Hasein Season 2. Part 1

18.8K 2.4K 1.1K
                                    

Alhamdulillah, update lagi 😍

Seneng gaaaakkk???

Siapa yang nungguin?


Absen hayuuuuuu

3400 kata
Bantu ramein yah :)
Jangan lupa vote juga ✨

Selamat membaca 🍃







Tapi selalu percaya kalau Allah pasti akan kasih jalan keluar di setiap masalah. Kunci dari segalanya adalah menjaga kedekatan kamu sama Allah.
-Alan Pramudana Wistara-

~HASEIN~
Adelia Nurahma

Bingkai foto berukuran 3R di atas meja itu sudah lima tahun berada di sana. Lucu kalau dilihat. Dimana ada dua orang yang berfoto dengan jarak yang begitu jauh. Mau bagaimana lagi, "tukang foto"-nya yang mengatur harus begitu. Ya masih untung punya foto kenang-kenangan di hari perpisahan sekolah.

Pukul enam pagi di hari minggu ini, wanita itu baru saja keluar dari kamar mandi, habis menyelesaikan urusan perutnya yang mendesak. Sekarang sudah lega.

Laptop yang sejak tadi dipakai masih tergeletak di atas tempat tidur. Pagi-pagi dapat ide untuk menulis, jadi langsunglah ia bekerja. Benar, dua tahun terakhir ini, ia menggeluti bidang menulis. Total sudah ada dua judul buku yang tersebar di seluruh Indonesia. Judul pertama, "Sepertiga Malam Bersama Allah." yang kedua, "Indahnya Cinta Allah."

Buku yang ditulisnya bukanlah novel berisi kisah fiksi. Melainkan kumpulan kata motivasi, pengalaman nyata, dan cerita-cerita menginspirasi yang Humaira dapatkan selama hidupnya.

Humaira sangat bersyukur dengan pekerjaannya ini. Allah memberikan jalan keluar atas keluhannya yang selama ini ia langitkan. Yakni, Humaira tak mau bekerja di luar rumah, ia merasa tak nyaman. Jadilah di sini dia sekarang. Di dalam kamar dengan laptopnya, melanjutkan pekerjaannya kapanpun ia mau. Menyenangkan. Alhamdulillah.

Tok tok

"Humaira."

"Iya, Kak? Gak dikunci."

Pintu bercat putih itu terbuka, menampakkan wanita yang masih memakai gaun tidurnya.

"Belum mandi, yah?" tuding Humaira, yang dituding hanya menyengir. Begini nih kalau Khalisa lagi gak sholat, mandinya siang. Tapi Humaira rasa, bukan hanya kakaknya yang memiliki kebiasaan buruk seperti itu.

"Kamu lagi apa, sih? Gak mau sarapan apa?"

"Nanti, sebentar lagi selesai."

"Lagi ngetik yah?" tanya Khalisa, sambil duduk di pinggiran tempat tidur. Ia memang mendengar suara ketikan laptop yang memang sudah sangat sering ia dengar.

"Iya. Lagi dapet ilham."

Mendengar itu Khalisa tersenyum, lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk milik Humaira. Membelakangi sang adik dan menghadap ke arah sebuah bingkai foto yang tak bisa ia lihat. Itulah mengapa Humaira bisa meletakkannya di sana.

"Ra."

"Hm?"

"Kemarin ada laki-laki yang dateng ngelamar kamu, yah?"

Humaira terkejut mendengar pertanyaan itu. Siapa yang memberitahu Khalisa tentang ini? Padahal kemarin Khalisa tidak ada di rumah dan ia pun meminta pada yang mengetahui hal ini untuk tidak bilang pada Khalisa. Tentu Humaira tak bermaksud buruk tentang itu. Ia memiliki niat yang baik.

Hasein [SELESAI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt