Chapter 27

155 24 9
                                    

Dervin berhasil sampai di kawasan Bragasdon. Sengaja ia memarkir motornya lumayan jauh dari pintu masuk markas Bragasdon. Ia memanjat benteng tinggi untuk sampai di bangunan markas Bragasdon yang tampak gelap itu. Jam menunjukkan pukul 21.00 malam, itu artinya mereka akan segera melakukan kegiatan rutin night ride yang diakhiri dengan merusuh.

Dervin mendengarkan pembicaraan anggota Bragasdon tentang mengatur strategi menggelar balapan liar dadakan dengan geng motor lain apalagi melibatkan perempuan yang akan dijadikan sebagai bahan taruhan. Ia tak akan membiarkan itu terjadi terus menerus.

Dervin menajamkan pendengarannya dan merekam setiap obrolan mereka yang menjadi poin utama baginya sebagai informasi yang harus disampaikan pada Edrico mengenai pembahasan yang dibicarakan Bragasdon.

Dervin berhasil mendapat informasi kapan waktu yang tepat untuk mengepung Bragasdon dan membubarkannya serta mengagalkan rencana mereka yang ternyata mulai curiga dengan desas-desus kabar gengnya yang akan dibubarkan oleh komunitas besar yang mereka sendiri belum bisa ketahui komunitas mana yang berani berurusan dengannya.

Kerumunan di dalam markas Bragasdon perlahan berangsur menuju motor masing-masing untuk segera pergi night ride. Dervin dengan hati-hati menyusul kepergian mereka dengan cepat menghampiri motornya dan mengikuti rombongan Bragasdon dengan cara yang tidak mengundang curiga.

Dervin memang datang dan mengambil informasi langsung ke markas Bragasdon tanpa ditemani partnernya, mereka ia perintahkan untuk mengikuti apapun intruksinya. Seperti sekarang saat jarak motornya menghampiri keempat partnernya, Dervin mengintruksikan untuk menuju tempat dimana balapan liar berlangsung. Untuk menghindari kecurigaan mereka, Dervin menyuruh partnernya berpencar agar sampai lebih dulu di lokasi balapan liar.

"Bang Andre sama Bang Firman ambil jalan ke arah kiri, Fathan sama Ryan ambil jalan ke arah kanan. Gue ikutin mereka di jalur ini," ujar Dervin lewat intercom yang terhubung dengan intercom keempat partnernya. Bahkan ia membuat strategi yang ia rancang dengan cepat di dalam otaknya secara mendadak.

"Lah, lo yakin sendirian Dervin?" tanya Fathan ragu.

Jalanan satu arah itu begitu sepi dan hanya dikuasai oleh kelima anggota Chain yang tengah melancarkan tugasnya. Dervin memimpin tim nya yang dikawal masing-masing dari kiri dan kanan oleh partnernya.

"Yakin. Biar kita ga dicurigai mereka. Buruan mencar!" balas Dervin cepat seiring laju motornya yang juga semakin cepat meninggalkan jauh keempat partnernya yang mulai berpencar mencari jalan alternatif untuk sampai di lokasi yang sudah ditentukan.

Andre, Fathan, Firman dan Ryan sampai di lokasi yang akan diadakan balapan liar antara Bragasdon dan geng motor lain karena mereka hanya ditugaskan untuk membubarkan kerusuhan yang akan terjadi. Jalanan itu memang sering dipakai untuk balap liar sehingga daerah itu tidak kondusif seperti dulu.

Kedatangan anggota inti Chain langsung mendapat tatapan bermacam-macam dari anggota geng motor yang merupakan lawan balapan Bragasdon malam ini, mereka jelas tau Komunitas Chain yang bekerjasama dengan kepolisian sekitar untuk membantu mengamankan setiap sudut kota dari jangkauan geng motor brutal yang melanggar aturan lalu lintas dan ketertiban masyarakat.

Chain dipercaya sebagai komunitas motor yang tak pernah membuat keresahan di masyarakat, mereka cenderung ingin mengembalikan citra baik anak-anak pecinta motoran. Chain Riders Community sempat memberi tahu bahwa boleh saja membentuk komunitas motor jika tak mau bergabung menjadi bagian dari Chain, asalkan mereka bersungguh tidak akan membuat kekacauan atau keresahan masyarakat sekitar agar citra pecinta motoran dipandang baik dan larangan untuk terlibat tawuran hanya karena masalah sepele.

No Leader! || ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt