CHAPTER 32

5.7K 318 3
                                    

Satu minggu kemudian

Cherly sudah siap dengan dress berwarna hitam selutut yang membalut tubuhnya, dia mengoleskan bedak ke wajahnya dan mengoleskan liptint ke bibir mungilnya.

Rambut panjangnya ia biarkan tergerai.Dia memakai sneakers putih yang dibelinya saat liburan di Bali.

Malam ini dia ikut kedua orangtuanya makan malam bersama teman lama papa mamanya.

"Gila dek, lo cantik banget!" puji Dion melihat penampilan Cherly.
"Makasih lo bang." ucap Cherly lalu tertawa pelan.

"Ayo berangkat." ucap Herman. Lalu semuanya mengangguk dan berjalan keluar rumah.

Tak lama kemudian, mereka berempat sampai di salah satu restoran mewah. Suasananya sepi karena memang sudah dibooking.

Mereka berjalan memasuki restoran. Disana sudah ada dua orang duduk di kursi. Mereka berjalan menghampiri meja itu.

"Sorry kita telat bro." ucap Herman kepada orang itu.

"Lah bunda?" cherly terkejut dan menatap mereka bingung.

"Mereka temen papa." ucap Herman menjelaskan. Cherly hanya ber 'oh' ria.

"Lah kamu ngapain yang?" tanya Argan setelah dari toilet.

Cherly menatap ke arah suara. "Argan? Aku ikut papa sama mama!" balasnya

Argan mengangguk sambil memperhatikan penampilan Cherly.

'Cantik' batinnya lalu ikut duduk berhadapan dengan Cherly.

Akhirnya mereka semua memakan makanannya.
Setelah selesai makan, mereka berbincang-bincang.

"Ada yang ingin ayah bicarakan sama Argan dan Cherly."

"Hah? Aku sama Cherly? Kenapa yah?" tanya Argan penasaran.

"Kalian berdua akan dijodohkan!" ucap Adhi, papa Argan.

"Hah?" teriak Argan terkejut.Cherly sama terkejutnya,tapi dia tidak berteriak seperti Argan

"Pernikahan kalian minggu depan!"

"Hah?" Argan seperti orang linglung.

'Plakk'

"Bangsat!" umpat Argan seraya mengusap kepalanya yang di geplak Dion.

"Lagian hah heh hah heh." kesal Dion.

"Argan mulutnya!" peringat Maya, Argan hanya meringis.

"Kok bisa?" tanya Cherly dengan raut muka terkejutnya.

"Karena kita udah sepakat menjodohkan kalian saat kalian masih kecil!" jelas Herman Cherly mengangguk mengerti.

"Kalian terima kan perjodohan ini?" tanya Adhi kepada Argan dan Cherly.

"Argan terima kok, malah makasih udah direstuin." ucap Argan

"Cherly juga setuju kok. Mungkin ini yang terbaik!"

Semua orang tersenyum bahagia mendengar jawaban itu.

"Argan mau ngomong berdua sama Cherly dulu." pamit Argan

"Yaudah kalian hati-hati." ucap Maya. Mereka berdua mengangguk kemudian berjalan keluar restoran.

Argan membukakan pintu mobilnya.

"Silahkan masuk my queen." ucap Argan membuat pipi Cherly memerah.

"Ihh Argan." Argan hanya terkekeh dan masuk kedalam mobil.

Kemudian Argan melanjutkan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan.

Mobil Argan berhenti di taman. Kemudian mereka berdua keluar dan duduk di kap mobil.

"Cher?"

Cherly menoleh kearah Argan. "Iya?"

"Kamu nggak keberatan kan nikah sama aku?" tanyanya. Takut takut Cherly menerimanya karena kasian kepada kedua orangtuanya.

Cherly tersenyum. "Enggak kok, aku agak takut aja."

Argan meraih kedua tangan Cherly dan menggenggamnya. "Takut kenapa hem?" tanya Argan dengan nada lembut.

"Aku cuman takut nggak bisa jadi istri yang baik."

"Hey denger ya. Aku juga belum yakin aku bisa jadi suami yang baik. Kita sama sama belajar ya."

Cherly tersenyum kemudian mengangguk. "Makasih Argan."

"For what?"

"For everything. Makasih udah nunggu aku selama 8 bulan."

Argan tersenyum kemudian memeluk Cherly. "Makasih kembali. Don't worry babe. Because You are my queen. Don't leave me. Seperti yang aku bilang. Kamu adalah rumah yang aku jadikan tempat pulangku."

"Thanks you again. I will always with you."

"I love you Cherly."

"I know and I love you too."

Keduanya hanyut dalam pelukan hangat. Mulai sekarang keduanya saling menyanyangi dan mengerti satu sama lain.

•••••

Malam ini, malam yang ditunggu-tunggu siswa siswi SMA Garuda, acara promnight.

Argan sudah siap dengan jemeja putih, sedangkan jas hitamnya ia sampirkan di lengan kirinya. Dia berjalan keluar rumah dan menjalankan mobilnya menuju rumah Cherly.

'Tin tin'

Argan membunyikan klakson mobil saat sudah di depan rumah Cherly.

Tak lama kemudian, Cherly keluar. Dirinya terlihat begitu anggun memakai dress hitam selutut dengan lengan pendek. Rambutnya ia biarkan tergerai Indah. Membuat kecantikannya bertambah.

Cherly menghampiri Argan. "Hay." sapanya setelah masuk kedalam mobil.

Argan tersenyum. "Babe, you know? You look so beautiful!" bisik Argan membuat kedua pipi Cherly memerah.

"Makasih my Argan."

Argan mengangguk kemudian menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Lama banget sih lo pada!" ucap Reno kepada Argan dan Cherly yang baru saja keluar dari mobil.

"Ya maap, macet kale!" balas Argan sambil terkekeh.

"Gila lo cantik banget Cher!" puji Karin

"Hehe lo juga cantik kok."

"Kuylah masuk, udah mulai dari tadi." ajak Dimas yang diangguki semuanya.

"Pake dulu jas nya!" ucap Cherly kearah Argan.

"Eh iya lupa." ucap Argan lalu memakai jas hitam nya.

"Biar nggak ilang." ucap Argan seraya melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Cherly.

Cherly tersipu malu. "Emang aku bocah apa."

"Iya!" balas Argan santai membuat Cherly mengerucutkan bibirnya.

Semua orang menikmati acara promnight tersebut. Setelah sambutan dari kepala sekolah, acara dilanjut dengan Beberapa penampilan dari siswa maupun siswi.

"Oke kita panggil the king dan the queen SMA kita." ucap MC di atas panggung.

"Ini dia, Argan dan Cherly." sambungnya membuat semua orang berteriak histeris.

"Silahkan maju ke panggung dan menyanyi berdua." ucap MC

Argan menggandeng tangan Cherly menuju atas panggung.

"Lagu apa?" tanya Argan

Cherly menoleh. "In love with you."

Argan tersenyum dan mengangguk.

Lagu yang mereka tampilkan mengalun begitu Indah membuat semua orang menikmati malam ini.

ARGAN'S [END]Where stories live. Discover now