32. Chase!

3.4K 365 58
                                    

Alisa berlari setelah Jimin membukak-an pintu mobil untuknya. Tidak mengatakan sepatah kata pun Alisa bergegas meninggalkan Jimin.

Kaki nya terhuyung-huyung kesana kemari, tidak sabaran ingin melihat bagaimana keadaan Jungkook saat ini.

Demi apapun, Alisa jelas cemas. Sangat cemas. Apalagi darah di wajah dan keadaan tidak sadarkan diri membuat pikiran aneh selalu saja mengikuti Alisa kemanapun.

Hingga bertemu dengan seorang reseptionist di balik meja setinggi dada tersebut, Alisa menepuk-nepuk tangan nya tidak sabaran.

"Iya, nona. Ada yang bisa kami--"

"Jeon Jungkook. Namanya Jeon Jungkook, beritahu aku dimana ruangan nya." jelas Alisa dengan cepat.

Perempuan berseragam hijau tosca dengan topi putih yang mengait di kepala itu lantas mengangguk. "Tunggu sebentar saya cek dulu. Silahkan--" belum selesai dengan kalimatnya, Alisa kembali menyela karna tidak sabaran.

"Ah, ayolah. Tidak usah hiraukan aku, aku akan menunggu." jawabnya.

Dan reseptionis tersebut mengangguk sekali lagi. Mulai memainkan jarinya pada komputer yang berada dibawah meja.

Tidak lama setelah itu Jimin dan Taehyung pun datang mendekati. Iya, Taehyung bersama mereka saat ini. Keributan yang Jimin ciptakan, serta merta kehebohan karena Jungkook yang di gotong dalam keadaan tidak sadarkan diri, belum lagi ada Gwen dan bodyguard Alisa yang menambah keingintahuan karyawan perusahaan mengintai-ngintai apa yang sedang terjadi. Hal itu pun terdengar hingga ketelinga Taehyung.

Menemukan Alisa dengan Jimin yang sedang bertatapan saling mengadu lewat silsilah matanya, Taehyung tahu ada sesuatu yang sedang tidak beres diantara kedua nya.

Maka ia pun harus menengahi, dari pada apa yang sudah mulai membaik semakin buruk jadinya.

"Alisa," panggil Jimin mencoba mendekati Alisa lagi. Namun gadis itu masih dirundung pilu dan ragu sendirian, ia pun refleks menjauh saat Jimin mendekat.

Jimin menghela nafasnya frustasi, Alisa tidak kunjung menerima pengakuan atas perasaan yang tadi ia utarakan. Alisa merasa belum puas dengan alasan yang Jimin berikan. Taehyung yang sadar dengan usaha Jimin sedari tadi pun menarik lengan Jimin untuk mundur kebelakang.

"Biarkan dia seperti itu dulu." Taehyung pun mencoba menenangkan. "Kau tidak akan bisa memaksanya, Alisa itu keras kepala."

Mendengar itu Jimin langsung menatap Taehyung sinis dengan sudut mata sipitnya. "Ini semua karena kau tidak berterus terang padaku, bangsat!"

Sedangkan yang sedang di umpat malah tersenyum geli. "Maafkan aku sayang," rayu Taehyung pun tidak main-main dengan badan melentur bak menjelma seperti seorang gadis yang mati kesepian. "Ini semua juga demi kelangsungan hidupmu kan?"

"Teman, sialan!" gerutu Jimin tidak habis-habis pada teman nya itu. Dan respond Taehyung masih sama, hanya tersenyum semanis mungkin agar tidak di amuk murka oleh harimau yang sedang mengaung di sebelahnya.

Tidak lama, reseptionis tadi pun memanggil Alisa dan langsung di hampiri oleh sang puan.

"Maaf nona, boleh tahu siapa namamu?"

Dengan cepat Alisa menjawab. "Alisa" katanya. "Alisa Joan Shora"

Lalu perempuan itu mengangguk. Balik menyerahkan sebuah kertas berwarna sama dengan seragamnya, yakni hijau tosca yang bertuliskan 'IN' di depannya. Alisa sudah pasti bingung. "Untuk apa?" tanya nya realistis.

"Tuan Jeon berada di bangsal ini," perempuan itu pun memberikan Alisa sebuah kertas kecil lagi berwarna merah muda. "Karna wali yang membawa tuan Jeon meminta sebuah pengawasan khusus, gunakan kartu ini agar bisa masuk ke bangsal." jelasnya yang di balas anggukan oleh Alisa.

BECAUSE OF YOU [Park Jimin]✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon