21

242 19 0
                                    

Pukul 05:00
Haura sekarang jadi sering terbangun pagi pagi, mungkin gara gara dikit lagi mau jadi istri Dean, jadi harus belajar bangun pagi untuk manjain suami

Haura pun turun kebawah untuk minum, suasana rumah masih sangat sepi, yang bangun sepagi ini hanya bibi.

Karena merasa lapar Haura mengambil roti di kulkas dan secangkir susu, bibi belum memasak jam segini biasanya bibi sedang belanja sayuran di depan

"Oh iya katanya Dean mau ngirimin gue paket? Kira kira dia ngasih gue apaan ya"ucap Haura dengan raut wajah yang sangat kepo

Haura menunggu paket dari Dean di ruang tamu sambil menonton televisi, mamah dan papah Haura masih di dalam kamar, mereka masih tidur karena hari ini papah Haura libur kerja.

"Eh non, tumben udah bangun?"

"Iya bi, gk tau sekarang jadi sering bangun pagi"

"Bagus lah non, mungkin bawaan mau jadi istri"

'Ah bibi bisa aja"

"Hehe, yaudah non bibi kedapur dulu mau masak"

"Iya bi"

Tokk..Tokk..Tokk

"Eh bi mau kemana?"

"Mau bukain pintu non"

"Gk usah bi aku aja, bibi masak aja"

"Oh yaudah kalau gitu bibi balik kedapur lagi ya non"

"Iya bi"

Haura pun bergegas membuka pintu, setelah membuka pintu ternyata ini lah yang ia tunggu tunggu sedari tadi, ya paket dari Dean, setelah menerima paket, Haura langsung lari menuju kamar, supaya tidak ada yang melihat ia membuka paket dari Dean.

Karena sudah sangat kepo Haura membuka nya dengan sangat kasar merobek,membuang kertas di lantai kamar nya dan sampai berantakan sekali.

Ternyata isi nya baju, tapi tapi pas di liat ko baju transparan bgt ya tipis bgt, Haura pun mulai berfikir ia seperti tau baju apa ini.

"Anjir ini kan baju Gaun Tidur Renda, Gila nih si Dean ngirim baju ginian buat apaan coba, banyak bgt lgi ada 5"

Kringg..kringg..kringg

"Gimana udah sampe paket nya"

"Maksud lo apaan ngirim baju kaya gini banyak bgt"

"Itu buat kamu kalo mau tidur pake itu aja"

"Gila transparan bgt, mata lo keenakan liatnya"

"Gk usah malu malu gitu lgi pula kan dikit lagi juga besok kita nikah, gk dosa dong kalo aku liat"

"Pokoknya gue gk mau make ini"

"Harus mau"

"G"

"Inget loh mamah kmu udh mau buru buru punya cucu dari kita berdua"

"Mesum lo"

"Haha, yaampun nama nya juga udah nikah mah harus gtu sayang"

"Ihh, udah ah gw jiji ngomong sma lo"

Haura langsung mematikan telfon dari Dean dan langsung memasukkan baju dari Dean ke dalam lemari.

Haura membayangkan bagaimana diri nya nanti jika sudah menikah dengan Dean. Apa lagi harus tidur berdua dengan Dean Haura yang membayangkan hanya merasa takut dan takut. Namanya juga pengen jdi pengantin baru;)

***

"Non makan non"teriak bibi dari depan pintu kamar Haura

Haura yang menyadari bibi memanggil langsung keluar buru buru dan secepat mungkin, soalnya takut bibi melihat apa yang di berikan Dean padanya, kalau seisi rumah tau Haura pasti sangat sangat merasa malu

"Tdi mamah denger ada paket ya"ucap Tiara

"Ha!!!, eh iya itu mah Haura mesen tas di online"ucap Haura yang berbohong pada mamah nya karena supaya tidak curiga entah bagaimana jdi nya jika mereka tau apa yang di berikan Dean

"Oh beli tas"ucap Tiara yang sepertinya percaya pada omongan Haura

"Oh iya besok kan kmu nikah, inget bangun pagi langsung mandi, nnti ada yang make up in kmu"lanjut Tiara

"Eh i iya mah"ucap Haura

"Inget nnti kalo udah tinggal sama suami harus nurut kata suami, terus juga harus nurut juga sama mertua"ucap Dion

"Iya pah"ucap haura

Mereka pun lanjut makan tanpa membicarakan apa pun lgi, sehari an ini Haura harus berada di rumah karena tidak di boleh kan keluar oleh orang tua nya, besok kan nikah takut nya ada apa apa.

Haura hanya ke supermarket tadi setelah makan untuk membeli cemilan untuk menemaninya menonton Drakor

Ia harus menghabiskan episode beberapa lagi karena besok dan seterusnya mungkin dia tidak bisa menonton Drakor seperti ini, dia akan disibukkan dengan pekerjaan rumah, dan melayani suaminya.

My husband is my exWhere stories live. Discover now