Chapter 22

4 1 0
                                    

Tiga bulan yang lalu semenjak penyelamatan ke Irian Jaya membawa perubahan bagi tim Penyelidikan Kasus Kriminal. Sampai saat ini Alex belum tahu akan kepemimpinan PKK yang jatuh ke tangan siapa. Pria itu baru dua minggu ini pulih dari cedera semenjak kejadian di markas mafia migas. Dan sekarang ia tengah menikmati bulan madu bersama Angel di hotel dekat Pantai Losari sampai minggu depan.

Ponsel berdering di atas nakas, membangunkan pemiliknya yang terlelap bersama seorang wanita yang terbaring lelah di sampingnya. Alex merapihkan pakaian terlebih dahulu sebelum mengangkat telepon. Sebab pria itu yakin jika panggilan tersebut berasal dari kantor pusat PKK. Dia berjalan menuju ke balkon kamar dan mulai mengangkat video call dengan nomor dari ketua PKK.

"Hallo, Pak Aslan ada apa pagi-pagi telepon saya?" sapa Alex.

"Begini agen, sejak kasus penculikanmu, Pak Edward sedang melakukan wara-wiri ke sekitar Kota Makasar. Jadi, saya mengirimkan pasukan ke sana. Tolong kamu pimpin mereka buat menangani kasus ini! Besok saya juga akan menyusul untuk membantumu." Aslan memberitahu bahwa akan ada bahaya.

Agak terkejut Alex mendengar kabar bahwa paman dari istrinya mulai melakukan tindakan kriminal di tempat sekarang ia berpijak. Pria berparas tampan itu harus hati-hati kepada Pak Edward. Bisa saja selain melakukan tindakan kriminal, dia akan membalaskan dendam.

"Baiklah, Pak. Saya mau siap-siap dahulu. Kira-kira, kapan pasukan akan datang?" tanyanya.

"Kamu ada waktu sekitar satu jam lagi. Saya minta kamu cepat siap-siap untuk menjalankan misi! Kalau begitu saya permisi dulu. Selamat pagi, Agen Alex!" titah Aslan.

"Selamat pagi juga, Pak Aslan!" Sambungan telepon telah terputus, Alex hendak kembali lagi ke kamar dikejutkan dengan keberadaan Angel yang baru saja bangun tidur. "Angel, kupikir kamu masih tertidur pulas. Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya.

"Aku baik-baik saja. Tadi ketua tim PKK nelepon kamu buat ngerjain misi baru, ya?" Angel bertanya sambil mengancingkan pakaian tidur yang terakhir.

"Ya, sejam lagi pasukan dari Pak Aslan akan segera tiba ke sini. Ini terkait dengan pamanmu, Pak Edward," kata Alex.

"Aku harap tidak terjadi sesuatu padamu. Aku tidak sengaja mendengar pembicaraanmu bersama dengan ketua tim kalau pamanku mau berbuat tindakan kriminal di sini." Entah mengapa sekarang Angel teringat akan kejadian penculikan agen PKK ke pulau penghujung timur Indonesia.

Alex tersenyum tipis, dia pun mendekat ke arah Angel sembari menutup mata, menggenggam bahu wanita itu, dan memiringkan kepala ke kanan. Lalu memberi kecupan manis di bibir istrinya lama. Tampaknya Angel membalas dengan memeluk erat tubuh tegap pria itu dan menciumnya. Sampai pada akhirnya suaminya menarik kembali tautan di bibir mereka.

"Kamu tidak perlu khawatir, Angel. Aku akan tetap baik-baik saja selama menjalankan misi bersama pasukan Pak Aslan. Jangan memikirkan kejadian yang lalu. Bukankah orang yang dendam ingin membunuhku sudah tewas di tangan kita sendiri? Tentang pamanmu itu, kita pasti akan menangkap dia secepatnya." Pria yang memiliki paras tampan itu membawa Angel dalam pelukannya dan memberi kecupan di dahi.

Muka Angel berubah merah padam, kejutan dari awal liburan bersama Alex hingga sekarang tiada henti. Entah sampai kapan dia mencoba untuk mengendalikan degupan jantungnya yang tak karuan. Sikap Alex yang manis selalu saja bisa menghilangkan segala kerisauan hatinya.

"Tidak apa-apa kan aku menggunakan kamar mandinya duluan? Nanti sebelum bergantian, kamu tolong siapkan sarapan untuk kita berdua. Kita harus buru-buru datang ke bandara," tambah Alex sebelum melenggang ke kamar mandi hotel.

"Oke, Sayang!" Angel mengecup pipi pemuda itu.

Alex tersenyum tipis ke arah istrinya, dia pun langsung masuk ke kamar mandi dengan membawakan sehelai handuk. Lalu Angel merapihkan ranjang tidur beserta menaruh pakaian ganti untuk pria yang dicintainya. Wanita itu bergegas ke dapur untuk menyiapkan dua cangkir teh beserta menu sarapan di atas meja makan.

Mission Attack (Complete)Where stories live. Discover now