35. Olea...Vane?

980 83 22
                                    

Karakter disini...seluruh Vane. Usia Ace Alice 21 tahun.

Legos?
Capcus
_________________________________________
Ace menggandeng tangan kekasihnya, Olea. Mereka udah 3 tahun pacaran secara diam-diam.

Bukan cuma karena pekerjaan mereka, itu juga karena keluarga mereka yang....kurang adem.

Tapi hari ini Ace mengumpulkan keberanian untuk mempertemukan sang kekasih ke keluarganya.

Apa perlu gue sebut kalo Ace berniat menikahi Olea?

Sepasang kekasih itu berboncengan, sebelum memarkirkan motornya di basement keluarga Vane.

Ace mendadak gugup. Ia menuruni motornya, kemudian membantu sang kekasih yang cebol turun.

"Mereka keluarga kamu kan?", tanya Olea melepas helmnya, kemudian diletakan diatas motor. Kekasihnya menghela nafas dan mengangguk, kemudian menggandeng Olea.

Bukannya naik tangga ke rumah, mereka malah keluar, muter ke pintu depan.

Olea terpukau, "Rupanya benar kamu dari orang kaya", senyumnya, "Kamu gede disini?"

"Ya...tapi...keluarga gue berbeda", kata Ace kesekian kalinya. Takut bener nemuin Olea

Dia ga peduli kalo Olea nyelundupin informasi. Tapi yang bikin takut tuh pandangan mereka ke Olea.

Ingat
Olea itu loli

Dia mungil kira-kira cuma 143 cm, mukanya kek anak-anak, dan badannya persis kaya ABG.

Tapi mengingat keluarganya aneh, seharusnya Zac dkk nerima apa adanya.

Ace membuka pintu depan sambil menggandeng Olea.

"Pa! Ma! Aku pulang!", seru Ace sembari melepas sepatunya. Ia dag dig dug duerrre

"WUOO MY SONN!!!!", jerit Sarah keluar dari dapur, bersamaan dengan Zac. Reflek Olea malah ngumpet dibelakang Ace, ikut takut.

Ia tersembunyi dengan...
Sempurna

"Pa, Ma. Aku mau ngenalin pacarku", ungkap Ace malu-malu, menyembunyikan Olea di belakangnya.

Sarah melongo, Zac menelengkan kepalanya penasaran. Sambil tersenyum lembut, Sarah berkata,
"Dia malu ya? Hehee gausa maluu, kita ga gigit kok"

"Iya tapi swallow jadi senjata", nyir-nyir Ace dalam hati. Ia kemudian menghela nafas, "Pa, Ma. Kenalin pacar aku, Olea"

Zac dan Sarah tersenyum. Tapi begitu Ace bergeser, mata mereka tidak melihat sesosok siapapun. Pandangan mereka ketinggian.

Zac menaikan alisnya, "Umh...", kemudian ia menunduk, tidak sengaja melihat Olea yang mungil. Gadis itu menatap mata Zac dengan polos, malu-malu ia berkata, "Hi..."

"Ah...", mata Zac membulat perlahan menyaksikan sosok kecil itu.

Dengan cepat, bapak 3 anak itu menarik kepala Ace, lalu ngedengkul perutnya sekuat tenaga. Auto berantakan jeroannya, mungkin beraknya balik ke usus. Ace nyemburin ludah sambil ngerasain sakitnya.

"HYAAAAAAA ANAK GUE PEDOFILLLL AHHH TOLONG LAHH KARMANYA KEGEDEAN BAHKAN KE ORANG KAYA GUEEEEEE!!!", jerit Zac panik ngacak-ngacak rambut di depan Ace yang terkapar menyemburkan makan siang tadi.

Olea makin ga bisa gerak, takut liat kekerasan di keluarga ini. Sampe Zac narik paksa Ace pun, Olea takut.

Dengan garang Zac menarik Ace, memaksanya untuk menatap mata penuh amarahnya, "Papa tau Papa sendiri gila tapi ga pernah sekalipun Papa kira KAMU yang bakal pacaran ama anak dibawah umur!", geram Zac jedotin kepalanya, "Kayaknya ekspetasi Papa ke kamu kegedean. Kamu tau gak kalo dari dulu Papa kesel ngeliat kamu? Kamu bener-bener mirip Kevin, manusia gagal"

WE ARE TWINS : ACE & ALICEWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu