CHAPTER 28

5.1K 326 3
                                    

Hari ini, Argan dkk dan Cherly dkk akan kembali ke Jakarta. Karena mereka sudah berkunjung ke wisata lainnya di Bali.

Kini mereka tengah berada di bandara. 15 menit lagi pesawat akan take off, jadi mereka segera memasuki pesawat.

•••••

Setelah beberapa jam di dalam pesawat, akhirnya mereka sampai di Jakarta. Kemudian mereka berjalan keluar pesawat dan bergegas pulang kerumah masing-masing.

30 menit kemudian Argan dan Cherly sampai dirumah Cherly.

"Langsung mandi, makan trus istirahat ya." ucap Argan

Cherly tersenyum. "Asiap kapten, kamu juga." balas Cherly seraya menepuk pelan kepala Argan kemudian menyeret kopernya kedalam rumah.

Setelah masuk rumah, Cherly langsung memeluk abangnya.

"Abang missu!" ucap Cherly kepada Dion.

Dion tersenyum. "Jahat banget abang nggak di ajak liburan."

"Hehe kan abang liburan sendiri sama temen kampus abang."

"Oleh-oleh buat abang mana?"

"Ambil aja di koper, tapi jangan yang sweater sama sepatu soalnya couplean sama Argan hehe."

"Siap cantik!" dengan semangat Dion membongkar koper milik Cherly.

"Cherly mau istirahat dulu bang, dadah." pamit Cherly lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar.

"Huh mandi dulu dah!" monolog Cherly lalu berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Tak lama kemudian dia keluar dengan wajah lebih segar. Dia berjalan menuju ranjang, tanpa aba-aba langsung merebahkan tubuhnya dan terlelap.

•••••

Cherly berjalan menuruni tangga  dengan sweater dan celana jeans yang melekat ditubuhnya.

Entah kenapa malam ini dia ingin sekali membeli cemilan ke supermarket,oleh-oleh dari Bali masih belum ia makan hanya Dion yang makan.

Padahal abangnya, Dion sedang diluar. Bisa saja dia meminta bantuan untuk mampir di supermarket.

Dia meraih kunci motor scoopy biru langit miliknya, kemudian melajukan motornya menuju supermarket terdekat.

Sampai di supermarket, dia segera berjalan menuju rak cemilan. Setelah mengambil beberapa cemilan ia berjalan ke kasir dan membayar belanjaannya kemudian bergegas pulang.

Di tengah perjalanan, dia menghentikan motornya melihat penjual martabak di sebrang jalan.

Karena sudah lama tidak makan martabak akhirnya dia memarkirkan motornya di dekat toko.

Saat tengah menyeberang jalan, tiba-tiba ada mobil melaju dengan kencang kearahnya.

Dia ingin menghindar tapi na'as, mobil tersebut menghantam tubuhnya hingga terpental beberapa meter.

Cherly menatap orang-orang yang mengerubunginya. Tubuhnya seakan remuk dan darah mengalir dari tubuhnya. Kemudian Perlahan matanya tertutup rapat.

Sedangkan di tempat lain, dua orang cewek Tengah tertawa di dalam mobil.

'Akhirnya gue bisa nyingkirin lo.' batin salah satu cewek tersebut dengan senyum jahatnya.

Dion yang tengah mengendarai motornya dari rumah temannya menghentikan motornya karena ada rame-rame dijalan. Kemudian dia bertanya ke salah satu orang yang lewat.

"Eh mas itu ada apa di depan?" tanyanya

"Ada kecelakaan mas, cewek mas."ucap mas mas itu kemudian berjalan ikut mengerubungi korban kecelakan itu.

Karena penasaran Dion pun melihat ke arah cewek yang tergeletak bersimbah darah.

Matanya melotot melihat tubuh cewek tersebut. Tanpa aba-aba berlari ke arah cewek itu dan meletakkan kepala cewek itu di pahanya.

"Cherly pliss bangun, hey." Dion panik sekali saat tau kalau cewek itu Cherly.

"AMBULANS BANGSAT!!" Teriak Dion kesetanan. Kemudian salah satu dari orang itu segera menghubungi ambulans.

Tak lama, mobil ambulans datang. Dengan segera Dion membawa Cherly ke mobil.

"Rumah sakit cepetan!" perintah Dion.

Mobil ambulans berhenti di rumah sakit. Dengan segera Dion menggendong Cherly kedalam rumah sakit.

"Suster dokter adik saya cepat!" beberapa suster mendorong brannkar, kemudian Dion meletakkan Cherly di brannkar. Dia mengikuti Dokter menuju ruang UGD.

"Mas tunggu disini!" perintah suster dan hanya dibalas anggukan. Kemudian Dion menghubungi Argan lewat ponsel Cherly.

"What babe?" tanya Argan disebrang sana.

"Cherly kecelakaan."

Deg, jantung Argan seperti berhenti mendengar suara cowok dari ponsel pacarnya.

"Lo siapa?"

"Dion,rumah sakit Bunda." setelah itu panggilan terputus. 

ARGAN'S [END]Where stories live. Discover now