51. Boy/Girl?

355 66 13
                                    

Ace dan Olea mempersiapkan rumahnya untuk pesta 'Gender Reveal'.

Gender Reveal adalah acara dimana mereka akan mengumumkan jenis kelamin anak yang ada di kandungan.

Ace dan Olea berusaha membuat pesta seunik dan semeriah mungkin. Mereka lupa untuk mengundang keluarga Olea, toh, mereka tidak peduli.

Sekarang Olea sudah tidak berada di kartu keluarga mereka lagi, hal ini membuatnya lega. Karena akhirnya dia berada di keluarga yang menerima Olea apa adanya. Yang melihatnya sebagai manusia biasa, bukan senjata.

Mereka menyiapkan silinder di atas meja sebuah ruangan, makanan sudah disajikan di ruang makan, dan rumah sudah dibersihkan.

Tidak lama ini mereka pindah ke perumahan di Jakarta Utara, dengan alasan Bekasi panas dan Ace gatahan. Yang kepanasan di Bekasi mana suaranya?!

Keluarga Vane sedang menuju ke rumah Ace. Biar keren mereka pada pake mobil sports.

Porsche Carrera GT, Lamborghini Centenario, McLaren 720S, Bugatti Chiron.

Seatnya kan dua orang noh ya?

Jadi begini bawa mobilnya :
-Zac dan Sarah pake mobil favorit Zac, Bugatti Chiron hitam dengan kecepatan maksimal 420km/jam.

-Ray sama Ricken dengan Lamborghini Centenario yang sebenernya hasil judi :v
(Zac taruhan sama pemilik mobilnya, dia naruhin kantornya sedangkan pemilik mobilnya naruhin lamborgininya. JENG; dapet)

-Clement sama Alice santuy pake kacamata item, mengendarai Porsche Carrera GT silver.

-Nola gitu-gitu bisa bawa mobil lho guys, dia nyetir sama anak bontotnya Nixon. Pake McLaren 720S

Ace lagi ngelap meja kayu di ruang tamu sebelum mendengar banyak deruan mobil. "Wah ini pasti keluarga gue nih"

Ia pun beranjak dan segera membuka pintunya. Benar saja, 4 mobil sport sudah terparkirkan di depan pagarnya.

Yang turun dari mobil duluan adalah Ricken dan Nixon, keduanya menggunakan setelan jas dan kacamata hitam, tidak lupa mengenakan sepatu pantofel, memberi kesan seperti agen di men in black.

Ricken melangkah maju ke depan Ace, "Bapak Ace, keluarga Vane sudah hadir", ucap Ricken dengan nada tegas dan bahasa yang formal.

Nixon ikut mendatangi Ace yang antara bingung atau kesel.
Ia mengangkat tangan menuju keluarganya,
"Terimalah hadiah dari kami", ucap anak kecil tersebut.

Para orang dewasa di keluarga itu membuka pintu mobil dengan kompak, lalu memunculkan dirinya.

Ace tepok jidat.

Gimana ngga, mereka juga pake setelan jas dan kacamata hitam. Yang bikin Ace bergidik adalah betapa kompaknya mereka.

Langkah dan punggung mereka tegak, dagu mereka sedikit naik, dan wajah mereka datar.

Keluarga sableng bin sarap itu masing-masing membawa kado besar. Belom selesai sampai sana, mereka baris horizontal di belakang Nixon dengan susunan paling tinggi ke paling pendek.

Udah macam paskibra aja ya.

"Sodorkan!", seru Nixon memerintah, lantas keluarganya menyodorkan bingkisan-bingkisan yang isinya patut dicurigai dengan wajah datar.

Acepun akhirnya mempersilahkan keluarganya sebelum tetangga pada liat. "Silahkan masuk", ucapnya malas menunjuk pintu dengan jempol.

Tapi keluarga itu masih diam.
Tidak berkata,
Tidak bergerak,
Tidak bergeming.
Bahkan mereka ga ada yang natap Ace.

WE ARE TWINS : ACE & ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang