CHAPTER 31

5.4K 347 6
                                    

8 bulan kemudian

Belum ada tanda-tanda Cherly akan bangun dari komanya. Perkiraan dokter Cherly mengalami koma selama 3 sampai 4 bulan. Namun, sudah 8 bulan Cherly belum bangun.

Argan masih Setia menjenguk Cherly. Membawa bunga Mawar merah setiap pagi. Dia sering membolos pelajaran untuk menemani Cherly. Dia menjadi lelaki dingin tak tersentuh. Semangat hidupnya hilang begitu saja.

Hari ini dia membolos dan sekarang ini dia tengah berada rumah sakit.

Dia membuka pintu ruangan Cherly. Ia tersenyum kecut melihat wajah Cherly yang tenang. Dia berjalan mendekat dan meletakkan bunga Mawar merah di nakas.

"Morning,kapan kamu bangun, nggak kangen sama aku?" ucapnya sambil mengelus kepala Cherly.

"Cepat bangun ya,udah 8 bulan kamu tidur, nggak capek apa?Kita udah mau ujian lo." lagi lagi dadanya sesak.

Dia sangat rindu dengan perempuan di depannya ini. Bahkan dirinya susah tidur setiap malam karena selalu mengingat kenangan bersama Cherly.

Lagi! Air matanya menetes membasahi tangan Cherly.

"Kangen ceriamu, kangen manja kamu,kangen semua tentang kamu." lanjutnya dengan suara parau. Menahan gejolak di hatinya.

Kemudian dia memejamkan matanya dan menekuk kedua tangannya sebagai bantal.

3 jam berlalu. Sekarang jam menunjukkan angka 01.00 siang.
Argan terbangun dan menatap wajah Cherly.

Dia berharap Cherly akan bangun dan tersenyum saat dirinya terbangun dari tidurnya. Tapi nyatanya?

"Aku pulang dulu ya,nanti aku kesini lagi." ucapnya lalu mencium kening Cherly.

"I love you." kemudian Argan berjalan keluar. Di depan pintu dia bertemu dengan Dion.

"Mau pulang lo?" tanya Dion

Argan mengangguk. "Iya, kabarin gue kalo ada apa-apa bang."

"Oke hati-hati lo."

Argan hanya mengangguk pelan lalu kembali berjalan menuju parkiran rumah sakit.

***

Disinilah Argan berada. Di rooftop gedung perusahaan milik ayahnya. Tempat dimana dia menyatakan perasaannya kepada Cherly.

Dia sangat rindu pada Cherly, Ratu dihatinya. Dia putus asa. Seminggu lalu ia menjalani ujian nasional tanpa semangat. Dia rapuh!

Kemudian dia duduk di pembatas rooftop. Langit yang gelap tanpa Bintang seakan menggambarkan perasaan Argan saat ini,hampa dan sepi tanpa kehadiran Ratu disisinya, Cherly.

"ARGGHHHH!!" Argan berteriak sekencang kencangnya. Meluapkan kerinduan sekaligus amarahnya yang menggebu.

Dia mengambil gitar yang dulu dia pakai saat menyatakan perasaannya ke Cherly. Dirinya mulai memetik gitarnya.

Don’t go tonight

Stay here one more time

Remind me what it’s like

And let’s fall in love one more time

I need you now by my side

It tears me up when you turn me down

I’m begging please, just stick around

Argan bernyanyi dengan air mata yang menetas membasahi pipinya. Dirinya membayangkan wajah gadisnya yang tengah tidur di ranjang rumah sakit. Hatinya sakit kala mengingat wajah pucat gadisnya. Dia merasa gagal menjadi kekasihnya.

ARGAN'S [END]Where stories live. Discover now