4.싸웠다 (Quarrel)

4.3K 370 13
                                    


"Biar ku beri tahu"

Eunwo menepuk bahu Jimin pelan. Membuat pria itu harus menatap Eunwo, menunggu kalimat yang akan didengarkan selanjutnya. "Dia baru saja kembali dari Amrik. Apa kau tidak melihat beritanya?"

Kedua mata Jimin membola seraya menggeleng. "Kapan?" Jimin meremas hebat rambutnya, frustasi. Dan mengumpat karna kabar yang mengejutkan untuk nya.

Eunwo yang melihat sahabat kecilnya tampak frustasi itu, hanya melipat kedua tangan nya didepan dada sambil menggeleng. Mereka sedang berada diruangan Jimin, dikantornya.

"Tadi pagi. Bahkan seluruh media sudah heboh karna pemberitaan kepulangan nya." seolah Eunwo menjelaskan detailnya. "Kabarnya dia akan sedikit lama di korea, mengingat project dan karirnya yang sedang di puncak. Sudah pasti saja dia sedang sibuk."

Jimin yang mendengar itu seolah tidak percaya dengan semua ancang-ancang yang sudah ia siapkan akan menjadi rumit hanya karna seseorang yang tidak diharapkan nya kembali.

"Aku harus bagaimana Eunwo-ah. Gwen tidak boleh tahu tentang Alisa." Jimin menatap Eunwo. "Tidak, tidak boleh ada yang memberitahukan ini semua kepada Gwen." ucap Jimin terlihat panik.

Eunwo berjalan ketengah ruangan dan duduk disofa yang melingkar disana. Menghadap Jimin dengan satu tangan yang ia lebarkan pada punggung sofa. "Kalau begitu kau harus pindah dari rumah itu. Secepatnya, sebelum Gwen menemuimu." seolah memberikan Jimin sedikit jalan keluar dari malapetaka yang akan kembali merumitkan hidupnya.

"Jika kakek bertanya bagaimana? apa yang akan ku katakan? "

Eunwo berdecak tidak percaya melihat teman nya yang masih saja polos dan tidak ahli dalam berbohong. "Apa kau bocah ha! haruskah aku yang mengajarimu untuk sesuatu yang seharusnya kau sendiri yang memikirkan ini semua."

Jimin memejamkan matanya. Eunwo memang benar, ia tidak akan pernah bisa melakukan hal keji seperti itu terhadap kakek nya. Bagi Jimin Yoo Han penting melebihi dirinya sendiri. Bahkan Jimin akan mendengarkan apapun yang Yoo Han katakan ketimbang perintah orang tua nya. Peran dan didikan Yoo Han selama ini yang telah merawat Jimin, menjadikan nya seorang pria yang akan selalu jujur terhadap kakeknya.

Hanya saja, dalam urusan mendesak seperti pernikahan kontrak nya dengan Alisa, Jimin memang harus berani berbohong untuk itu. Alasan utamanya, karna ia tidak ingin Ayah nya hanya sia-sia selama ini, telah rela mengurus harta Yoo Han. Lucu jika kakeknya berniat memberikan seluruh kekayaan nya kepada cucunya lain, sedangkan selama ini yang mati-matian adalah Jimin dan ayah nya.

"Bukan kah ibu mu tidak terlalu menyukai Alisa."

Jimin mengangguk.

"Bagus. Maka jadikan itu alasan kau bisa membawa Alisa keluar dari sana." sedikit menegapkan posisi duduknya dan seraya merapikan jas yang sedang ia kenakan, sebelum berucap kembali. "Biar selebihnya urusan ku dan Taehyung yang memainkan drama ini untukmu." dan berakhir dengan keduanya yang saling menatap dan tersenyum bangga, telah menjadi teman dan mengambil peran disetiap masalah.

*******

"Ak-aku.. " sialnya Alisa tiba-tiba saja gagap didepan Han. Setelah pria tua itu menerka-nerka sesuatu yang sebenarnya benar terjadi. "Aku tidak mengerti maksudnya kek" elak Alisa dengan raut wajah yang buat sepolos mungkin.

Han tersenyum. Menatap layar ponsel nya sebentar, "Lupakan. Aku hanya melantur tadi" satu jari Han menyentuk ponsel yang di genggam nya. Menekan tanda silang yang terpampang disana, pertanda yang ia tonton sudah berakhir. "Oiya nak, selama ini kau tinggal dengan siapa?"

Nafas lega Alisa mencelos ketika Han  mengubah topik dan mengalihkan pembicaraan. Alisa itu sama saja dengan Jimin, mereka masih awam dengan sifat picik seperti itu. Berbohong adalah dosa besar yang sangat ia hindari kalau bisa.

BECAUSE OF YOU [Park Jimin]✓Where stories live. Discover now