CHAPTER 8

8.3K 523 6
                                    


Kriiingggggggggg

Bel pulang sekolah tiba. Semua siswa pulang menuju rumah nya masing-masing.

"Pulang bareng yuk!" ucap Argan kepada Cherly dan menggandeng tangan Cherly. Cherly hendak protes tapi Argan menahannya.

"Nggak usah protes!"tegas Argan. Cherly pun menggeram kesal.

Mereka berdua jalan beriringan menuju parkiran. Jangan lupakan tangan Argan yang Setia menggandeng tangan Cherly.

Sampai di parkiran, Argan memakaikan jaket ke pinggang Cherly untuk menutupi pahanya. Tak lupa memakaikan Cherly helm. Kemudian bergegas menjalankan motornya.

Di sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Tidak ada yang membuka suara. Akhirnya Argan membelokkan motornya ke salah satu kafe favoritnya.

"Turun!"perintah Argan ke Cherly. Cherly pun mengangguk dan turun dari motor. Kemudian Argan melangkah masuk ke kafe diikuti Cherly. Mereka berdua duduk di meja dekat jendela.

"Mau makan apa?"Tanya Argan halus

"Samain aja sama lo."Jawabnya

"Oke, Mbak."panggil Argan ke salah satu pelayan. Kemudian pelayan itu berjalan ke meja mereka.

"Mau pesen apa kak?"tanya pelayan ke Argan sambil terus menatap ke Argan. Cherly yang melihat pun menjadi kesal.

"Nasi goreng seafood 2,sama  jus jeruknya juga 2."Ucap Argan

"Iya, di tunggu ya kak pesanannya."Ucap pelayan itu tersenyum ke Argan dan dibalas senyum oleh Argan. Ntah kenapa Cherly bertambah kesal.

"Kalo nggak di tungguin makanannya, rugi dong udah pesan."Ucap Cherly dengan muka kesalnya.

"Kenapa hem? Cemburu?"Tanya Argan sambil menyelipkan rambut Cherly ke belakang telinga. Dan itu membuat Cherly tertegun.

"Ihh enggaklah ngapain coba."Elak Cherly walaupun pipinya merah.

"Masa? Gue suka kalo lo blushing, tambah cantik."goda Argan yang membuat pipi Cherly bertambah merah.

"Ihhh Argannn."kesal Cherly menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan karena malu.

Sedangkan Argan tertawa hingga matanya menyipit.
Sejenak Cherly terpana.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang.

"Ini kak pesanannya, silahkan di nikmati."ucap pelayanan itu sambil tersenyum ke Argan.

"Makasih."Ucap Cherly. Kemudian pelayanan itu pun pergi.

Mereka berdua makan. Kadang Argan mencuri curi pandang ke arah Cherly.

Melihat Cherly yang kesusahan makan karena rambut panjangnya menutupi mukanya, akhirnya Argan memegangi rambut Cherly.

Cherly pun tertegun dan menatap Argan yang sedang menatapnya juga.

Mereka saling berpandangan beberapa detik. Jantung Cherly pun berpacu lebih cepat. Argan pun juga.

"Udah lo makan aja biar gue pegangin."Ucap Argan setelah sadar.

Cherly pun tersentak, kemudian melanjutkan makannya dengan pipi yang merah. Argan yang melihatnya pun terkekeh.

Selesai makan, mereka berdua pulang. Di perjalanan mereka hanya diam, hanya suara bising dari kendaraan lain.

Akhirnya motor milik Argan sampai di depan gerbang rumah Cherly. Cherly pun turun dan menyerahkan helm ke Argan. Argan menerimanya.

"Thanks gan."ucap Cherly ke Argan

"Iya santai.. Tapi gan itu ganteng ya?"ucap Argan menggoda Cherly.

"Nama lo kan Argan, ya gue panggil Gan lah."balasnya

"Beneran? Tapi gak papa lo panggil ganteng, emang ganteng kok gue."ucap Argan sambil menaik turunkan alisnya. Membuat Cherly memutar bola matanya malas.

"Pd banget masnya."ucap Cherly

"Oh jadi manggilnya udah mas nih."goda Argan lagi.

"Argan ihhh, pulang sana."usir Cherly kemudian memasuki rumahnya.

"Yaudah bay."pamit Argan dan menjalankan motor nya ke rumah.

"Assalamualaikum, Cherly pulang."ucap Cherly sambil membuka pintu.

"Waalaikumsalam. Anak mama udah pulang, cepetan mandi trus makan."Ucap Dina

"Iya ma." balas Cherly dan menaiki tangga menuju kamarnya.

Dia pun membersihkan diri. Setelah selesai dia berjalan keluar kamar mandi dengan menggunakan kaos pendek dan hotpants. Kemudian merebahkan tubuhnya di kasur empuknya.

Tiba-tiba dia teringat dengan perlakuan Argan di kafe tadi, membuatnya senyum-senyum tak jelas.

'Ceklek'

Dion melihat adiknya yang sedang tiduran sambil senyum-senyum tidak jelas. Dia menghampiri adiknya.

"Dek lo kenapa senyum-senyum gaje kek gitu?" Tanya Dion yang duduk di pinggir ranjang. Cherly tersentak kemudian duduk di samping kakaknya.

"Abang ngapain sih ke sini."Ucap Cherly kesal. Bukan kesal lebih tepatnya malu karena kepergok senyum-senyum sendiri.

"Itu mama sama papa udah nungguin di bawah untuk makan, katanya juga ada hal yang mau di omongin." jelas Dion

"Oh yaudah, ayok kebawah."Ucap Cherly

"Udah dari tadi mereka nungguin, emang lo mikirin siapa sih? Cowok? Sampe sampe lo senyum-senyum gak jelas gitu."tanya Dion penasaran

"Bukan urusan abang ya."balas Cherly kemudian turun kebawah.

"Yee adek durhaka lo."Ucap Dion dan menyusul adeknya.

ARGAN'S [END]Where stories live. Discover now