Chapter 8: True or False? (1)

287 72 39
                                    

Note: WARNING!!! PART INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN! -16 DILARANG MASUK!!! ADEGAN TIDAK PANTAS DI TIRU!! KITA AMBIL SISI POSITIFNYA, JANGAN AMBIL SISI NEGATIFNYA.🙏 happy reading

______________________________________

Suasana berbunga itu hancur dengan kedatangan dua orang yang membuat Daffa benar-benar tak bisa berkata lagi. Ia ingin mengumpat pada mereka karena telah mengacaukan suasana romantisnya atau ia ingin sekaligus merangkul mereka berdua yang bertingkah konyol memberi ucapan selamat ulang tahun padanya.

"HARI INI, HARI YANG KAU TUNGGU! BERTAMBAH SATU TAHUN USIAMU. BERBAHAGIALAH KAMU!" sorak Dervin dan Dery menyanyikan potongan lirik lagu itu dengan penuh semangat.

"Eh iya anjir sekarang gue ulang tahun. Gue kira lo pada juga lupa, njir," ujar Daffa terkekeh.

"Hampir itu Daff, cuma tuh cewek lo ingetin gue sama Dervin buat bikin surprise," balas Dery terus mengarahkan handy cam ke arah Daffa dan Diva.

"Eh jadi—" Daffa menepuk jidatnya dengan senyuman lebar masih bertahan di bibirnya, "Oh, God! jadi lo sengaja bikin gue ngulang nembak lo dan bikin ini sebagai surprise?" tanya Daffa pada Divanka untuk memastikan dengan raut wajah yang masih kebingungan.

Divanka hanya mengangguk dan tersenyum lebar, "HBD ya, Daff. Catat tanggalnya juga, 5 Mei jam 10.15. Inget itu, Daffa!" ujar Diva tersenyum menantang.

"Iyaa! Diingat pasti," balas Daffa merangkul gadis itu yang baru saja resmi menjadi pacarnya.

"Lah anjir beda yang baru official mah," decak Dervin malas.

"Yeu, bilang aja lo iri," balas Daffa dengan senyum meledek.

"Gapapa, Vin! Lo masih punya gue. Kita official aja Vin biar ga jones lagi," ucap Dery sambil bergelayut di lengan Dervin dengan mengedipkan matanya genit.

"Idih anying najis, goblok! najis, haram! haram, najis! Lo aja yang jones gara-gara si Daffa dah jadian sama Diva. Jangan gue yang dijadiin pelampiasaan kejonesan lo!" balas Dervin dengan jijik sambil mendorong jauh-jauh Dery dari sampingnya.

Diva mengedip beberapa kali dengan penuturan Dervin, ia beralih menatap Daffa dengan meminta penjelasan.
"Lo sama Dery—"

Daffa yang mengerti kode dari Diva langsung saja menjelaskan faktanya.
"Gue normal, Div, makanya gue ada rasa tertarik sama lo. Beda sama si Dery yang kadang belok kadang lurus," ujarnya dengan berbisik dan duduk memerhatikan kedua sahabatnya yang bertingkah gila.

"Kejam kau maz! Kejam, dedeq kit ati ini," ucap Dery penuh drama membuat Dervin mual sungguhan.

"Ealah, bangsat! Mual gue serius deh," ringis Dervin yang memegang perutnya.

"Maz, kemarin kan dedeq yang diiya-iya, kenapa malah kamu yang mual, maz? Jelasin! Kamu main sama siapa?" ujar Dery sambil mendekat ke arah Dervin yang memasang ekspresi ingin muntah, wajah dan telinganya memerah menahan dorongan kuat yang bergejolak dalam perutnya untuk dikeluarkan dari mulut.

"Sialan, jingan lo Dery kampret!" umpat Dervin yang begitu menderita.

Daffa dan Divanka? Mereka tak peduli dengan tingkah absurd kedua sahabatnya yang memang sepertinya memiliki keanehan jiwa. Namun Dery sengaja membuat Dervin semakin tersiksa dengan tingkah jailnya. Giliran Dervin yang ia kerjai habis-habisan. Dery menyandarkan kepalanya pada bahu Dervin sambil menyentuh perutnya. Tak lagi peduli dengan ekspresi Dervin yang semakin tersiksa.
"Janin siapa ini, maz? jelasin sama inem!" tanya Dery penuh drama.

"Dery sialan, anying! Laknat lo ga ada akhlak banget!" umpat Dervin berusaha menjauhkan Dery dari dekatnya. Namun sial, Dery malah semakin menjadi dengan terus mengedipkan matanya pada Dervin.

No Leader! || ✔️Where stories live. Discover now