CHAPTER 18

2.4K 309 24
                                    

Jimin masuk ke dalam rumah dengan Keyra, ia akan kembali lagi ke kantor. Taehyung sudah diantar pulang oleh Jimin sebelum pria itu mengantar anaknya pulang.

"Kau pulang?" tanya Geva canggung.

"Aku hanya mengantar Keyra ke rumah, setelah itu, aku akan kembali ke kantor." Wanita cantik itu hanya diam lalu mengangguk pelan.

"Ayo makan siang bersama, ini waktu jam makan siang, bukan?" Jimin mengangguk cepat, pria itu tentu saja ingin makan siang bersama.

"Sebaiknya kau mandi dulu lalu makan siang bersama."

"Aku tidak mau mandi, lagi pula aku hanya kembali ke kantor." ujarnya menolak, Geva hanya menghela napasnya panjang.

"Justru jika kau mandi, kau akan lebih fokus untuk bekerja. Jika keringatan seperti ini, pastinya kau tidak akan fokus." Wanita cantik itu mulai peduli padanya? Apa Geva mulai menyukai Jimin?

"Kenapa kau peduli?" tanya Jimin membuat Geva bungkam.

"Y-Ya, karena kau adalah suamiku." Jimin hanya mengangguk pelan mendengarnya lalu dengan segera menggandeng Keyra untuk masuk ke kamar.

I WANT CHILDREN

"Makan dengan baik, Keyra tidak perlu disuapi." Jimin hanya mengangguk mendengar Geva.

"Setelah makan, aku boleh menidurkan Keyra?"

"Kau akan telat untuk pergi ke kantor nantinya."

"Oh, ayolah, sekali saja aku menidurkan Putriku." Rengeknya dengan wajah imut yang dibuatnya, wajah imut yang Jimin berikan dianggap wajah bodoh oleh Geva.

"Ck, hentikan wajah bodohmu itu, menggelikan." Jimin terkekeh, ia senang karena mendapat izin dari Geva untuk menidurkan Keyra yang tampaknya mulai mengantuk.

"Tapi kau suka, kan?"

"Tidak! Aku tidak suka!"

"Benarkah? Tampaknya kau berbohong? Kau menyukai wajahku, kan?!"

"PARK JIMIN!"

I WANT CHILDREN

"Wajahnya imut sekali jika tidur seperti ini." Jimin mengelus wajah Keyra yang sedang tertidur, pria itu tersenyum simpul lalu keluar dari kamar milik Keyra. Ya, Keyra sudah memiliki kamar sendiri.

"Keyra sudah tidur?"

Geva tengah duduk di sofa sambil menonton film. Jimin hanya mengangguk dan mengiyakan pertanyaan Geva.

"Aku akan pergi." ujar Jimin membuat Geva beranjak dari sofa—bermaksud untuk mengantar Sang suami.

"Berhati-hatilah." Jimin hanya tersenyum simpul menjawabnya.

Jimin membalikkan badannya lalu mengecup pipi Geva. "Aku berangkat Istriku." Geva terdiam lalu mengusap pipinya yang telah dicium oleh Jimin. Pria itu berlari disaat Geva mengejar dirinya.

"Park Jimin sialan!"

I WANT CHILDREN

Jimin kini tengah sibuk dengan laptop miliknya, ia mengerjakan semua pekerjaannya dengan serius. Ia tidak ingin pulang larut malam. Ia terhenti disaat ponselnya berdering, pria bermarga Park itu menatap layar ponselnya. Terdapat nama Jungkook di sana.

"Hyung? Kau berada di kantor?"

"Ya, ada apa?"

"Kami semua bersepakat untuk bertemu pada pukul tujuh malam, apa kau bisa? Kami ingin menanyakan sesuatu padamu."

I WANT BABY ✓ Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora