CHAPTER 2

3.8K 388 2
                                    

Jimin sedang berada di kantornya, sekarang sudah pukul dua belas siang, ini adalah waktu dirinya untuk makan siang bersama dengan para sahabatnya.

Jimin hanya menghela napas lalu beranjak dari tempat duduknya, dia segera keluar dari ruangan untuk mengisi perutnya yang sudah berbunyi sejak tadi.

Pria itu hanya memperlihatkan wajah datar dan dinginnya kepada para karyawan yang berada di perusahaan miliknya. Dia tahu banyak karyawan wanita yang menyukai dirinya. Ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pria umum sehingga para wanita menyukainya, maka dari itu ia hanya menunjukkan wajah dan juga sikap jahatnya agar tidak ada yang menginginkan dirinya.

"Hari ini saya pulang cepat, kerjakan seluruh pekerjaan saya," ujarnya kepada sang sekertaris, sekertaris Jimin hanya mengangguk dan mengiyakan perkataan pria itu.

Jimin keluar dari perusahaan miliknya dengan langkah yang cepat, perutnya sudah berbunyi beberapa kali. Dirinya akan malu jika ada yang mendengarnya.

I WANT CHILDREN

"Dari kantor?" tanya Taehyung—sahabat Jimin. Jimin mengambil posisi tempat duduk tepat di samping Taehyung dan Jimin hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari sahabatnya.

"Masih memikirkan seorang anak?" tanya Namjoon yang merupakan sahabat Jimin juga, Jimin hanya mengangguk pelan mendengar Namjoon.

"Apa kau masih tidak percaya dengan apa yang ku katakan padamu jika dia masih memikirkan seorang anak?" Jimin memutar bola matanya malas mendengar Seokjin, yang lain hanya terkekeh melihat ekspresi wajahnya.

"Maaf, kami telat."

"Eoh? Yoongi dan Hoseok Hyung? Tidak apa, kalian hanya berbeda lima menit denganku." Mereka sudah berjanji untuk makan bersama di restoran terdekat, akhir-akhir ini mereka sering berkumpul bersama.

Mereka mulai memakan makanan yang sudah berada di hadapan mereka.

"Tidak ingin menginap di rumahku? Besok adalah hari Minggu," ucap Jimin membuat semua para sahabatnya yang sibuk makan, kini menatap dirinya.

"Kau sedang frustasi?"

"Dia memikirkan seorang anak, tidak heran jika dia frustasi seperti itu." ujar Taehyung membuat semuanya terkekeh.

"Berhentilah, bagaimana? Aku sedang bosan di rumah sendirian."

"Bagaimana jika kita mengambil cuti selama beberapa hari? Kita menghabiskan waktu kita seperti anak remaja." Saran Hoseok, mereka bekerja setiap hari, tidak heran jika mereka ingin mengambil cuti untuk mengistirahatkan tubuh mereka.

"Boleh juga, akan ku hubungi sekertarisku."

"Baiklah, kami ikut!"

I WANT CHILDREN

Geva berada di rumah tetangganya, dirinya sedang membantu tetangganya tersebut. Hari ini ia diajak oleh sang tetangga untuk makan malam bersama.

Geva merasa tidak nyaman, tetapi karena sang tetangga yang terus-menerus memaksa dirinya untuk makan malam bersama, dengan terpaksa, dia pun menerimanya.

"Ibu, Kak Jiyeon memberikanku mainan." Geva yang tadinya sibuk melipat pakaian tetangganya, kini melihat putrinya yang menggandeng tangan Jiyeon serta membawa satu mainan yang membuat gadis kecil itu benar-benar bahagia.

"Jiyeon, terima kasih sudah memberikan mainan untuk Keyra, sayang."

"Kak Jiyeon, terima kasih atas mainannya." Keyra membungkukkan badannya sebagai tanda terima kasihnya kepada Jiyeon, gadis bernama Jiyeon itu hanya terkekeh lalu memeluk Keyra yang sudah ia anggap seperti Adiknya.

"Ya, Bibi, sama-sama. Keyra, ayo, kita membantu Ibumu melipat pakaian." Geva hanya mengerutkan keningnya mendengar Jiyeon.

"Jiyeon bermain dengan Keyra saja, tidak perlu membantu bibi." ujar Geva lalu mengelus rambut Jiyeon dan juga Keyra secara bergantian.

"Kami ingin membantu Bibi, kami tidak tega melihat Bibi kelelahan seperti itu." Geva yang mendengar ucapan Jiyeon hanya bisa menjawabnya dengan senyuman tipis.

"Baiklah, jika kalian sudah kelelahan, beristirahatlah." Keduanya mengangguk lalu membantu Geva, sesekali mereka tertawa.

I WANT CHILDREN

"Bibi, Kak Jiyeon benar-benar baik kepadaku dan juga kepada Ibu, dia memberikan boneka Barbie yang lucu dan juga membantu Ibuku melipat pakaian." ujar Keyra lalu mengunyah makanannya, perkataannya mengundang kekehan dari Nyonya Park—Ibu Jiyeon.

"Benarkah itu Keyra sayang? Kau semakin dewasa Jiyeon, Mama bangga padamu." ujar Nyonya Park lalu mengusap kepala Jiyeon dengan kasih sayang.

"Keyra juga baik Bu, dia sering membantuku mengemaskan peralatan sekolah." Mereka saling memuji satu sama lain.

"Ya, kalian berdua adalah anak yang hebat."

"Geva dan Keyra menginap di sini, ya?"

"Ya?"

"Menginap di rumahku ya? Aku ingin bercerita denganmu." Geva hanya terkekeh mendengarnya, Ayah Jiyeon sudah tidak ada—sama halnya dengan Keyra.

"Baiklah, Kak."

"Keyra! Kita tidur bersama!"

"Baiklah, Kak Jiyeon!"

"Baiklah, Kak Jiyeon!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I WANT BABY ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang