Chapter 37: Not Perfect

136 23 25
                                    

Selesai mengantarkan Elzavira, Dervan berniat menemui Dervin di sekolah. Hatinya berkata bahwa Dervin ada di sana. Buru-buru ia menuju SMA Darmayasa namun begitu sampai di sana ia bertemu dengan salah satu teman Dervin yang pernah menjadi korban blayer knalpotnya.

Daffa menatap bingung ke arah lelaki yang menghampirinya bersama motor besar yang dikendarainya, "ngapain lo balik lagi, Vin?" tanya Daffa yang mengira bahwa lelaki itu Dervin. Mungkin ia tak menyadari perbedaan motor yang dikendarai Dervin sebelumnya.

"Gue bukan Dervin." tegas cowok itu setelah melepas helmnya. Daffa membulatkan bibirnya sambil mengangguk samar, namun sepersekian detik ia langsung berubah kaget.

"HAH? DEMI APA LO BANGSAT MASIH HIDUP?! LO KEMBARAN SI DER—"

Dervan membekap mulut Daffa hingga cowok itu tak dapat menuntaskan teriakan terkejutnya, "goblok, kaleng rombeng! gila lo ya gimana kalau sampe ada yang tau?!" desis Dervan menahan emosinya.

Daffa melepas bekapan Dervan, "ya sorry, gue khilaf. Lagian lo ngasih tau dadakan bener. Jadi lo Dervan?" tanya Daffa meneliti wajah cowok di depannya yang hanya menatapnya datar.

"Hm," balas Dervan singkat. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh motor yang sebagian masih terparkir. Ia tak menemukan motor Dervin.

"Si Dervin udah balik?" tanya Dervan dengan sebelah alis yang dinaikkan.

"Udah, dia balik duluan." Daffa menjawab sambil memasang helm lalu menaiki motor CRF merahnya, bersiap menyalakan mesin motornya.

"Lah, kok baliknya ga barengan? lo sama Dervin beda ruangan?" tanya Dervan lagi heran karena tak biasanya Dervin memisahkan diri dari sahabatnya.

"Seruangan, cuma tadi gue kena masalah jadi gue dipindahin ke ruang guru ngerjain soal UN-nya," jawab Daffa jujur, ia memundurkan motornya keluar dari barisan parkir sebelumnya.

Dervan kembali memakai helmnya, "Oh terus si Dervin balik ke mana?" tanya Dervan lagi masih ingin mencari tahu keberadaan kembarannya.

Daffa berdecak jengah sekaligus heran mengapa kembaran sahabatnya bertanya keberadaan Dervin padanya, padahal sejak pertama bertemu lagi Dervin tak memberi tahu apapun dan keadaannya tampak seperti baik-baik saja, "Lo kembarannya kenapa nanya-nanya ke gue? dia balik ke markas Chain kali, dia kan tinggal di sana."

"Goblok, kalau gue tahu juga ga akan repot-repot kesini." Dervan mendengus kesal.

Daffa terkekeh renyah, "Gue duluan ya, Van." pamit Daffa setelah mendapat anggukan dari Dervan ia langsung meninggalkan parkiran.

"Kemana gue nyari si Dervin lagi?" gumamnya menghembuskan nafas lelah, ketika ia akan memutar balik motornya mendadak ia urungkan niatnya untuk pergi ketika melihat Tino merangkul seorang gadis yang tak lain adalah Divanka. Dervan kembali mematikan mesin motornya lalu menurunkan standarnya, langsung saja ia turun dan menghampiri Tino dan Divanka.

Melihat kedatangan Dervan, Tino begitu kaget sama halnya dengan Divanka yang menatapnya takut hingga bersembunyi di belakang tubuh Tino. Melihat itu Dervan merasakan kepuasan tersendiri, senyum miringnya terbit menyapa ketakutan gadis itu. Sedangkan Tino tak bereaksi apapun selain menatap Dervan dengan penuh keheranan, tak mengerti tujuannya ada di SMA Darmayasa.

"Halo, babydoll Bragas. Ketemu lagi sama gue," sapa Dervan sambil terkekeh sinis melambaikan sebelah tangannya.

"Lo ngapain di sini?" tanya Tino mengalihkan fokus Dervan dan menatapnya.

"Nyari sodara gue, tapi kayaknya udah balik. Tadinya gue mau langsung cabut dari sini, tapi lihat boneka Bragas gue ga jadi pergi. Pengen nyari hiburan bentar. Gue cuma mau nyapa doang," jawab Dervan santai seraya menepuk pundak Tino lalu ia kembali berbalik meninggalkan Tino dan Divanka. Tino sendiri terkadang masih kesulitan membaca gelagat Dervan yang tak bisa ditebak, tiba-tiba datang lalu kembali pergi. Tapi ia yakin ada suatu pesan terselubung dari sorot matanya yang Tino sendiri masih sulit mendeskripsikannya. Begitu melihat Dervan sudah pergi dari lingkungan SMA Darmayasa, Tino kembali merangkul Divanka yang masih terlihat ketakutan.

No Leader! || ✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon