Chapter 13

4 2 0
                                    

Warning! Mature content. Nggak dewasa banget kok!🙏🙏🙏 Lewat aja ya. Nanti bacanya pas udah lebaran. Romance scene Double A. Happy reading!!!

Sejak insiden pengeroyokan beberapa bulan yang lalu, manik coklat Angel masih belum menampakkan keindahannya. Selang-selang menancap di punggung tangan ditambah lagi dengan balutan perban di tempat hasil operasi. Dalam tidur, dahi gadis itu mengkerut, sepertinya ada sesuatu yang sangat dicemaskan. Sepertinya dia tengah mengalami mimpi buruk. Lalu tiba-tiba ia terbangun dan menjerit histeris.

Lalu seorang pemuda tampan yang terdapat perban di sana-sini kini tengah menunggu Angel di sofa. Dirinya tengah terlelap tidur dikejutkan dengan suara jeritan gadis yang baru saja dikenalnya pada saat kejadian pengeroyokan. Sebenarnya dia telah sembuh, hanya saja, dia tidak tahu siapa keluarga Angel. Jadi dia memutuskan untuk menemaninya di rumah sakit sampai sembuh.

"Argh!!" teriak gadis itu.

Pemuda itu terbangun dari sofa, bergegas memeriksa keadaan gadis yang masih terbaring di ranjang rumah sakit. "Ada apa teriak-teriak? Bekas jahitan operasimu belum kering?" tanyanya.

Angel hendak bangkit dari ranjang, tiba-tiba bekas jahitan pada perut membuatnya sakit. "Udah jangan bangun dulu. Diam saja di sini!" cegah pemuda itu membaringkan Angel.

"Kamu si-siapa? Ke-kenapa aku bisa di sini?" Dengan tenaga yang tersisa, Angel menunjuk muka pemuda itu.

"Oh, aku Alex. Sejak tiga bulan lalu kita sama-sama dikeroyok para mafia brengsek. Terus kamu koma sampai dua minggu selama di sini. Aku yang nemenin kamu karena aku nggak tahu keluargamu entah di mana." Akhirnya pemuda itu memperkenalkan diri sekaligus menjelaskan mengapa gadis yang tengah terbaring bisa ke rumah sakit. "Nah, nama kamu siapa?" tanyanya.

"Ke-kenalin, namaku Angel. Emang sejak lama aku udah berpisah dengan keluargaku." Angel menatap ke arah lain, berusaha terlihat tengah di hadapan Alex. "Thanks ya udah nemenin aku selama pengobatan."

"Iya sama-sama. Aku juga nggak tega biarin kamu sendirian di rumah sakit. Makanya aku temenin kamu sampai diizinin pulang dari sini. Emang tadi kamu kenapa teriak?"

"Hm.... Aku tadi mimpi buruk." Kali Angel belum bisa menjelaskan apa-apa terkait mimpi buruk yang menyebabkannya terbangun dari tidur. Selama ia tidur, ia mengalami mimpi yang sama setelah ditinggalkan sosok ayah dan paman di hidupnya.

Alex menganggukan kepala mengerti. Selanjutnya mereka mengobrol singkat sebelum dokter datang untuk memeriksa kondisi Angel. Yang mereka perbincangkan adalah terkait kejadian pengeroyokan beberapa bulan lalu. Selain itu bertukar cerita tentang kehidupan mereka sebelum bertemu secara tak sengaja.

Lalu dokter yang biasa memeriksa Angel datang memasuki bilik kamar. Alex mempersilahkan dokter untuk duduk, sedangkan ia kembali duduk di sofa. Tak lama kemudian para perawat juga datang menyusul dokter. Mereka ditugaskan untuk mengganti perban Angel yang seminggu belum diganti.

Perawat juga menawarkan perban yang sama untuk Alex. Pemuda itu menerima dengan menggunakannya sendiri tanpa bantuan mereka. Selesai pemeriksaan, dokter beserta perawat keluar dari ruang rawat inap. Angel dan Alex pun kembali melanjutkan pembicaraan yang sebelumnya tertunda.

****

Berhari-hari kemudian, kondisi kesehatan Angel semakin stabil. Dokter yang memeriksanya pun mengizinkan untuk pulang setelah mengurusi biaya administrasi rumah sakit. Dan sekarang, gadis itu tengah menunggu kedatangan Alex yang katanya akan menjemput setelah pulang dari kantor.

"Kira-kira, Alex kerja apaan ya sampai pulang selarut ini? Biasanya pekerja kantoran pulang setelah pukul 8 malam." Angel memperhatikan ke setiap sudut halaman rumah sakit yang dihiasai pelita malam.

Mission Attack (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang