CHAPTER 5

2.8K 348 9
                                    

Geva hanya diam sembari memandangi Keyra yang tengah makan, wanita itu menghela napasnya kasar disaat ia mengingat bagaimana ia bertemu dengan pria asing yang seenaknya saja menyetujui jika dirinya ingin dipanggil Papa oleh Keyra.

Geva tahu jika Keyra kecewa terhadap dirinya, hanya saja gadis kecil itu menutupinya. Gadis kecil itu benar-benar pintar.

Setelah Jimin memperkenalkan dirinya terhadap Geva, dengan cepat wanita itu pergi membawa Keyra pulang.

"Bu, aku sudah selesai." Geva tersadar dari lamunannya, ia menoleh dan melihat Keyra yang sedang tersenyum tipis kepada dirinya.

"Kau sudah selesai, sayang? Baiklah, sekarang kita harus membersihkan peralatan dapur ini, setelah itu kita harus membersihkan diri lalu tidur siang." ujar Geva lalu membawa piring kotor Keyra, gadis kecil itu hanya mengangguk lalu membantu Ibunya membersihkan alat makannya.

Geva berharap jika gadis kecilnya tidak akan marah besar kepada dirinya, ia juga berharap jika Keyra bisa menerima kepergian Ayahnya. Geva takut jika Keyra mendapatkan hinaan karena Ayahnya sudah tiada.

Tujuan utama Geva adalah membahagiakan Keyra.

I WANT CHILDREN

"Hei! Kenapa kau terus tersenyum?" tanya Taehyung yang menyadari jika Jimin terus tersenyum, mereka bertujuh berada di ruang keluarga.

"Mungkin saja dia sudah mendapatkan seorang wanita yang akan dijadikan sebagai kekasihnya." Jimin berdecak kesal setelah mendengar Seokjin, Hyung-nya yang satu ini selalu saja membuatnya kesal. Walau ia tahu jika perkataan Sang Hyung hanya sebuah candaan.

Semua tertawa kecil mendengar decakan Jimin, pria bertubuh mungil itu lucu sekali.

"Jangan berbual Hyung."

"Lalu apa makna dari balik senyuman anehmu itu?" tanya Namjoon penasaran, Jimin hanya memperlihatkan senyuman tipisnya.

"Aku sepertinya sudah mendapatkan seorang Anak kecil untuk dijadikan sebagai Anakku." ujar Jimin santai lalu meminum minuman Sprite miliknya, tapi yang mendengar dengan segera membulatkan matanya dan juga memperlihatkan wajah terkejut mereka.

"APA!?" Jimin menyemburkan minuman yang berada di mulutnya— terkejut mendengar suara teriakan para sahabatnya.

Jimin mengelap bibirnya dan menatap para sahabatnya kesal.

"Ya! Apa yang kau katakan?"

"Dari mana kau mendapatkan Anak kecil? Ya! Jimin-ssi! Nanti kau akan dikatakan sebagai pria pedofil!"

"Kau akan terlihat seperti pria yang akan menculik Anak kecil."

"Aku mengira jika keinginanmu untuk memiliki Anak kecil hanya candaan."

"Apa yang akan dikatakan oleh Ibu dan Ayahmu nantinya?"

Jimin hanya mendesah kesal lalu memutar bola matanya malas mendengar ucapan para sahabatnya.

"Diamlah, kalian berisik sekali."

"Bagaimana bisa kami tidak berisik setelah mendengar apa yang kau katakan?" tanya Hoseok lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku bertemu dengan Anak kecil di Taman kanak-kanak yang letaknya tidak jauh dari supermarket yang berada di dekat rumahku. Dia terjatuh dan aku menolongnya, kami berkenalan lalu aku bertanya di mana kedua orang tuanya dan dia mengatakan jika Ayah-nya sudah tiada. Aku benar-benar kasihan padanya, lalu aku menyuruhnya memanggilku dengan sebutan Papa." Semuanya bergidik ngeri mendengar cerita Jimin.

"Tunggu sebentar, kau mengatakan jika Ayah-nya sudah tiada berarti—kau gila! Berarti dia masih memiliki Ibu dan kau akan menjadikan gadis kecil itu sebagai Anakmu? Kau sinting." ujar Taehyung dengan suara kerasnya, mereka semua tidak menyangka dengan apa yang Jimin pikirkan. Kenapa sahabatnya menjadi sedikit sinting?

"Sepertinya kita harus menghubungi orang tua Jimin agar dia dirawat di rumah sakit jiwa." ujar Yoongi membuat Jimin melotot kepada pria itu.

"Kau pikir aku tidak waras hingga kau mengatakan aku harus dirawat di rumah sakit jiwa?"

"Bisa dikatakan seperti itu."

"Kau membuatku kesal Yoongi Hyung." ujar Jimin lalu mengusap wajahnya kasar.

"Wajar jika aku berkata seperti itu, kau akan menjadikan gadis kecil itu sebagai Anakmu, sementara Anak kecil itu masih memiliki seorang Ibu. Kau pantas mendapatkan kata sinting dan tidak waras dari kami." ujar Yoongi yang dihiraukan oleh Jimin. Masa bodoh dengan apa yang dikatakan oleh Yoongi, Jimin tidak akan mendengarkan ucapan pria itu.

"Aku tidak peduli jika gadis kecil itu masih memiliki Ibu."

"Lalu, bagaimana jika Ibunya tidak setuju?" tanya Hoseok membuat Jimin menatap dirinya.

"Kemungkinan aku akan melakukan sesuatu," ucap Jimin membuat semua para sahabatnya mengerutkan keningnya heran mendengar ucapan pria itu. Apa yang akan dilakukan oleh pria bertubuh pendek itu?

"Mungkin.. aku akan menikahinya?"

"APA?!"

"Sialan, kenapa kalian sangat gemar berteriak?!"

"Sialan, kenapa kalian sangat gemar berteriak?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I WANT BABY ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang