CHAPTER 28

2.7K 288 8
                                    

Jimin menggenggam tangan Istrinya erat, ia duduk tepat di sebelah ranjang milik Geva. Ia mengelus punggung tangan Geva.

Ia menyesal dengan apa yang ia lakukan kepada Geva. Ia juga mengkhawatirkan kandungan Geva, tetapi dokter mengatakan jika Geva akan baik-baik saja. Geva hanya perlu beristirahat dan meminum obat agar wanita itu segera pulih.

Jimin tersentak disaat ia merasakan jika tangan milik Geva yang ia genggam bergerak perlahan, Jimin berdiri untuk melihatnya. Geva mulai membuka kedua matanya secara perlahan, matanya melirik ke sekeliling ruangan. Tubuhnya terasa sakit dan juga lemah.

"J-Jimin?"

"Sayang? Kau sudah sadar? Apa kau baik-baik saja?" tanya Jimin khawatir, Taehyung yang tadinya duduk di sofa sambil bermain ponsel pun kini berjalan ke arah Geva untuk melihat kondisi Istri dari sahabatnya.

"A-Aku.. aku berada di mana?" Geva memijat keningnya, kepalanya terasa sedikit pusing.

"Kau berada di rumah sakit." Jawab Jimin lalu menatap Geva khawatir, ia menunduk—tidak berani menatap Geva. "Maaf," Satu kata yang diucapkan oleh Jimin membuat Geva menatapnya.

"Jimin—"

"Maaf, maaf karena aku tidak mempercayai ucapanmu. Saat itu aku terbawa emosi." Jelas Jimin, Geva hanya diam lalu menarik tangan Jimin untuk ia genggam.

"Termaafkan," Jimin yang tadinya menunduk kini menatap Geva.

"Aku berjanji akan mempercayaimu dan mendengarkan penjelasanmu terlebih dahulu." Geva hanya tersenyum menanggapinya, ia tidak bisa melakukan apa pun selain tersenyum.

"Aku akan mengingat janjimu."

Jimin mengelus wajah Geva. "Keyra di mana?" tanya Geva bingung, ia tidak melihat Keyra semenjak ia membuka kedua matanya.

"Dia sedang berada dalam perjalanan bersama Seokjin Hyung dan Jungkook," ucap Taehyung menjawab, Geva menghela napas lega, setidaknya terdapat seseorang yang dikenalinya bersama dengan Anaknya saat ini.

"Lalu, di mana yang lain? Apa hanya kalian berdua di sini?" Jimin menggeleng pelan mendengarnya.

"Mereka ada di sini, hanya saja aku melarangnya. Mereka tidak bisa diam, dan aku tidak ingin kau terganggu." Geva terkekeh mendengarnya.

"Dan kau membiarkan mereka di luar?"

"Ya.. Ingin bagaimana lagi?"

"Setidaknya biarkan mereka masuk ke dalam ruanganku, dan perintahkan mereka untuk tidak bising." Jimin hanya terkekeh, Taehyung hanya diam melihat keduanya. Kini, Taehyung keluar dari ruangan.

"Kau ingin kemana?"

"Aku ingin menemani yang lain di luar."

Jimin hanya mengangguk-angguk mendengar Taehyung, setelah Taehyung keluar dari ruangan milik Geva, Jimin menatap wajah cantik milik Geva.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

Jimin tersenyum simpul, ia tidak menjawab melainkan mendekatkan wajahnya ke wajah milik Geva, hingga wanita itu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Jimin.

"J-Jimin?"

Jimin mencium bibir milik Geva sembari memegang rahang milik wanita itu. Geva pun yang tadinya terkejut kini membalas perlakuan Jimin.

"Hyung! Kami da—"

Teriakan itu membuat Jimin terkejut, ia dengan cepat memundurkan tubuhnya, ia menoleh ke arah suara tersebut dan mendapatkan semua sahabatnya yang kini menatapnya tajam.

Jungkook berjalan ke arah Jimin dengan cepat. "Ya! Jimin-ssi! Bahkan saat Istrimu sedang sakit kau melakukan hal yang tidak-tidak kepadanya! Hei, ini di rumah sakit! Bagaimana jika ada dokter atau perawat yang masuk? Kau benar-benar tidak tahu tempat jika melakukan hal-hal aneh." Jungkook menegur Jimin. "Bahkan Keyra hanya melongo melihat kegiatanmu dengan Geva!" Tunjuk Jungkook kepada Keyra yang tengah berdiri sambil bergandengan tangan dengan Seokjin.

"Ah, maaf-maaf," ujarnya sambil terkekeh, para sahabatnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Jimin, mereka pun kini membawa Keyra ke sofa untuk bermain.

Geva hanya diam sebab menahan malu—ia ketahuan melakukan hal menjijikkan bersama Jimin.

"Kau benar-benar membuatku malu," Jimin terkekeh lalu kembali duduk di sebelah ranjang milik Geva.

"Ah, maaf."

"Aku tidak sabar menunggu kehadiran anak kedua." ujar Jimin lalu mengelus perut datar milik Geva.

"Aku juga." Keduanya tersenyum.

Kini, Jimin berdecak kesal sebab ruangan yang tadinya hening kini penuh dengan suara tawa milik sahabatnya.

"Hoi! Ini di rumah sakit! Diam!"

Mereka tidak mendengar Jimin, melainkan tetap tertawa melihat aksi Keyra yang tengah bermain-main bersama mereka. Bahkan Yoongi yang tidak mudah untuk tertawa kini ikut tertawa melihat Keyra.

Jimin mendesah kesal. "Ini sebabnya aku melarang mereka masuk." Geva terkekeh pelan mendengar keluhan Jimin. Sekarang, pria Park itu menatap Geva lalu memperhatikan senyuman tipisnya. "Aku akan menjagamu sebaik mungkin, aku harap kau akan baik-baik saja selama dalam kondisi hamil maupun tidak dalam kondisi hamil. Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu, Park."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I WANT BABY ✓ Where stories live. Discover now