CHAPTER 12

2.2K 324 17
                                    

Geva berada di dalam kamar, membaringkan tubuh rampingnya di kasur—tepat di samping Keyra.

Geva tengah memikirkan perkataan Jimin, apa pria itu baru saja melamarnya? Memberikan kesempatan agar dirinya menjadi seorang istri untuk kedua kalinya? Wanita itu tidak habis pikir dengan apa yang Jimin pikirkan, ia masih bertanya-tanya, mengapa harus dirinya dan juga Keyra? Mengapa bukan wanita lain?

Wanita itu merasa tidak pantas untuk Jimin, pria itu layak mendapatkan wanita yang lebih baik dirinya. Lagi pula, pastinya wanita yang akan menjadi istri Jimin bisa memberikan keturunan untuk pria itu. Benar, kan?

"Ah, lebih baik aku tidur saja!" Gumamnya lalu memejamkan matanya, hari sudah larut malam dan pastinya dirinya harus tidur. Ia dalam masa pemulihan.

I WANT CHILDREN

"Kau yakin akan benar-benar menikahinya?" tanya Taehyung memastikan Jimin, Taehyung tidak menyangka jika Jimin akan menikah di usia yang bisa dikatakan cukup muda.

Taehyung berada di kamar Jimin—menemani Jimin yang tengah mengerjakan sesuatu di laptopnya. Jimin hanya mendesah pelan mendengar pertanyaan Taehyung, kenapa semua sahabatnya tidak percaya padanya?

"Ya, tentu saja."

"Apa dia sudah menjawab jika dirinya ingin menikah denganmu?" Jimin terdiam, Geva tidak menjawab pertanyaannya. Pria itu menoleh ke arah Taehyung yang juga tengah menatapnya, kini pria itu beralih ke kasur untuk membaringkan tubuhnya.

Jimin menghela napasnya lalu melihat ke arah langit-langit kamarnya, memposisikan kedua tangannya di belakang kepala sebagai sandaran.

"Jika dia belum menjawab, mungkin dia belum siap dengan penawaran yang kau berikan."

"Menurutmu, apa dia akan menolak?"

"Tanyakan saja keesokan harinya, kau akan mengantar Keyra ke sekolah, bukan?"

Jimin mengangguk pelan. "Aku sedikit khawatir dengan jawaban yang nantinya ia berikan."

"Akan ku pastikan jika dia akan menerimanya, ini semua demi kebaikan Putrinya, bukan? Pastinya dia akan melakukan apa pun untuk Keyra."

I WANT CHILDREN

Pagi ini, Geva sedang sibuk memakaikan Keyra pakaian sekolah. Ia tampak lebih baik hari ini, sepertinya dirinya sudah sehat.

"Papa yang akan mengantarku ke sekolah, Ma." Geva hanya terkekeh pelan mendengar Keyra yang menyebutnya dengan sebutan Mama, wanita itu hanya mengangguk pelan.

"Sayang, pergilah ke ruang makan, Mama sudah menyiapkan sarapan untukmu." ujar Geva lalu mengelus pipi Keyra, gadis kecil itu hanya mengangguk pelan lalu mencium pipi Geva dan segera menuju ke ruang makan.

Geva hanya terkekeh melihat Putrinya yang tampak begitu bersemangat dan aktif.

Geva pun menyusul Putrinya yang tengah makan, wanita itu duduk di hadapan Keyra lalu mengambil makanan untuk dirinya. Ia baru saja ingin memasukkan sesuap makanan ke dalam mulutnya, namun tiba-tiba saja ada ketukan pintu yang membuat dirinya harus beranjak dari tempat duduk.

Geva membuka pintu tersebut, ia melihat seorang pria yang tengah tersenyum manis kepada dirinya.

"Selamat pagi, Keyra sudah bangun?"

"Selamat pagi juga. Hari ini ia lebih cepat untuk bangun, katanya ingin bertemu denganmu. Masuklah, dia sedang sarapan." ujar Geva kepada Jimin, ya, pria yang datang adalah Jimin.

"Kau tampak lebih baik dari sebelumnya, sudah merasa pulih?" Jimin melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah Geva.

"Seperti yang kau lihat, kau sudah sarapan?"

"Ya, aku sudah sarapan. Bagaimana dengan tawaranku yang kemarin? Kau setuju?" tanya Jimin membuat Geva terdiam.

"Aku tidak memaksamu untuk menerima tawaranku. Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu dan juga Keyra, kau tidak perlu bersusah payah untuk bekerja, kau hanya perlu mengurusku dengan Keyra."

Geva tampak menghela napasnya panjang.

"Hanya karena Keyra." Geva menarik napas. "Hanya karena Keyra, aku menerima tawaranmu."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I WANT BABY ✓ Where stories live. Discover now