Bab #5

474 36 9
                                    

Matahari tetap disambut walau sinarnya belum sempurna. Lalu, apakah kau akan menyambut ku seperti halnya Matahari?

***

"Lily! Lily! Lily!" Panggil Nara sambil mengguncang tubuh Lily. Lily yang sedang menulis merasa terganggu karena tulisannya jadi berantakan.

"Lily dengerin gue dong..." Rengeknya.

Untung saja kelas ini tidak ada guru. Kalau ada pasti Nara dan Lily kena masalah karena tidak memperhatikan materi yang sedang dijelaskan. Kita menyebutnya 'Bercanda'. Pasalnya, tempat duduk disekolah ini tunggal yang berarti Lily dan Nara berjarak walau mereka masih satu deretan.

Lily semakin jengah karena Nara terus saja mengganggu dirinya. Rupanya perempuan itu belum menyerah walau sudah diacuhkan berkali-kali. Ck ck ck. Tak hanya karena Nara, melainkan Tugas yang tetap ada walau pengajarnya tidak ada. Maaf, maksudku dia sedang ada keperluan.

"Apalagi sih Nar!?" Pekik Lily. Semua pasang mata menoleh ke arah mereka berdua dan mereka saling memberi isyarat untuk merendahkan suaranya. Jangan berisik! Batin mereka. Lily dan Nara hanya bisa menyengir kuda.

"Apaan?" Tanya Lily kembali. Kini suaranya ia rendahkan. Begitupun dengan Nara.

"Gimana hutang kita?" Lily mengentikan aktivitasnya lalu menatap ke arah Nara.

"Huang apaan?"

"Itu lho, yang semalam,"

"Cowok itu?" Nara mengangguk. Lily mengedikan bahunya. "Mana gue tau, penampilannya aja kayak mau maling gitu,"

Nara dan Lily saling menatap satu sama lain lalu menghembuskan nafas pasrah. Baru saja tugas dari Bu Sasa selesai, dan sekarang mereka harus menyelesaikan tugas baru. Mana hutang pula. Kata Pak Ustadz kan, Hutang itu harus segera dibayar, kalau nggak dibayar nanti ditagihnya di alam sana. Dan masalahnya, mereka nggak tau siapa orang yang udah bikin mereka berhutang.

"Lo sama sekali nggak tau Nar?" Tanya Lily.

"Nggak. Gue sama sekali nggak tau Li,"

"Tapi Nar, kayaknya gue ngerasa tau satu hal dari cowok itu," Nara langsung menampilkan sorot mata penuh tanya. Dia mendekatkan kursinya supaya tidak salah dengar ucapan dari Lily.

"Siapa Li, siapa orangnya?" Tanya Nara yang seperti orang tidak sabaran.

"Si-"

"Itu yang dibelakang, emang tugasnya udah selesai?"

Mereka berdua menoleh ke arah sumber suara. Mereka saling berpandangan selama 5 detik kemudian melihat ke arah Perempuan berambut sebahu itu yang sedang berdiri di depan sambil menyilangkan tangan.

Perempuan itu menaikkan salah satu alisnya. "Gimana, udah selesai belom tugasnya?"

"Yang tadi?" Tanya Nara.

"Ya iyalah! Masa yang besok, yang kemaren!"

"UDAH DONG!" Pekik Nara. Lily menatap gadis itu penuh dengan pertanyaan. Lily menarik buku Nara dan melihat rangkuman yang memang sudah selesai.

Pantes aja daritadi gangguin gue melulu, ternyata tugasnya udah selesai toh. Kampret emang si Nara! Batin Lily sambil melihat-lihat buku catatan Nara.

Lily [COMPLETED]Where stories live. Discover now