5. Gadis di bawah hujan

15K 2.6K 584
                                    

"kata Rasulullah; "Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah", Hadits riwayat Tirmidzi."

~HASEIN~

Hari minggu pagi yang sejuk, enaknya memang pergi jogging. Husein sudah bersiap. Hanya dengan setelan kaus polos dan training panjang berwarna abu gelap. Tak lupa dengan snikers di sepasang kakinya dan jam tangan di pergelangan kirinya. Kalau ada kesempatan untuk mentotal berapa keseluruhan outfit nya yang terlihat sederhana itu, jumlahnya bisa untuk beli beberapa kendaraan roda dua. Mereka jual barang branded, gak lucu kalau yang jual malah pakai outfit grosiran dari tanah abang.

"Mau kemana?"

Husein yang baru saja menunggangi motornya dibuat menoleh oleh pertanyaan itu. Hasan berdiri di teras menatapnya penuh tanya. Kemudian ia lihat abinya juga keluar dari rumah sambil membawa koran dan segelas kopi. Kemungkinan ingin duduk di kursi teras.

"Mau jogging," jawab Husein sambil menyalakan mesin motornya. Membuat Hasan harus bicara lebih keras.

"Kok bawa motor?"

"Ke GBK. Biar orang suruhan abi punya kerjaan."

Alan yang sudah duduk sambil menyilang kaki itu dapat mendengarnya. "GR kamu, siapa juga yang ngirim orang suruhan."

Husein hanya terkekeh. "Berangkat dulu. Assalamu'alaikum."

Kedua orang di teras menjawab, "wa'alaikumussalam."

Setelahnya Hasan berbalik dan mendapati pertanyaan dari Alan. "Kamu gak jogging juga?"

"Udah pernah. Abi gak jogging? Udah tua loh, biar tetep bugar."

Alan mendengus. Kalau Hasan menjawab udah pernah, maka dia menjawab, "Udah sering."

Ayah dan anak yang kompak.

"Beneran Husein gak diikutin?"

"Udah gede," kata Alan, sambil membaca koran, pura-pura tak peduli.

Hasan hanya mengangguk-angguk, pura-pura percaya. Lalu pura-pura masuk ke dalam. Ia tahu ayahnya pasti memperhatikan. Sudah cukup jauh, Hasan balik lagi, bersembunyi di balik pintu karena melihat ayahnya menelfon seseorang.

"Husein ke GBK. Jaga dia. Dan jangan terlalu dekat."

Nah, kan!

Abinya tetap lah abinya.

***

Setelah berlari lima putaran, Husein memilih untuk beristirahat, duduk berselonjor kaki dengan sebotol air mineral yang sudah habis setengah di sebelahnya. Di sekelilingnya masih banyak orang yang berlari, atau naik sepeda, ada juga yang senam. Husein juga tak sedikit melihat ada orang yang membeli jajanan setelah mereka lari. Wajar memang karena lapar. Tapi sama saja bohong, habis bakar kalori, malah ditambah dengan yang lebih banyak. Ya dasarnya manusia memang seperti itu. Jadi tidak heran.

Menarik napas panjang dan menatap langit yang cerah hari ini. Husein tersenyum kecil, mengucap syukur dalam hati karena pagi ini dirinya masih bisa tersenyum pada dunia.

"Hasan atau Husein?"

Mendengar pertanyaan itu, Husein langsung meluruskan pandangannya. Hampir terjengkang karena terkejut ada seseorang yang berjongkok di sebelahnya dan menghadapnya. Dengan cepat Husein berdiri. Ia kenal siapa gadis ini. Teman sekelasnya.

"Husein," jawabnya, lalu membungkuk untuk mengambil botol air mineralnya.

Gadis itu menghela napas. Terlihat lega. Husein tak tahu mengapa.

Hasein [SELESAI]Where stories live. Discover now