Chapter 9: True or False (2)

256 67 45
                                    

Dervin sampai di lokasi, ia menambah kecepatan motornya untuk sampai tepat di markas BGD G3. Ketika hampir dekat, ia mematikan mesin motornya agar tak menimbulkan suara bising. Benar dugaannya, motor Daffa dan Dery ada di sana.

Dervin berpikir cepat mengatur segala rencana untuk melumpuhkan mereka yang membahayakan kedua temannya. Untuk kedua kalinya ia kembali berurusan dengan Bragasdon yang entah siapa ketua beserta anggotanya, terakhir ia mempunyai masalah hanya dengan Bragasdon G5 yang kebetulan ketuanya dari kelas 12 di sekolahnya. Tapi sekarang, entahlah setan mana yang mencari masalah dengannya.

Dervin mendengar keributan dan sumpah serapah dari dalam sana. Alarm merah menusuk menyerang gendang telinga dan adrenaline yang memuncak, Dervin melepas kedua kancing teratas seragamnya, menaruh tasnya di atas motor. Kedua tangannya mengepal dan ia menenteng helmnya, menerobos masuk dan pandangannya menangkap Daffa yang terkapar tak berdaya akan diserang dengan balok kayu. Ia juga melihat Dery yang sibuk menyerang lawan.

Kedua mata Dervin memerah, raut wajahnya menggelap menyeramkan. Tatapannya begitu menusuk dan seolah dapat membinasakan sekitarnya. Dia bukanlah seperti Dervin yang dikenal dengan segala keramahan, kelembutan, dan keceriaan biasanya. Tetapi dia seperti Dervin yang didatangkan dari kegelapan.

Dervin melangkah menghampiri siluet seseorang yang membelakanginya yang akan menghantamkan balok kayu itu pada Daffa. Namun dengan tangkas Dervin berhasil mengenyahkan balok kayu itu dan menghantamkan helm yang ia genggam tepat ke kepala orang tersebut hingga orang tersebut terhuyung jatuh.

Tak dapat berhenti di situ, Dervin kembali menarik tubuh seorang lelaki yang ternyata seumurannya itu dan menyarangkan bogeman kuat di sudut bibirnya beberapa kali.

Daffa yang hanya dapat melihat itu begitu kaget dan beruntung sekaligus karena ia masih diberi nafas. Dery yang berhasil melumpuhkan tiga orang anggota Bragasdon itu langsung menghampiri Daffa dan membantunya duduk. Mereka tak bisa melerai atau menghentikan Dervin yang tengah menghajar ketua geng Bragasdon G3 itu dengan aura mematikan.

"Daff, gue ngerasa kayaknya ini sumber awalnya bukan dari Dervin. Lo paham maksud gue kan, Daff?!" ujar Dery berusaha memapah Daffa perlahan keluar dari dalam markas.

"Errgh... iya Der, gue paham.. ernghgh arrgh. Tapi Der, kasian Dervin lawan ketua Bragas langsung," balas Daffa di sela rintihannya.

"Biarin Dervin yang urus, si Bragasdon sialan yang emang pengen langsung hadapan sama Dervin. Percuma kalo gue bantu juga, dia kalo udah kalap ga akan sadar mana lawan mana kawan. Gue yakin dia bisa beresin semuanya," tandas Dery meyakinkan, ia keluar bersama Daffa dari markas itu.

"Tapi Dery, gue masih antara percaya sama ga percaya. Gimana kalo emang bener sumbernya dari Dervin?" tanya Daffa lirih menahan erangan sakit di tubuhnya.

Dery menghentikan langkah dan mengerutkan alis menatap Daffa.
"Lo ga percaya sama Dervin? Lo kenal sama dia udah berapa lama, hah? Masih aja lo ga mengenali gimana sikap dia? Ga pernah sekalipun dia nyari masalah duluan, gue rasa lo kena pengaruh mereka," balas Dery datar, tersirat emosi penuh kecewa dimatanya.

"Bukan gitu, Der. Gue cuma takut aja kalo emang Dervin sumbernya, dan kita udah tanggung masuk jebakan mereka. Parahnya bukan kita yang dalam bahaya juga, tapi orang-orang di sekitar yang ga tau apa-apa jadi kena imbasnya," jelas Daffa membuat Dery agar tidak salah paham.

"Heh! kita aja ga tau alasan jelas dan tuduhan mereka ke si Dervin! bahkan si Dervin sendiri gue yakin dia ga tau sama sekali masalah ini," balas Dery kesal tetap berpikir positif tentang Dervin.

"Logisnya Der, ketua Bragas ga akan mungkin salah sasaran. Jelas dia telpon si Dervin di depan kita tadi, dan sekarang Dervin datang ke sini nyamperin Bragas, terus apa sebutannya kalau bukan si Dervin orang sasaran masalah mereka? dan lo, masih tetep mikir Dervin bukan sumbernya? jawab, Der!" balas Daffa dengan emosi memuncak, berusaha berdiri sendiri dan mendorong Dery menjauh yang hanya diam tak bersuara.

No Leader! || ✔️Where stories live. Discover now