CHAPTER 24

2.1K 285 5
                                    

Jimin menatap ke arah Geva dan juga Taehyung dengan perasaan emosi. Ia melihat dengan jelas jika keduanya saling berpelukan dengan mesra. Hati Jimin benar-benar panas melihat hal itu.

"Kalian bermain belakang?"

Suara Jimin terdengar serak, pria itu menatap tajam kedua manusia yang berada di hadapannya. Jimin benar-benar emosi.

"Jimin, ini tidak se—"

"Tae, aku tidak menyangka jika kau seperti ini. Aku mengira jika kau adalah orang yang baik, kita sudah bersahabat sejak kita SMP, apa yang kau lakukan kepadaku membuatku tidak bisa percaya kepadamu." Jimin terkekeh pelan lalu kembali menatap tajam keduanya. Geva dan Taehyung sama-sama bungkam, keduanya sulit membuka mulut untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Lalu, Geva? Apa ini? Apa ini semua? Kau mengatakan kau mencintaiku. Apa perkataanmu saat itu hanya candaan?"

"Jimin, kau salah paham."

"Salah paham? Aku melihat dengan jelas jika kalian saling berpelukan mesra. Kalian berdua licik. Aku membenci kalian berdua." Setelah berucap seperti itu, Jimin melangkahkan kakinya untuk pergi dari tempat tersebut serta membawa Keyra. Ia menggendong Putrinya yang tidak mengetahui apa pun saat ini.

Ia benar-benar kecewa terhadap Geva dan Taehyung. Dua orang yang benar-benar ia sayangi nyatanya bermain belakang dengannya.

"Geva, sungguh maafkan aku."

Geva menoleh ke arah Taehyung yang tengah menatapnya sendu—merasa bersalah, Geva hanya bisa mengangguk pelan. "Tidak apa, ini bukan salahmu. Ah, ya, terima kasih sudah menyelematkanku, aku harus menyusul Jimin." Taehyung mengangguk pelan, ia merasa sangat bersalah kepada Geva.

Taehyung juga ingin menyusul Jimin, hanya saja ia tidak ingin menyusul Jimin saat bersamaan dengan Geva.

Geva berlari ke arah Jimin lalu menahan tangan pria itu, hingga Jimin berbalik dan menatapnya tajam. Wajah Jimin tampak memerah dan itu menandakan jika Jimin benar-benar marah.

"Jimin—"

"Aku tidak ingin berbicara denganmu saat ini." Geva terkejut dengan apa yang Jimin katakan, hatinya sakit mendengar apa yang suaminya katakan padanya.

"Dengarkan penjelasanku dulu!"

"Penjelasan apa yang kau ingin jelaskan padaku? Penjelasan jika kau dan Taehyung menjalin hubungan di belakangku? Kenapa kau jahat kepadaku, Geva?" Mata Jimin memerah, perasaan pria itu campur aduk. Tidak menyangka dengan apa yang ia lihat sebelumnya.

"Kau tahu jika aku sangat mencintaimu, tapi mengapa kau mengkhianatiku? Apalagi, kau bermain belakang bersama Taehyung, yang merupakan sahabatku sendiri." Mata Geva berkaca-kaca mendengar penjelasan Jimin.

"Kau salah paham, Jimin! Yang kau lihat tidak benar."

Jimin tampak menghela napasnya panjang. "Saat ini, aku tidak ingin mendengar penjelasan apa pun darimu. Tolong, pergilah untuk saat ini. Aku hanya ingin sendiri." ujar Jimin membuat Geva terdiam, mata wanita itu berkaca-kaca. Keyra hanya diam tidak paham dengan apa yang kedua orang tuanya katakan.

"Kau mengusirku?"

"Tolong, aku hanya ingin tenang. Aku hanya ingin bersama Keyra untuk saat ini."

I WANT CHILDREN

Geva terus berjalan tanpa memandang jarak dan waktu yang ia tempuh. Setelah berbicara dengan Jimin, wanita itu tidak pulang ke rumah, melainkan berjalan tanpa tujuan. Ia frustasi dengan apa yang terjadi. Mengapa Jimin tidak ingin mendengarkan penjelasannya?

Saat ini, tubuhnya lemas dan sakit. Dan juga ia merasa pusing. Geva hanya membutuhkan tempat yang bisa membuat dirinya tenang, dan wanita itu sudah menemukannya. Rumah lamanya.

Berjalan dengan cepat, tidak mempedulikan dengan rasa sakit yang ia rasakan. Masuk ke dalam rumahnya dengan tergesa-gesa lalu menuju ke arah kamar, ia menjatuhkan tubuhnya.

Wajahnya pucat, ia menyentuh keningnya dan suhunya hangat. Sepertinya, ia demam.

Geva memejamkan matanya, ia ingin tidur untuk melupakan semuanya. Jimin benar-benar membuatnya frustasi.

 Jimin benar-benar membuatnya frustasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I WANT BABY ✓ Where stories live. Discover now