CHAPTER 4

11.6K 677 5
                                    

Sorry for typo... 🙏

Pagi di Jakarta tetap seperti biasa. Matahari bersinar cerah.Argan baru saja turun dari kamar dengan baju yang tidak di masukkan, dasi dilonggarkan dan sepatu warna putih.Dia juga memakai headband di kepalanya, sungguh  ketampanannya bertambah dua kali lipat. Dia berjalan ke ruang makan yang sudah ada bundanya menyiapkan sarapan.

"Pagi bun."sapanya sambil mencium pipi Maya

"Pagi juga,mau sarapan apa?roti?nasi?"

"Roti aja bun."Maya pun mengoleskan selai kacang di roti dan memberikannya kepada Argan. Selesai sarapan dia pun berpamitan pada Maya.

"Bun Argan berangkat dulu, assalamualaikum."pamitnya

"Waalaikumsalam, hati-hati Arr."Argan mengangguk dan berjalan keluar menuju mobilnya. Hari ini dia membawa mobil karena cuacanya panas sekali.

Kini Cherly sudah sampai di depan kelasnya. Dia di antar Dion ke sekolah. Dia pun masuk ke kelas. Tiba di depan kelas, dia dikejutkan dengan cewek yang lagi duduk di samping Dimas, sahabat Argan.

"Woahh, Cherly lo sekolah disini juga, kok nggak ngasih tau gue."ucap cewek itu dan berlari memeluk Cherly.

"Ya ampun Karin gue kangen banget sama lo."balasnya. Ya, cewek itu adalah Karin Angelia, sahabat kecil Cherly.

"Kok lo di sini? Kemaren nggak ada lo nya?"sambungnya

"Dia kemaren ada kepentingan jadi gak masuk."bukan,bukan Karin yang menjawab melainkan Dimas.

"Kok lo tau Dim?"

"Dia pacar gue Cherr."ucap Karin yang membuat Cherly melongo tak percaya. Ya emang Karin sudah menceritakan tentang pacarnya, Tapi dia kira bukan Dimas ini.

"Oh jadi ini toh Dimas yang lo maksud."ucap Cherly

"Iya,, em oleh-oleh mana Cher? Masa sahabatnya gak di kasih apa gitu."ucap Karin dengan nada sedihnya

"Iya di rumah ntar lo ke rumah  gue aja, bang Dion kangen lo katanya."

"Oh ya, ya udah nanti pulsek gue ke rumah lo,udah lama juga nggak ketemu sama kak Dion."balas Karin tanpa menyadari Dimas yang sudah menahan amarahnya.

'Brakk'

Pintu di buka dengan kasar oleh seorang, siapa lagi kalo bukan Argan.

"Ini dia si anjir, njir nyontek pr mtk dong. Gue belum njerr."ucap Reno yang dari tadi ngoceh minta contekan pr tapi tidak ada yang ngasih.

"Kebiasaan lo,udah gitu manggil gue anjir."cibir Argan sambil melemparkan buku ke meja belakangnya, tepatnya meja Reno dan Deni. Dengan cepat Reno menyalinnya.

"Ikut goblok." ucap Deni yang baru sampe kelas.kemudian ikut menyalin pr nya di buku tulis.

"Kok lo akrab banget sama Karin?"tanya Bella yang duduk di sebelah kiri meja Cherly.

"Hooh padahal kita mau ngenalin ke lo, eh lo nya udah deket kek gitu."Dini ikut bertanya.

"Ya iyalah deket karena Karin ini Sahabat kecil gue."balas  Cherly yang di angguki oleh sahabatnya.

Cherly sudah menganggap Bella dan Dini sahabatnya karena mereka juga sahabat Karin.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Kelas yang tadinya berisik hening ketika seorang guru memasuki kelas. Pak Jodi, guru fisika yang terkenal killernya.

"Selamat pagi anak-anak,kerjakan paket halaman 155 sampai 170 di kumpulkan saat jam istirahat pertama berbunyi."ucap pak Jodi tanpa basa-basi. Dan itu membuat semua murid mendesah kesal.

"Pak kok banyak banget sih,ini tuh susah-susah soalnya pak."Keluh Dimas

"Kamu ini Dimas, biasanya juga tidak mengerjakan, hanya nyontek saja. sudah kerjakan jangan banyak omong."ucap pak Jodi dengan galaknya. Seketika Dimas langsung kicep. Murid-murid lainnya menahan tawa akibat kelakuan Dimas.

Kringgg...

Bel istirahat pertama berbunyi. Semua murid berisik sendiri karena belum selesai mengerjakan tugasnya.

"Baik anak-anak, sekarang kumpulkan ke depan."ucap pak Jodi. Alhasil semuanya kedepan mengumpulkan tugas.

"Kantin cuk"ajak Reno kepada ketiga sahabatnya. Mereka pun mengangguk.

"Sayang kantin yuk,ajak sahabat kamu juga kita gabung." ucap Dimas kepada Karin.

"Em iya, yaudah yuk."
Mereka berjalan bersama menuju kantin.

"Wih itu most wanted boy dan most wanted girl jalan bareng."

"Ihh mereka couple goals banget."

"Itu Argan sama murid baru cocok banget sih."

Ihh kok Argan jalan bareng Cherly sih."

"Itu cewek cantik banget sih."

"Mereka sama cocok."

"Cantikan juga gue."

"Cih dasar murid baru aja kecentilan."

Begitulah teriakan dan umpatan para murid. Tetapi mereka tetap berjalan menuju meja pojok.

"BERISIK." bentak Cherly yang kesal mendengar teriakan alay para murid lain. Seketika kantin menjadi hening.

"Kalian pada mau pesen apa?"tanya Dini

"Samain aja. "Balas Karin.

"Aku temenin ya beb."ucap Deni dengan nada alaynya

"Jijik tau gak."sungut Dini dengan kesalnya

"Yah kan aku cuma mau nemenin kamu."ucapnya dengan nada sedih yang di buat-buat.

"Bacot pesen sono, ndrama aja." ucap Argan dengan nada dingin nya. Akhirnya Dini dan Deni pergi memesan makanan.

10 menit kemudian pesanan mereka datang. Mereka makan. Setelah selesai makan mereka kembali ke kelas karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

                       

ARGAN'S [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang