Bab #36

220 14 5
                                    

Hai, kita ketemu lagi :)

Gimana kabar kalian? Semoga baik² aja ya ^^

Jgn lupa voment-nya ya...

Selamat membaca 🌹

Pada akhirnya, semua sama saja.
Aku masih tetap mencintaimu.

- Lily -

.
.
.
.

Lily langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Dia malas bersih-bersih dan malas juga berganti baju. Lily teringat akan ponselnya yang tak sengaja ia tinggalkan. Gadis itu pun bangun kembali bersamaan dengan hembusan nafas panjang. Lily berjalan mendekati meja belajarnya dan langsung merampas benda pipih itu.

Saat ponselnya menyala dengan baterai yang cukup, ia mengembuskan nafas lega. Tapi, ada notifikasi pesan yang menarik perhatiannya. Dengan alisnya yang mengkerut, Lily mencoba membuka isi pesan itu.

08xxx :

Video (1)

Video (2)

Selamat menyaksikan ^^

Gadis itu bingung, siapa orang yang sudah mengiriminya sebuah video? Dengan durasi masing-masingnya satu menit. Tapi, dia jadi teringat akan satu tugas yang belum ia tuntaskan. Ah, pasti ini dari mapel Fisika. Pikirnya.

"Buka aja kali ya? Daripada nilai gue kosong." Gadis itu tersenyum seraya memutar video singkat itu. Awalnya ia sangat bersemangat karena mendapat materi, tapi setelah 7 detik semangat Lily runtuh seketika. Ekspresi gadis itu langsung berubah drastis.

Lily jatuh ke lantai dengan posisi duduk lantaran kakinya yang gemetar. Hatinya seperti ditusuk oleh ribuan besi panas. Sungguh menyakitkan dan menyayat perasaanya.

Dengan frustasi ia melempar ponselnya ke sembarang. Kemudian menelungkupkan wajahnya di atas lipatan tangannya.

Hari yang sudah berganti malam dengan udara dingin dari luar serta sunyinya kamar ini membuat Lily so gadis dengan hatinya yang tulus tersiksa.

Untuk kedua kalinya hatinya dihancurkan.

"Kenapa kamu tega ngelakuin itu semua? Kenapa..." Lirih Lily yang semakin terisak.

Sementara di sisi lain, dua orang remaja lelaki sedang bertengkar di halaman rumah Anta. Pak Ade yang tidak mengerti apa-apa memutuskan untuk masuk ke dalam pos penjaganya.

"IKUT GUE ANJING! DASAR BAJING*N!" Itu suara Alan yang penuh dengan emosi. Pak Ade sampai tutup telinga begitupun dengan Bi Eli yang diam-diam memperhatikan mereka dari dalam. Gemelagar suara Alan ditambah bunyi tinju mereka, membuat suasana menjadi mengerikan.

Bugh!

"TAU APA LO TENTANG HUBUNGAN GUA?! HAH?!" Giliran Anta yang berteriak mengerikan. Kini Alan berhasil tersungkur ke aspal akibat pukulan telak dari Anta.

Anta menendang perut Alan dengan penuh emosi. Mereka berdua nampak seperti Singa yang sedang mengamuk. Tak heran jika Bi Eli dan Pak Ade tidak berani melerai mereka berdua.

Bugh!

Sekali lagi Anta menendang perut Alan. Darah mengucur dari mulut lelaki itu.

Lily [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang