13.빛 (A little bright)

3.9K 322 13
                                    

Mungkin Alisa bisa gila jika terus-terusan tertawa, bahagia karna membayangkan kalau Jimin sudah di genggaman nya. Jimin itu sulit digapai, karna ada Gwen yang menjadi penghalang nya. Tapi sekarang ia bisa sedikit tenang karna penyatuan yang selama ini menjadi senjata untuk menakhlukan Jimin telah berhasil sesuaa rencana.

Fokusnya saat ini lebih kepada ingin menarik perhatian lebih dari Jimin. Membuai perasaan misalnya, sebagai jembatan kala meniti sebuah cinta. Perlahan, namun pasti. Meski harus menunggu sedikit lama atau tersakiti yang selalu sukses menusuk hati akan Alisa lakukan. Agar Alisa mendapatkan cintanya kembali.

Hingga lamunan Alisa pada detik ke lima buyar, Taehyung menepuk punggung tangan nya beberapa kali. Membuat Alisa mengalihkan fokus menatap sang pelaku seolah bertanya ada apa?

"Itu dia" ucap Taehyung sambil menunjuk kesatu arah yang menampilkan sosok anggun, kelewat cantik dengan paras bak putri bangsawan. Tubuh putih bersih itu bersinar dari kejauhan. Rambut panjang bergelombang yang terurai, balutan dress putih yang senada dengan warna kulitnya. Belum lagi ciri khas seorang model dengan jalan yang teratur dan seimbang dengan sepatu hak tinggi nya. Ah dia benar-benar sempurna!. Alisa sampai tertegun mengetahui kecantikan wanita yang dikagumi kaum adam tersebut.

"Gwen?"

"Iya, itu Gwen" jawab Taehyung menatap Alisa penuh obsidian. Alisa sampai menelan saliva nya begitu keras dihadapkan dengan sebuah kenyataan bahwa gadis yang dicintai suami nya benar-benar sempurna. Melebihi apapun, Alisa kagum dan memuji spontan karna Gwen memang pantas mendapatkan cinta dari banyak lelaki dengan kesempurnaan yang mengiringinya.

"Tidak usah seperti itu, sebenarnya kau jauh lebih bisa cantik dari dia" imbuh Taehyung seraya mengangguk dengan kedua mata yang mengatup perlahan.

Alisa memutar bola matanya. Tidak tahu apakah Taehyung benar memuji atau mengejek nya. "Iya ya ya," balas Alisa dengan mengejek. Menganggap ucapan Taehyung lebih kepada gurauan semata.

Sedangkan Taehyung, kembali menatap Gwen yang sedang tersenyum manis saat jarak hampir mendekat. Ia pun sontak berdiri, melebarkan kedua tangan nya mengawang menyambut Gwen yang baru saja berdiri sempurna dihadapan nya.

"Hai! Gwen, lama tidak bertemu" sambut Taehyung bersamaan membalas pelukan kecil dari Gwen.

"Iya, aku sangat sibuk. Rasa nya ingin tenggelam saja didalam kamar mengunci diri." ucap Gwen setelah mendudukan tubuh nya sempurna pada kursi. "Dia, siapa Tae?" tanya Gwen menatap Alisa. Tidak lupa Gwen juga mengulurkan tangan nya, bersalaman sebagai rasa sepintas berkenalan.

Tentu. Dengan senang hati, Alisa pun menjabat kembali tangan Gwen yang terulur tulus. Terlebih lagi, wanita yang di cintai suaminya setengah mati ini begitu ramah, murah senyum dan terlihat menjalani hidup dengan bahagia. Meski katanya dia sibuk bekerja, anggap saja itu ungkapan rasa lelah yang sedang ia tanggung. Bukan suatu masalah atau beban yang begitu rumit untuk dijalani.

Taehyung pun memperhatikan, bagaimana mimik kedua wajah gadis yang mengapitnya. Rasanya, Taehyung benar-benar akan menjadi pria satu-satunya yang paling bahagia dan menaruh bangga, jika saja Alisa dan Gwen menjadi miliknya. Kenapa tidak? kedua nya sama-sama cantik, sama-sama baik, ramah dan sama-sama teman dekat Taehyung.

Siapapun laki-laki yang melihat keadaan seperti ini pasti akan menaruh iri dan bangga sekaligus terhadap Taehyung, bisa ditengahi oleh dua wanita cantik blasetran Seoul-Surga. Anggap saja begitu.

Sedikit canggung, Taehyung seraya berdaham. Menatap Gwen dan Alisa bergantian. "Gwen, kenalkan ini Alisa. Model Partner saat periklanan nanti,"

Alisa mendadak bingung, menatap Taehyung dengan tanda tanya. Model partner? iklan? Apa? Taehyung tidak mengatakan apapun dari tadi, bahkan kemarin juga tidak.

