Spesial Chapter Double A

7 2 2
                                    

Aku ingin membuat selingan buat chapter ini. Terutama hubungan kedua tokoh utama ini lagi pelik. Kalau nggak suka pun lewat saja. Yang mau membacanya, saya ucapkan terima kasih dan selamat membaca.

Semenjak berkunjung ke rumah tahanan, dua minggu belakangan Alex jadi jarang berkunjung ke apartemen. Hal ini membuat Angel cemas, di dalam benaknya dihinggapi sejuta pertanyaan. Kemarin ketika pria itu berkunjung lagi, dia mengatakan jika saat ini sedang disibukkan banyak pekerjaan. Ingin menanyakan alasannya tidak bisa setiap hari berkunjung pun, dia selalu mengelak dari arah pembicaraan.

Ada apa dengan Alex? Apa jangan-jangan, dia menjaga jarak setelah tahu ayahku ini seorang narapidana narkoba, batin Angel.

"Hey, Gel! Ngelamun aja! Buruan nih anterin pesanan ke meja pelanggan!" Lamunan Angel buyar seketika saat disodorkan beberapa botol whiskie dan beer oleh Kintan.

"Iya deh." Angel mengambil baki berisikan botol minuman beralkohol.

"Lagi ngelamunin siapa nih, Gel? Baru balik lagi tiga hari bekerja malah begini," tanya Kintan.

"Nggak ngelamunin siapa-siapa kok, Tan. Aku bingung lah memikirkan kebutuhanku sehari-hari." Padahal aslinya Angel memikirkan sikap Alex yang semakin hari semakin cuek.

Kintan mengangguk dan mengambil alih pekerjaan mengantar minuman beralkohol ke semua pelanggan. Angel masih termenung memikirkan sosok pria yang menolongnya ketika kasus pelecehan yang berakhir dikeroyok. Dia masih ingin mendapatkan perhatian selama proses pemulihan jahitan operasi. Tapi sosok pria itu malah jarang menemuinya lagi, dihubungi juga pada saat di jam yang tidak tepat.

Selesai mengantarkan semua botol minuman beralkohol, Kintan hendak kembali lagi bekerja. Ketika selangkah lagi menuju meja khusus para pelayan, gadis itu mendapati seorang pria sedang merangkul mesra wanita berpakaian sangat ketat. Terlihat sekali jika kedua orang itu sedang bersenda gurau dan berjalan mencari meja kosong. Tanpa mempedulikan jika ada Angel sedang bekerja di tempat mereka berpijak.

Gadis berpakaian pelayan klub malam menyelidiki mereka dari jarak jauh. Rupanya Alex sedang bermesraan dengan wanita lain tanpa mempedulikan bagaimana perasaan Angel nanti. Setahu Kintan, rekan kerjanya selalu saja bercerita mengenai pria tersebut. Kemungkinan gadis cantik itu memendam rasa pada pria yang kini malah sibuk bersama wanita lain.

Aduh! Bisa berabe nanti urusannya jika sampai Angel bertemu sama mereka. Aku perlu mencegah mereka, batin Kintan.

Belum juga melangkahkan kaki menghampiri sepasang pria dan wanita itu, Kintan terlambat mencegah. Mereka malah menghampiri meja pelayan dan berjalan ke sisi pelayan yang sibuk menuangkan botol beer ke pelanggan. Gadis itu merauh wajah kesal lantaran telah menghalangi mereka. Malahan wanita yang dirangkul Alex memanggil Angel agar melayaninya.

"Mbak, gue mau pesan vodka dong! Jangan cuma ngeladenin pelanggan lain. Haus nih!" omelnya.

Angel menatap ke arah wanita itu, sontak saja dia membulatkan mata saking terkejut. Wanita yang memanggil sedang bersama dengan Alex sambil tangan yang mengapit lengan kiri pria yang disukainya. Segala pikiran negatif seakan menggerogoti otak gadis itu. Hatinya juga seakan dibuat hancur lebur, selama ini kedekatannya dengan pria berparas tampan hanya sekedar saling tolong menolong saja.

"Sabar sebentar dong, Mbak! Saya masih meladeni pelanggan lain." Angel memasang wajah sejutek mungkin, mengisyaratkan jika dia tidak suka Alex bersama dengan wanita lain.

"Stella, kamu jangan minum yang itu! Nanti kamu mabuk berat lho. Aku yang repot harus membopongmu ke rumah," tegur Alex mengabaikan tatapan jutek dari Angel.

"Terus kamu maunya apa? Jangan sirup atau jus, ya!" Wanita bernama Stella tersenyum lebar pada pria yang dirangkulnya.

"Yah! Kalau aku pesankan sirup atau jus, salah alamat kita datang ke sini. Mendingan beer saja."

Mission Attack (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang