30. Anak Setan

1.2K 102 40
                                    

Di chapter sebelumnya, kakak adek sialan ini bikin tantangan

Yang balik duluan, harus ngeprank bapak emaknya

Emang ga ada akhlak

Lalu siapakah yang nyampe duluannn?

Jawabannya Ace

Alice masih dipesawat, Ray masih di taksi. Dealnya kalo nolak ngeprank aibnya bakal disebar

Yang pasti Ace gamau dongg jadi dia harus setuju. Dan dia udah siapin pranknya

Ace markir motornya di basement dan segera melepas helm dan jaketnya

"aaaaaaaaaAAAAACEEEEEE!", jerit orang semakin mendekat, bikin Ace deg degan.

Bener aja, si Sarah dateng meluk anak tengahnya.

"IIII MAMA KANGEN!!! MUAH MUAH!", jerit Sarah menghujani Ace dengan kecupan. Ga lama Zac juga turun, tumben ga kerja

"Udah lama ya Ace", sapa Zac mendekat. Ace melepas pelukan ibunya dan beralih memeluk Zac.

Beda dari Sarah, Zac cuma meluk sebentar. Pria itu memperhatikan wajah anaknya yang terlihat gugup, "Kamu kenapa?"

Sarah malah baru sadar dan ikut melihat ekspresi Ace. Ia mengusap punggung Ace, "Kenapa nak?"

Ace menggeleng pelan, takut-takut dia tanya, "Boleh aku bicara di atas?"
_________________________________________
Mereka bertiga duduk di sofa. Terlukis kebingungan di wajah Sarah dan ketakutan di wajah Ace. Zac ngupil dengan cueknya (Bapak biadab)

"Ace...kenapa?", tanya Sarah dengan lembut. "Gapapa sayang kita omongin orang pelan-pelan", lanjutnya meyakinkan sang buah hati

Ace menghela nafas resah, "Aku....pacaran...", katanya gugup dan menunduk.

Sarah dan Zac menunggu Ace. Tapi ia menutup matanya dengan tangan, "Aku malu ma..."

"...dia hamil ya?", tebak Sarah khawatir.  Ia menatap anaknya lekat-lekat takut bahwa itu benar

"Putus?", tanya Zac ikutan.

"Engga...", balas Ace

"Mati?", "Zac! 'Meninggal' bukan 'mati'!", tegur Sarah ke suaminya, ia kemudian beralih ke Ace lagi, "Gimana?"

Pemuda itu masih menunduk menutup wajah, kemudian menjawab,
"Iya. Dia hamil"

DOR
Kata-kata itu seperti menembus kepala mereka. Salah satu mimpi terburuk bagi orang tua adalah mendengar kabar kehamilan diluar nikah.

"...astaga dragon", Zac menghela nafas mengurut batang hidungnya. Sarah termangu, tidak dapat berkata apa-apa.

Tapi melihat kekhawatiran di wajah anaknya membuat Sarah tidak bisa marah. Ini bukan candaan pikir Sarah

"Tenang nak...tenang....", Sarah berdiri dan duduk di sebelah putranya, "Kita bisa lewatin ini...kita omongin pelan-pelan ya"

Ibu itu mengusap punggung anaknya, meyakinkan bisa melewati hal ini. Sarah melirik suaminya yang menggigit jempolnya dan menatap kekosongan, seperti berpikir.

"Pasti dia marah", pikir Sarah. "Tapi kalo kita marahin kayak Ray...dia bisa kabur juga..."

Kemudian Zac terkekeh dan ikut duduk disebelah Ace. Engga itu doang, dia juga ngusap punggungnya.

"Accidents..."

Melihat itu, Ace jadi takut buat ngelanjutin pranknya. Dia kira Sarah bakal marah-marah dan Zac bakal cuek ketek.

Tiba-tiba muka Ace dicengkram Zac,
"Bastard how can you let that slip?", tanya dia sambil melotot dan tersenyum seram.

Ace pengen banget angkat tangan nyerah. Tapi di dalem hatinya tau 2 orang itu bakal ngeprank kalo ga tahan lama. Prank ke kakak adek berkali-kali lipat lebih berat dari ke Zac Sarah

WE ARE TWINS : ACE & ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang