FOLLOW SEBELUM MEMBACA.
Happy Reading ❤️
Argan Algarayan, Cowok dengan headband merah di kepalanya. Memiliki wajah di atas rata-rata. Rajanya most wanted SMA Garuda. Memiliki sifat Playboy, bukan lebih tepatnya PHP. Namun sifat itu hilang sejak ke...
Inilah hari yang ditunggu tunggu Argan dan Cherly. Mereka akan melangsungkan pesta pernikahan.
Pernikahan mereka sengaja tidak mereka tutupi, melainkan pernikahan mereka dilaksanakan begitu meriah.
Sekitar 1000 tamu undangan. Dari teman Argan dan teman Cherly maupun teman bisnis orangtua mereka.
Cherly berdiri di depan sebuah cermin besar. Memandang penampilan dirinya. Gaun panjang berwarna putih dengan hiasan pernak-pernik yang membalut tubuh rampingnya.
Make up tebal yang melapisi wajah cantiknya. Rambut yang ditata dengan hiasan mahkota dikepalanya. Membuat dirinya terlihat begitu cantik dan anggun. Dan sebuah wedding gloves yang membalut indah tangan sampai lengannya.
Sedari tadi dirinya tak henti-hentinya menghela napas karena terlalu gugup.
'Ceklek'
"Cantik banget anak mama!" puji Dina setelah membuka pintu.
"Hehe makasih mamah."
"Ayo ke bawah, Argan udah nunggu." Ajak Maya. Kemudian mereka berjalan keluar dengan Cherly yang diapit mamanya dan bundanya.
***
Ijab qabul sudah dilaksanakan beberapa jam yang lalu. Kini Argan dan Cherly menyambut dan menyalami para tamu undangan.
"Ciee udah jadi istri, btw selamat Cher." ucap Karin seraya memeluk Cherly.
Argan meringis. "Sakit yang, kdrt banget sih." ucap Argan seraya mengerucutkan bibirnya, membuat semuanya tertawa.
Setelah itu, Argan dan Cherly berfoto-foto.
"Fotbar kuy." ajak Bella dengan semangat.
Akhirnya semuanya berfoto-foto ria.
***
Kini mereka berdua berada di rumah baru mereka. Ya memang, setelah selesai acara mereka menuju rumah barunya. Barang-barang milik mereka sudah di angkut. Mereka berniat tinggal berdua.
" Yang, kamu mandi duluan gih." ucap Argan kepada Cherly.
Cherly mengangguk lalu berjalan menuju kamar mandi. Tak lama kemudian dia keluar.
"Udah, gantian kamu yang mandi" perintah Cherly.
Argan segera memasuki kamar mandi. 15 menit kemudian ia keluar dengan kaos putih yang sama dengan Cherly.
Dia berjalan menuju meja rias. Argan sempat menoleh Cherly yang tengah duduk di sofa kamar sambil bermain ponselnya.
Dia mengambil hairdryer dan menyodorkan ke Cherly. "Keringin yang." ucapnya kemudian duduk di lantai depan Cherly.
Cherly mulai mengeringkan rambut Argan.sesekali mereka bercanda.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Mau buka kado?" tanya Argan
Cherly menggeleng. "Besok aja aku capek banget kaki aku sakit!"
Argan melotot. "Kaki kamu sakit? Biar aku pijitin." ucapnya lalu mengangkat kaki Cherly dan memijatnya dengan lembut.
Mereka saling bertatapan. Pelan tapi pasti bibir Argan menempel pada bibir Cherly.
Cherly hanya diam,melihat respon Cherly. Argan melumatnya dengan penuh kelembutan. Kemudian melepas ciumannya karena kehabisan oksigen.
Argan menoleh kearah Cherly. "Boleh?" tanyanya
Cherly yang mengerti ucapan Argan pun tersenyum malu. Lalu dirinya mengangguk setuju.
Argan kembali mencium bibir Cherly, bahkan kali ini ciuman nya lebih menuntut. Tangan Argan menahan tengkuk Cherly untuk memperdalam ciuman.
Malam ini menjadi malam panjang untuk Argan dan Cherly.
•••
Gemercik air hujan yang turun terdengar deras di pagi ini. Namun tak membangunkan pengantin muda yang terlelap dengan posisi saling berpelukan. Jam menunjukkan angka 7.00 tapi mereka belum bangun. Mungkin efek kelelahan atas pergulatan panas tadi malam, ditambah hawa dingin yang menyeruak membuat mereka bersembunyi di balik selimut dan enggan membuka mata.
Dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan. Tak lama dirinya keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar.
Dia berjalan keluar kamar menuruni tangga menuju dapur. Berniat membuat sarapan untuknya dan suaminya.
Dia mencepol asal rambutnya dan mulai berkutat dengan bahan makanan.
"Sayang kamu ngapain?" tanya Argan melihat Cherly sibuk di dapur. Argan mendekat ke arah istrinya. Kedua tangannya bertumpu di meja dapur, mengungkung tubuh Cherly dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu kiri Cherly.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Argan menyerngit bingung. "Kan ada bik siti yang?" tanya Argan. Bi Siti adalah pembantu di rumah barunya.
"Nggak tau pengen buat sendiri aja." balas Cherly lalu berjalan menuju meja makan seraya membawa dua piring berisi martabak.
"Nih buat my husband!" ucap Cherly menyodorkan satu piring ke Argan.