EXTRA CHAPTER

11.6K 475 40
                                    

Happy reading😊
.
.
.

Satu tahun kemudian

"Sayang kapan kamu lahiran?" tanya Argan seraya mengelus perut Cherly yang besar. Ya, memang Cherly tengah hamil dan usianya sudah 9 bulan.

"Kata dokter sih dua hari lagi. Kamu dari kemarin nanyain itu mulu deh."

"Yakan aku nggak sabar pengen liat anak aku."

"Enak aja anak aku!"

"Anak aku juga, yang."

"Aku juga, aku yang hamil aku yang bakal ngelahirin."

"Yaudah anak kita!"

Setelah perdebatan kecil tersebut. Tiba-tiba Cherly merasakan perutnya sakit. Dia merintih kesakitan sambil meremas lengan kekar Argan.

"Yang kamu kenapa?" tanya Argan panik sekaligus kaget dengan remasan kuat di lengannya.

"Akhhh perut aku sakit!"

"A-aku harus gimana?" tanya Argan bingung

"Ak-aku mau lahiran kayaknya." ucap Cherly terbata-bata karena menahan sakit di perutnya.

"HAH?! Kita kerumah sakit sekarang!" dengan cepat Argan menggendong tubuh Cherly.

"Bik, tolong telponin bunda, Cherly mau lahiran!!" teriak Argan ke bik siti lalu menjalankan mobilnya menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi.

Rumah sakit

"Dokter istri saya mau lahiran!" teriak Argan.

Lalu dokter datang dengan beberapa suster yang mendorong brankar. Argan segera meletakkan Cherly di atas brankar.

"Bawa pasien ke ruang bersalin." perintah dokter kepada suster

Suster mendorong brankar menuju ruang bersalin diikuti Argan.

"Ar-argan sakit." Ucap Cherly sambil meremas kuat lengan Argan.

"Tahan ya sayang. Gigit tangan aku atau jambak rambut aku, biar aku ngerasain sakitnya juga. Ucap Argan seraya menyeka keringat yang keluar di dahi Cherly.

"Ikuti aba-aba dari saya ya!" ucap dokter kepada Cherly.

Argan meringis merasakan tangannya digigit kuat, rambutnya juga dijambak kuat oleh istrinya. Namun itu tidak sebanding dengan sakit yang dirasakan oleh istrinya.

Suara tangisan bayi menggema di ruang bersalin. Membuat Argan meneteskan air matanya terharu.

Bibirnya tak henti-hentinya mengucapkan syukur.
Argan mengusap kening Cherly yang dibanjiri oleh keringat. Mengecup berkali-kali punggung tangan Cherly.

"Makasih sayang." bisiknya pelan pada Cherly.

Cherly hanya tersenyum lemah. Dirinya masih menetralkan napasnya.

"Selamat, bayinya laki-laki, akan dibersihkan dulu." ucap suster diangguki Argan.

"Ini bayinya, silahkan di adzani dulu!" ucap suster setelah membersihkan bayi.

Argan mengambil alih anaknya dari gendongan suster dan mengadzani nya.

Argan membawa putranya ke Cherly. "Welcome to the world, son!" ucap Argan sambil mencium pipi anaknya.

"Ganteng banget cucu grandma!"puji Maya

"Mau kasih nama siapa?" tanya Cherly kearah Argan.

"Adelio Paker Algarayan." jawab Argan

"Nama yang Bagus." ucap Dina

"Jadi anak yang baik ya, Lio." ucap Cherly seraya mengelus lembut pipi putranya itu.

Tak lama kemudian teman Argan dan teman Cherly datang. Mereka memberi ucapan selamat kepada Argan dan Cherly.

"Selamat buat kalian." ucap Bella kepada Argan dan Cherly.

Cherly tersenyum. "Makasih bella."

"Gila bro, anak lo ganteng banget!" puji Reno sambil mengambil alih Paker dari gendongan Cherly.

"Yaiyalah, bapaknya aja ganteng banget!" balas Argan dengan angkuhnya

"Gue ambil boleh ya." ucap Dion bercanda.

"Gue gibeg lu, ntar yang ada anak gue nangis kejer-kejer." balas Argan. Cherly hanya terkekeh pelan.

"Aku yang ngandung, masa cuma hidungnya aja yang mirip aku!" ucap Cherly

"Haha iya, kamu cuma kebagian hidungnya yang!" timpal Argan sambil terkekeh pelan.

"Ntar kalo anak gue cewek, bisalah kita jodohin." celetuk Dimas. Memang Dimas sudah menikah dengan Karin sebulan setelah pernikahan Argan dan Cherly. Saat ini Karin tengah mengandung dan usia kandungannya menginjak tujuh bulan.

"Tergantung kek gimana anak lo." ucap Argan dengan santainya.

Semua orang di ruangan itu tertawa mendengar ucapan Argan.

"Namanya siapa Ar?" tanya Deni

"Adelio Paker Algarayan."

"Bagus kayak orangnya!" ucap Dini

"Semoga menjadi lelaki yang bermanfaat ya, my son!" ucap Cherly. Argan dan Cherly tersenyum bahagia.

Dengan hadirnya buah hati mereka,akan menjadikan hubungan rumah tangga mereka semakin kuat dan harmonis.

END

alhamdulillah akhirnya ceritanya bener-bener ending. Sekali lagi Aku minta maaf ya kalo ceritanya ambaradul. Soalnya ini cerita pertama aku.

Jangan lupa follow akun aku ya😍

ARGAN'S [END]Where stories live. Discover now