17. Cobaan

11.3K 2.2K 525
                                    

Ya Allah, hanya pada-Mu aku berlindung. Aku berlindung dari bisikan syaitan yang tersembunyi. Aku berlindung kepada-Mu dari godaan manusia di hadapanku, ya Allah. Lindungilah aku.
-Hasan-

~HASEIN~
Adelia Nurahma

"Udah jam sepuluh. Lo dimana?"

"Di mesjid. Ada Ustadz Adi."

"Terus ngapain?"

"Ya dengerin ceramah lah. Masa minta tanda tangan."

"Kok gak ajak gue sih."

"Lo kan gak ada di rumah, gimana mau ngajak."

"Kan bisa telfon, Saaan. Gue ke sana deh."

"Telat. Udah mau selesai, makanya gue angkat telfon."

"Gak papa. Di masjid mana?"

"Mesjid jauh."

"Mana ada nama Masjid Jauh."

"Namanya bukan jauh. Tapi masjidnya jauuuh. Gue dapet info dadakan dari Sholeh."

"Ck, lo tuh gak ajak gue."

"Kapan-kapan juga ada lagi. Sapa tau nanti ada di masjid deket komplek."

"Yaudah deh. Hati-hati lo pulangnya."

"Yo."

"Jangan nyasar! Liat GPS."

"Iyooo."

Hasan mendengus. Oke, dirinya memang pelupa dan kadang nyasar. Jadi maklum Husein mengingatkannya seperti itu. Saudaranya memang pengertian dan perhatian.

"Yaudah, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

"Eh, nanti-nanti."

"Apa lagi?"

"Gak jadi."

"Gak jelas."

"Tadinya mau pesen terang bulan, tapi lo pasti lupa. Gue cancel aja daripada udah nunggu-nunggu tapi ujungnya di php-in."

"Gaosah curhat!"

Tut tut

"Astaghfirullah, untung adek."

"Yuk balik," ajak Sholeh sambil menepuk pundak Hasan.

"Kaga minta foto dulu nih kita?"

Kedua orang itu menoleh ke arah Iqbal yang baru saja bersuara.

"Nanti gue pamerin ke mami," lanjut si bukan Dilan.

Hasan dan Sholeh geleng-geleng kepala. Iqbal pun cemberut. Coba aja ada Kiko, Iqbal bisa seret Kiko buat anter minta fotbar sama ustadz nya.

"Tadi kan lo udah foto ustadz nya dari sini. Kirim aja itu ke mami lo," ujar Hasan, sambil berbalik untuk berjalan keluar yang otomatis Iqbal juga ngikut.

"Kan maksudnya biar ada foto bareng."

"Buat kenang-kenangan?" tanya Hasan, Sholeh sudah membaca kalau ujung-ujungnya pasti sadis.

"Yaiyalah."

"Emangnya lo mau mampus?"

Tuh kan!

"Ya gak gitu, Hasaaan. Kalau ada fotonya kan bisa upload ke instagram. Nanti orang-orang bilang, waaah Iqbal anak masjid."

Hasan berdecak keras, " Jangan apa-apa foto, unggah, takut keselip niat pamer, nanti pahalanya ilang. Mamam noh selfie."

Hasein [SELESAI]Onde histórias criam vida. Descubra agora