22 ● IRONY OF FATE

96.2K 3.5K 90
                                    

Alex berdiri di ruang tengah menunggu Rosa yang sedang bersiap-siap. Ia mengangkat tangan kiri untuk melirik jam tangan mewahnya sepintas. Kurang lebih satu jam lagi acara cocktail party yang harus ia dan Rosa hadiri akan segera dimulai.

Malam itu Alex terlihat memukau dengan setelan jas serba hitam. Wajahnya yang tegas menawan, potongan rambut rapi, aroma tubuh wangi ditunjang badan yang tegap atletis membuat sempurna penampilan CEO berusia 31 tahun tersebut.

Sepuluh menit berlalu dan Rosa belum juga muncul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepuluh menit berlalu dan Rosa belum juga muncul. Alex yang tak sabaran sudah menggerutu terus-terusan. Sambil berkacak pinggang laki-laki itu menggumam. "Ck.. Gak ada apa cewek yang dandannya cepet?! Ni bini sama aja, udah satu jam dandan gak kelar-kelar" rutuk Alex gelisah.

Tak lama kemudian barulah pria itu akhirnya mendengar suara derap langkah kaki yang menggema di ruangan. Dari suara nya saja ia bisa memastikan bahwa orang yang akan datang memakai sepasang heels.

Alex berbalik untuk melihat ke belakang. Awal hati ingin marah namun begitu melihat penampilan istrinya malam itu ia langsung terpesona dan tak sanggup berkata selama beberapa saat.

Dilihatnya Rosa amat cantik dengan sebuah cocktail dress tanpa lengan yang membalut tubuh putih mulus gadis itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dilihatnya Rosa amat cantik dengan sebuah cocktail dress tanpa lengan yang membalut tubuh putih mulus gadis itu. Rosa juga menata rambutnya ke atas membentuk sebuah sanggul modern dengan kesan sedikit messy, poni tipis dan jarang menghiasi dahinya, sedangkan beberapa anak rambut menjuntai di dekat lehernya yang jenjang.

Rosa juga menyapukan make up tipis pada paras cantiknya. Matanya yang sudah besar tampak semakin lebar karena eyeliner dan eye shadow ringan. Bibirnya merekah segar dengan lipt tint warna merah. Pipinya disapu blush on tipis, membuatnya merona berseri-seri.

Tanpa diketahui sang istri, Alex diam-diam merutuki hawa nafsunya yang begitu mudah datang kala melihat istrinya yang begitu memikat.

'Ssssshit... tahan Lex. Tahan. Lo bisa minta baik-baik ntar' batinnya berperang tak ingin mengulangi kesalahan dua kali karena terlalu tergesa.

"Ehemm" Alex membasahi tenggorokannya yang serasa tercekat. Dengan hati-hati ia menelusupkan tangan ke dalam jas dan mengelus dadanya yang berdebar tak karuan. Entah kenapa hal itu menimbulkan sedikit rasa sakit dan membuatnya hampir kehabisan nafas.

MARITAREWhere stories live. Discover now