26.착란 (Confusion)

3.2K 346 23
                                    

Manusia tidak pernah tau apa yang akan terjadi dalam hidupnya. Apa yang akan ia jalani dimasa depan. Dan apa yang akan terjadi setelah mereka berusaha memikirkan.

Tentu, semua punya jalan yang berbeda. Tuhan tidak pernah sia-sia memperhatikan.

Seperti Alisa, tidak usah jauh-jauh mencari perumpamaan. Gadis itu sendirian, hanya menangis disaat dia tidak bisa memikirkan apapun yang terjadi dalam dirinya. Ditinggal untuk selama-lamanya oleh kedua orang tua, membuat Alisa hanya bersandar kuat pada Madona yang selama ini memberinya kasih sayang. Membesarkan penuh kasih, dan merawatnya tanpa pamri.

Lalu Alisa bertemu dengan Jimin, anak kecil yang membuat janji akan menjadikannya seorang putri. Itu hanya bualan, tapi Tuhan selalu melekatkan kalimat-kalimat janji tersebut di pikirannya. Hingga Alisa memilih untuk menanti, berharap bahwa anak kecil itu datang dan membuatnya bahagia.

Dua puluh tahun, hidup dalam semangat akan khayalan bahwa ia akan dijadikan seorang ratu membuat Alisa nyaris lelah dan pasrah. Tapi Taehyung datang, membawa sebuah kabar dan rencana baru untuk mewujudkan mimpi yang tidak kunjung terkabulkan—dinikahkan oleh Jimin.

Kini—bahkan harapannya menjadi seorang ratu untuk Jimin tercipta pun kebahagiaan itu tidak memberi tempat sedikitpun. Gadis itu sedang kebingungan, harus menyudahi atau tetap berjalan mengikuti arahan dari sutradara hidupnya, tentu saja Kim Taehyung.

Pria yang selalu menemaninya dalam keadaan apapun. Jika Alisa di tuntut dan disuruh memilih kepada siapa ia harus berterimakasih selain Madona, maka tanpa ragu pria bermarga Kim itu adalah orang nya. Yang melindungi dan tidak henti menyemangati Alisa untuk apapun yang akan gadis itu lakukan. Taehyung memang berjasa besar dalam hidupnya.

Alisa masih memandangi kotak silver yang dari tadi ia genggam, duduk di ujung kasur dengan wajah sendu pun kebingungan. Sedangkan Jimin, pria itu entah kemana pergi nya. Setelah kesetanan seperti orang prustasi, dia memilih enyah dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa didepan Alisa. Agaknya sudah beberapa jam yang lalu sang suami belum juga menampakkan diri.

Alisa sih yakin Jimin tidak pergi kemana-kemana. Karna hanya memakai celana hitam pendek dan baju lengan pendek berwarna hijau tosca untuk pakaian dirumah saja, lalu ia pergi keluar dengan mobilnya. Kerumah Taehyung atau Eunwoo mungkin. Bisa jadi. Sangat tidak mungkin juga menemui Jungkook. Hingga akhirnya Alisa pun tertidur, kelelahan karna sibuk menyibukkan diri seharian dengan berbagai apapun yang sudah ia kerjakan.

Semilir angin yang lewat dari celah jendela mengisi penuh ruangan tersebut. Jendala yang terbuka lebar, menampakan pemandangan luar balkon dan tirai jendela yang berterbangan. Senja dengan jingga yang menghiasi cakrawala pun sudah tampak menyambut gelapnya dunia dan purnama yang akan menerangi.

Jimin menyalipkan satu tangannya kebelakang punggung Alisa dengan hati-hati, tangan satu lagi ia pantaskan mengapit kedua kaki sang istri, lalu mengangkatnya perlahan keposisi yang sebenarnya. Meletakkan kepala Alisa kebantal begitu pelan tanpa mengeluarkan gemersik tambahan agar sang puaian tidak terbangun dari lelapnya. Menatap wajah teduh dan sehangat mentari itu kemudian Jimin mengecup kening nya.

Jimin beranjak, melipat tangan meneliti sang istri yang tertidur pulas dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. Sebelum tangan itu melanjutkan menutup kaki Alisa dengan selimut tebal, fokusnya terpaku pada kotak kecil berwarna silver yang Alisa genggam. Begitu kuat sampai-sampai niat ingin mengambilnya pun ia urungkan karna takut menjadi penyebab sang puaian terbangun.

Jimin tidak akan stagnan kalau saja Alisa menggeliat dan mengibaskan tangan, membuat kotak silver tadi tanpa sadar terlepas dan jatuh ke lantai, sudah pasti menimbulkan suara dentaman yang cukup keras.

Jangan tanya bagaimana paniknya Jimin saat ini. Takut kalau Alisa terbangun dan melihat keberadaan nya. Jujur, sejak kejadian siang tadi, Jimin mendadak canggung. Tubuh nya terpaksa merunduk dan merangkak mencari kotak kecil yang menggelinding entah kemana. Kedua mata nya kian kemari meneliti setiap penampakan, dan pencarian itu berakhir ketika Jimin mengulas senyum saat kotak silver itu terekam sedang bersandar santai di ujung kaki ranjang.

BECAUSE OF YOU [Park Jimin]✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن