31. Almost Complete

3.3K 372 32
                                    

Dua minggu yang lalu.

"Tae, apa kau masih ingat liontin dengan satu permata yang Ibu ku hadiahkan di hari ulang tahunku dulu?"

Taehyung menyipitkan kedua mata seolah sedang menyelam kembali kedalam ingatan lampau demi menjawab pertanyaan sahabatnya.

"Bukankah itu kalung yang kita beli bersama-sama waktu pernikahan kerabat kita?"

Jimin langsung menggeleng. "Bukan." katanya. "Ini kalung yang sama aku pakai waktu pernikahan itu. Kau tidak ingat? Kalung yang kita beli waktu itu masih ku simpan, yang aku bicarakan sekarang adalah kalungku. Kau mengingatnya?"

Saat Jimin bertanya demikian, demi apapun Taehyung tidak tahu sama sekali yang sedang mereka bahas adalah kalung yang beberapa hari sebelumnya ia temukan di kotak beludru milik Alisa. Hingga satu kalimat yang Jimin suarakan membuat Taehyung langsung mengerti dan mengulas senyum bak melihat mangsa yang baru saja termakan umpan nya.

"Entahlah, aku lupa. Kenapa? Apa itu sangat penting saat ini?" telisik Taehyung lagi mencoba membantu.

Jimin mengangguk sambil memutar-mutar ponselnya dan menatap ke luar jendela kamar pria bermarga Kim tersebut.

"Aku melihat kalung yang sama persis dengan milikku pada Alisa." jawabnya.

Di awal, Taehyung sempat dibuat bertanya-tanya, lalu apa hubungannya? Tapi, setelah mengingat hari dimana mereka bertiga saling bertukar kalung sebagai tanda perpisahan, yang saat itu adalah hari pertama kali Jimin dikenalkan dengan Alisa oleh Taehyung sendiri, saat menghadiri acara pernikahan salah satu kerabat mereka.

Taehyung tersenyum. Seperti mendapatkan celah baru dari gelapnya ingatan Jimin perihal janji di masalalu yang membuat Alisa menunggu. Bisa saja kalung yang Jimin berikan benar adalah kalung Alisa saat ini, realastis Taehyung sendiri.

Dan menetralisir rasa terkejut sekaligus bahagia nya, Taehyung berlaga tak acuh. Dia hanya mengangguk seolah menerima kalimat Jimin barusan.

"Lalu?" jawab Taehyung begitu minim.

"Tae," Jimin menoleh lagi ke arah Taehyung. Menatap sahabatnya penuh lekat dan benar-benar serius. "Aku sudah menanyakan pada ibuku bahwa kalung itu ternyata liontin design couple sama dengan milik ibuku. Ukiran rantai serta mic untuk mutiara nya di buat khusus, dan yang memiliki kalung itu hanya ibuku. Hanya ibuku Tae, kau tahu." Taehyung mengangguk selagi mendengarkan Jimin menjelaskan begitu tergesa-gesa.

"Itu artinya--" Jimin mendadak berhenti ditengah menjelaskan seluk beluk kalung yang ia sedang pertanyakan kebenaran nya. Menatap Taehyung dengan wajah menunggu namun Jimin sendiri tidak yakin untuk mengatakan praduga yang sedang ia pikirkan beberapa hari ini.

Hingga Jimin harus menjauhi Alisa, mendiamkan gadis itu bak mereka sedang tidak akur sebab selisih paham. Sebenarnya Jimin tidak tega, karna ia pun tahu, semenjak hamil apalagi usia kandungan Alisa semakin bertambah besar sekarang, keingingan ingin dimanja, di dengarkan dan mencari tempat yang selalu ada untuk mendengarkan apapun yang tengah dibicarakan sangat sangat Alisa butuhkan. Dan orang yang bisa memberikan itu semua dari awal Alisa hamil hanya Jimin.

Lalu meninggalkan Alisa, bersikap tidak acuh berhari-hari menjadi penyesalan tersendiri karna merasa tidak bisa menepati janjinya pada dokter Dae untuk selalu membuat Alisa tenang, nyaman dan bahagia setiap hari.

Taehyung merunduk, menekan Jimin mengatakan apa yang akan ia katakan. "Artinya apa?" tanya Taehyung tidak sabaran sambil menepuk paha Jimin yang dari tadi sudah duduk dikursi kayu di hadapannya.

"Itu artinya--" Jimin menjeda lagi sambil menarik rambutnya dengan kedua tangan.

"Apa?" desak Taehyung tidak mau kalah.

BECAUSE OF YOU [Park Jimin]✓Where stories live. Discover now