"Alisa, kenalkan ini Gwen. Dia Model utamanya, dia teman kecil ku. Sama seperti mu, bedanya, kami tumbuh bersama, sedangkan kita hanya kenal saat masih sekolah dulu." Taehyung tersenyum dengan segala kemanisan yang ia buat-buat karna ia paham betul pasti Alisa sedang mengumpat didalam hati. "Aku harap kita bisa menyelesaikan project ini, membantu Jimin dan Jungkook mencapai targetnya." tambah Taehyung lagi masih menatap Alisa. Sengaja, agar Alisa paham akan maksudnya.

Baiklah, daripada terlihat bodoh Alisa pun menyingkirkan sejenak kebingungan dan beberapa pertanyaan untuk Taehyung sialan ini. Oke, mungkin mengikuti permainan Taehyung adalah solusi terbaik. Jadi, diam, tersenyum, mengangguk dan bicara seperlunya sudah cukup untuk saat ini. Itu sudah sangat membantu rekayasa baru yang sedang Taehyung rencanakan.

Setelah berbincang beberapa lama, hingga kantuk pun menyerang kedua hazel itu seberat mungkin ingin dikatupkan. Gwen sudah pergi beberapa menit yang lalu, yang tersisa hanya Alisa dan Taehyung. Agak nya makin kesini Alisa makin paham peran yang sedang ia mainkan. Taehyung memang sangat mengerti akan keadaan nya. Menempatkan posisi Alisa ditempat yang aman dan paling mudah. Jadi Alisa tidak perlu banyak melakukan sandiwara buta yang membuncah keringat dan air mata. Mungkin cukup menikmati, mereka yang akan melakukan nya, tapi Alisa yang mendapatkan untungnya.

"Jadi, aku akan menjadi model di iklan unit baru itu? kau yakin aku bisa?" sebenarnya Alisa juga ragu. Dia yang awam akan dunia seperti lalu di terjun bebaskan tanpa pembekalan sedikitpun membuat Alisa tidak percaya diri awalnya.

Taehyung mengangguk. "Kalaun pun tidak, ada Jungkook yang akan membantu." balas Taehyung enteng.

Baginya, masalah ini begitu mudah dalam mencar solusi dari setiap langkah akan sebuah rencana. Lihat saja, bagaimana wajah datar itu tersenyum seperti tidak menanggung beban atau dosa. Mungkin jika Alisa diposisi Taehyung saat ini, bisa gila. Gila karna memegang sebuah janji besar akan sisa hidup seseorang. Mencari berbagai rekayasa baru agar target nya mencekam masuk kedalam lahapan yang sudah Taehyung sediakan, yaitu Alisa.

Alisa menghela nafas jengah nya, "Tae, semua ku percayakan pada mu. Karna bagaimana pun aku hanya menjalani sesuai perintah, aku harap sisa-sisa waktu yang tertinggal bisa melancarkan semua tujuan mu. Aku juga berharap Jimin bisa mengingat ku, meski tidak mencintaiku setidaknya dia harus tau, bahwa Jimin yang sekarang adalah Jimin yang ku inginkan saat dulu." Alisa menggenggam tangan Taehyung kemudian. "Aku yakin kita bisa" ucapnya lagi, memberikan Taehyung sedikit kekuatan akan kenyataan bahwa Alisa akan membantu segalanya untuk Taehyung.

Bolehkah Taehyung bersyukur? Mendapatkan teman sebaik ini. Sebenarnya bukan karna sifat Alisa yang terlalu baik, mungkin karna tujuan nya bisa menguntungkan dua pihak. Antara Taehyung dan Alisa.

"Tapi ingat, jika dalam minggu ini kau belum juga hamil. Lakukan beberapa kali hingga kau benar-benar positif. Aku tidak ingin tiga bulan ini hanya terbuang sia-sia untuk meraih perhatian Jimin saja. Kau harus lebih memahami kondisi dirimu sendiri, jika kau merasa gagal. Aku harap tanpa perintah dari ku, kau sudah mengerti apa yang seharusnya kau lakukan," mendengar itu Alisa pun mengangguk. Menaruh kepercayaan kepada dirinya untuk membantu sedikit beban yang sedang dipertaruhkan kepada sahabatnya itu.

"Karna kakek tidak akan bisa menunggu lebih lama lagi Al, sebelum semua nya terlambat kau harus sudah mengandung pewaris dari Park. Paham?" tekan Taehyung lagi sebelum mengalihkan fokusnya menatap luas nya dunia dipelupuk mata.

[]

BECAUSE OF YOU [Park Jimin]✓Where stories live. Discover now