Bab #35

237 12 2
                                    

Halo, ada yang rindu dengan Cerita ini? 😗

Sudah siap emosi lagi?

Koreksi kalau ada typo :)

Jgn lupa voment-nya ya 😗

Selamat membaca 🌹

Memang, aku mencintaimu. Tapi, hati ini sulit lepas darinya.

- Anta -

Selepas mengantar Anta ke ruang latihannya, Lily bingung mau kemana dulu? Pasalnya, dia masih ingin jalan-jalan tapi bingung mau kemana.

Gadis itu menghela nafas pelan. Matanya menyipit menatap jalanan yang sepi. Biasanya sih selalu ramai, tapi mendadak jadi sepi. Dia berjalan sendirian di atas trotoar menuju halte bus yang letaknya agak jauh dari sekolah. Kenapa tidak ditempat biasanya? Karena bukan jadwal bus nya.

Lily pun mendudukkan bokongnya di atas bangku besi yang nampak seperti pipa. Dia menyenderkan punggungnya ke dinding halte bersamaan dengan hembusan panjang napasnya.

Tring

"Siapa sih yang chat? Udah tau lagi badmood." Gumamnya seraya merogoh saku rok nya.

Mata Lily refleks membulat ketika dia menangkap sosok yang begitu sempurna di matanya.

Mata Lily refleks membulat ketika dia menangkap sosok yang begitu sempurna di matanya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Anta mengiriminya sebuah foto dimana dia tengah bersiap untuk memulai latihan. Mulut Lily masih dalam posisi menganga. Akibat terlalu sibuk memandangi wajah kekasihnya, Lily sampai tidak sadar kalau bus yang dinantinya datang.

Bahkan bunyi klakson dan panggilan dari seorang kernet ia acuhkan.

"Iya mas pergi aja." Sial. Dia malah menjawab dengan kata yang salah. Ya pada akhirnya bus pun pergi karena bapak tadi mengira kalau dirinya tidak akan naik.

Saat sudah puas memandangi Anta, Lily melihat ke area sekitarnya yang sepi.

"Lho, perasaan tadi ada bus yang berhenti? Kok tiba-tiba ilang ya?" Ujarnya bertanya-tanya.

Lily pun mengecek jadwal bus dan ia cocokkan ke jam yang ada di ponselnya.

"YAH GUE KELEWATAN BIS?!"

"Aduh gimana dong ini? Gue minta tolong siapa? Supir gue aja lagi sakit."

Lily menggaruk kepalanya karena kebingungan. Dia mondar-mandir kayak setrika siapa tau saja ada Bus selanjutnya.

Lily [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora