32. Jealousy

1K 82 11
                                    

INFO TOKOH DI CHAP INI :
•Seluruh Vane
•Abqari
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mari kita melenceng dikit.
Maksudnya bukan tentang Ace Alice

Sesuai request yang gue baca di chapter sebelumnya, kali ini gue tulis tentang reaksi Zac ke Sarah yang balik jadi fangirl

Seperti yang kalian tau, cerita ini udah panjang banget. Sarah yang awalnya 17 disini udah 51 (Gile tua beut!), Ray yang awalnya cuma bayi numpang lewat sekarang jadi karakter yang megang kunci penting.

Gue berpikir kalau Sarah stop fangirling buat ngurus anak-anaknya and boyband bisa berhenti kapan aja toh? Tapi hobby juga bisa balik lagi. So disini biar nambahin bumbunya...

Gue bikin Nola sama Ray terlibat

Okei capcus-

Keluarga Vane ngumpul lagi. Yang dateng duluan anak-anaknya. Baru 3 hari kemudian Nola muncul. Kenapa? Entahlah Nola katanya mau ada urusan bentar

Nola akhirnya nyampe di chateau keluarga suaminya, yang sekarang ia anggap keluarganya sendiri. Wanita itu datang menggandeng kedua buah hatinya,

Ricken 11 tahun
Nixon 3 tahun

"Mamaaaaa!!!", jerit Nixon menggerakan kaki kecilnya dengan ekspresi yang menggemaskan.

"Uwuuuuu kangeeeen!", jeritnya memeluk paha sang nenek.

Anjir Sarah udah nenek aaaagh tua >^<

"Hehehe, cucuku nih ya???", kekeh Sarah menggendong anak lelaki itu tinggi-tinggi.

"Ma", sapa Nola mendekat dan tersenyum. Setelah Sarah menurunkan cucunya, ia memeluk Nola.

"Wahhh Ricken makin tinggi ya! Bahu kamu juga mulai lebar. Mana suaranya????", ledek Sarah ngeliatin Ricken yang mulai masuk puber.

"...yakh...gituh...", suaranya seret and cempreng kaya banci dijepit di pintu.

Sarah ketawa ngedenger itu, "Haduuuu kamu makin gede ya!", kekehnya mengacak-acak rambut cucu pertamanya.

"Ma. Ma. Liat deh", panggil Nola menepuk bahunya. Saat Sarah berbalik, ia menunjukan layar handphonenya

Ada boyband baru. Namanya The Ji Dats. Membernya ada 43 orang dengan ketampanan yang berbeda-beda.

"Wuaaaa ganteng-ganteng!", pekik Sarah mengambil handphonenya. Ia memperbesar layar buat ngeliatin ketamvanan yang hakiki.
"Iya kan Ma??? Ga kalah sama jamannya Mama kan?"
"Yang ini ganteng nih! Siapa namanya?"
"Lee Jong Un"

Melihat itu, Ricken berdecak kesal, "Hah...yuk Nixon, kita ke Papa", ajak Ricken menggandeng adiknya.

Nixon mengangguk, kemudian ikut Ricken ke lantai 2.

Ooyaaa.
Ricken ama Nixon manggil kakek neneknya dengan panggilan, "Papa Mama". Sedangkan ke Ray Nola dipanggil, "Papi Mami". Abqari Desi baru tuh dipanggil "Opa Oma"

2 anak itu pergi ke gym.
Anddd didalem

Ada Zac ama Ray lagi mau adu panco ngapain coba bapak-bapak ini.
Ditengahnya ada Ace yang megangin tangan mereka.

"Siap?", tanya Ace dengan wajah dipenuhi plester bekas digebuk panci 2 hari yang lalu.

Bapak anak itu saling menatap dengan tajamnya, penuh semangat.

"Biar ini menarik, yang kalah aibnya bakal dibuka", Zac menyeringai.
"Aku gabakal kalah sama orang tua", tantang Ray menguatkan genggamannya

Ace melirik mereka, "Siap?! MULAI!"

Udah ketebak kok siapa yang menang.
Tenaga kakek-kakek gabisa diremehin.
Tadi sore aja gue nemu kakek-kakek manjat pager, lah bapak gue suruh loncat ke batu aja langsung encok. Puayah.

WE ARE TWINS : ACE & ALICEWhere stories live. Discover now