25

300 19 0
                                    

Setelah makan bersama sang istri di raungan Dean pun bergegas untuk miting bersama kliennya di ruang miting.

Haura yang disuruh Dean berdiam diri di dalam ruangannya dan tak boleh kemana mana sampai Dean selesai miting

Hal yang paling membosankan adalah menunggu menunggu dan menunggu. Itu lah yang di rasakan Haura menunggu Dean yang entah kapan selesai miting.

Haura ingin sekali keluar sebentar saja tapi ia ragu, takut Dean mengetahui nya bahwa ia keluar sebelum miting itu selesai

Tokk..tokk..tokk

"Masuk"teriak Haura yang sedari tadi duduk di sofa paling pojok ruangan

"Maaf Bu saya ingin membersihkan ruangan pak Dean"ucap seorang perempuan yang terlihat masih muda

"Oh iya iya, jdi saya keluar dulu"tanya Haura

"Iya Bu, nnti takut banyak debu"

"Ywdh saya keluar dulu, nnti kalau pak Dean sudah datang kesini bilang saya keluar sebentar"

"Baik Bu"

Haura pun bergegas pergi keluar kantor Dean, Haura menuju jajanan pedagang kaki lima yang berada tepat di depan kantor Dean

Haura membeli somai dan batagor, tak lama ia pun bergegas masuk kedalam kantor, keburu Dean masuk keruangan sebelum dirinya masuk.

"Loh ko kamu yang ada disini, istri saya kemana?"tanya Dean yang baru saja memasuki ruangannya dan menyadari bahwa istri nya tak ada di ruangan nya

"Tadi keluar pak, saya mau membersihkan ruangan ini terus saya menyuruh istri bapak untuk keluar sebentar"ucap Sofia ya nama perempuan itu adalah Sofia

"Dan dia bilang kalau bapak sudah sampai ruangannya dia menyuruh saya bilang ke bapak bahwa istri bapak itu ingin pergi sebentar keluar"lanjut Sofia

Tanpa menjawab ucapan Sofia, Dean pun bergegas keluar dengan berlari kecil untuk mencari sang istri

"Kmu mau kemana"ucap Haura yang membelakangi tubuh Dean

Dean pun menoleh

"Seharusnya aku yang nanya kamu mau kemana? Kan udah aku bilang kalau mau keluar bilang aku dulu dan tunggu aku selesai miting"ucap Dean dengan nada khawatir

"Iya iya maaf tadi aku cuma kedepannya doang ko beli somai sama batagor, kamu mau?"ucap Haura

"Mau lah, tapi suapin"ucap Dean sambil berjalan menuju ruangannya bersama Haura

"Iya"ucap Haura

***

"Aku pulang ya"ucap Haura

"Yah..nanti aja bareng aku pulangnya"ucap Dean

"Nnti juga ketemu lagi dirumah, aku mau bersih bersih rumah dulu, dan aku juga mau mandi"ucap Haura

"Yaudah deh, tapi kamu pulang dianter aja ya sama supir"ucap Dean

"Gk usah aku bisa pulang sendiri yank"ucap Haura

"Yaudah kamu hati hati dijalan kalo ada apa apa langsung telfon aku"ucap Dean

"Iya"

Haura pun segera keluar dari ruangan Dean. Haura mencari taksi dipinggir jalan tapi tak ada yang mau berhenti.

Tinnn...

"Anjinggg"teriak Haura terkejut mendengar klakson motor dibelakangnya

"Eh maaf Bu, saya kira ibu gk kagetan orangnya"ucap Farel

"Ishhh kalo gue jantungan bagaimana"ucap Haura

"Ibu mau kemana"

"Mau pulang"

"Mau saya anter Bu kebetulan saya mau keluar"

"Hmm..gk usah deh saya naik taksi aja, nanti kalau pak Dean sampai tau kalau kamu mengantar saya. Kamu bisa di amuk masa sama Dean"

"Oh ywdh Bu hati hati takut digodain om om pedo"

Haura tersenyum mendengar ucapan Farel.

Brukkk...

"DEAN"
Mata Haura molotot sempurna saat melihat Dean yang menonjok Farel secara tiba tiba

"Ya ampun Dean udah udah"ucap Haura untuk memisahkan mereka berdua sungguh Dean sangat emosian

"DEAN STOPPP!!!"Teriak Haura membuat keduanya berhenti

Haura pun membantu Farel untuk berdiri namun belum saja Haura membantunya Dean sudah menariknya untuk pergi dan meninggalkan Farel

"Dean lepasin gk"ucap Haura mereka sudah berada di dalam ruangan Dean

"Dean Dean Dean apa apaan kamu. Kamu ngepain ngobrol sama dia kamu mau selingkuh sama dia hah, mau pulang sama dia? Pantes gk mau di anterin supir biar bisa berduaan sama dia kan. Segala mau nolongin dia bangun kamu mau nyentuh dia, gk boleh"ucap Dean dengan mukanya yang sudah memerah dengan tubuh yang berkeringat sebab ia benar benar sangat emosi

"Aku sama dia tuh gk ada apa apa sayang, tadi dia nawarin aku doang mau pulang bareng dia atau gk"ucap Haura yang menahan nangis

"Oh dia nawarin kamu pulang bareng, terus kamu mau gitu"ucap Dean

"Aku nolak ko, makannya tadi pas sebelum kamu Dateng dua senyum ke aku karena dia hanya mengingatkan aku untuk hati hati"ucap Haura

"APA DIA HARUS SENYUM SENYUM SEPERTI ITU, DAN MENGAPA KAMU JUGA MEMBALAS SENYUMAN NYA"Ucap Dean

"Memangnya membalas senyuman orang itu salah ya"ucap Haura yang mulai tak kuasa menahan nangis nya

"GK BOLEH"ucap Dean sambil menjambak rambut Haura kasar

"Awas lepasin sakit"ucap Haura dengan pipi yang sudah dibasahi air mata

Bukannya melepaskan tangan nya dari Haura, Dean malah semakin menjadi jadi. Dean menarik rambut Haura dan menjedot kan kepala Haura ketembok dengan kencang hingga suara nya pun terdengar sangat keras

Sehabis itu Dean pun melepaskan tangannya dari Haura dan menyadari apa yang t'lah ia lakukan kepada Haura

Haura hanya menangis kesakitan dan kepalanya yang sangat pusing sekali.

"Gk sekalian aja bunuh aku, bunuh aku kalo kamu mau, bunuh"ucap Haura yang tak tau harus apa karena diri nya sekarang sudah sangat lemah

"Yang yang maafin aku ya, maafin aku gk sengaja. Aku emosi"ucap Dean sambil berjalan kecil menuju Haura

"Gk, kamu jahat"ucap Haura langsung lari keluar ruangan dan pulang. Haura tak pulang kerumahnya nya yang bersama Dean, Haura sekarang sangat takut bertemu dengan Dean

Dean berharap Haura akan memaafkannya setelah nnti sampai dirumah Dean berniat meminta maaf pada Haura

My husband is my exWhere stories live. Discover now