59. Aftermath

295 42 13
                                    

Sekarang semua udah lebih baik toh?
Semua juga udah berkeluarga.

Di chapter ini gue mau ceritain bagian-bagian kehidupan mereka beberapa bulan setelah Ace pulih total

Capcus
_________________________________________
ACE

Ace sudah jauh lebih baik. Bahkan dia sudah sangat terbiasa dengan tangan barunya.

Awalnya Aziel tidak bisa menerima kondisi ayahnya. Rasanya sangat asing.
Apalagi semenjak dikeluarkan dari BIN, Ace jadi sering melamun dan semakin tidak berbicara, bahkan ke anak istrinya.

Suatu hari,
Saat Ace duduk di meja makan seorang diri, Aziel mengintip di pintu. Ia terus memperhatikan ayahnya yang termangu menatap keluar.

Tangan kirinya memangku dagu, sedangkan tangan bioniknya ada di meja karena berat.

Aziel mencengkram sudut dinding seperti mengumpulkan keberanian. Ketika keputusannya bulat, ia mendatangi Ace dan meletakan tangannya diatas tangan kanan Ace.

Lantas Ace menoleh terkejut melihat anaknya.

Anak 9 tahun itu menggembungkan pipinya, kebiasaan yang sama seperti Olea jika ia kesal.

Buah hatinya itu menatap Ace penuh amarah, kayaknya ada kode disini.

"Mau makan?", tanya Ace membalik tangan kanan dan menggenggam tangan anaknya.

Akhirnya setelah mengirim chat ke Olea, mereka pergi ke mall dengan motor.

Sesampainya di lift Mall of Indonesia, Ace menunduk ke anaknya,
"Mau Kintan?",

Tapi Aziel segera menggeleng. Dan tiba-tiba ia menggenggam tangan bionik Ace dan menariknya,

"Ada yang aku mau coba makan. Ayo temenin", ajak Aziel mendahului Ace. Ace awalnya berjalan di kiri anaknya dan menawarkan tangan untuk di genggam. Namun Aziel beralih ke sebelah kanan Ace dan menggenggam tangan bioniknya.

Ace terkejut dengan ini. Padahal biasanya ia menolak untuk memegang tangan Ace yang diganti.

Tapi sudah 2 kali hari ini...
Dan sekarang...

Ia menggenggam tangan ayahnya seolah itu tangan sungguhannya.

...

Sesampainya di tempat tujuan mereka, Ace menelan ludah.

Sushi Tei.

"Erm...Aziel?", tanya Ace yang mengantri bersama anaknya,
"

Kamu yakin mau makan disini? Kamukan ga gitu doyan ikan?"

Aziel terlihat tegas, "Kan coba"

Akhirnya setelah mengantri beberapa saat, mereka masuk dan duduk didepan conveyor belt yang ditunggangi berbagai jenis sushi.

Tuna, ebi, unagi, ika,

Berbagai sushi lewat, tapi Aziel belom mengambil satupun.

"Aziel, gapapa lho kalo kamu ga mau"

Aziel menggeleng, kemudian mengambil piring berisi 2 salmon nigiri.
Tapi dia belum memakannya, malah memperhatikan conveyor belt lagi seolah mencari yang lain.

Salmon maki
Salmon sashimi
Salmon uramaki

Semua salmon diembat sama Aziel, dan diletakannya diatas meja. Ace terheran-heran, matanya berlari kesana-sini menatap semua sushi yang diambil anaknya. Saat Ace masih diam dan bingung, anaknya segera mengambil sumpit yang ada di kotak hitam, 1 untuk dirinya dan 1 untuk Ace.

WE ARE TWINS : ACE & ALICEWhere stories live. Discover now