EPILOG. Hari perpisahan 🍃

20.1K 2.7K 2.2K
                                    

Jangan lupa baca author notes di bawah yah. Banyak info penting soal extra part, teka-teki, info PO dan akun PENCERA

Juga kalau gak keberatan, mohon jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah. Dan mohon izin untuk unggah komen kalian di instagram 🙏

Terima kasih ✨

Selamat membaca akhir dari kisah ini

✨✨✨

"Kamu... Teman yang baik."

"Boleh... Minta foto bareng?"

"Dia gak butuh salam perpisahan dari gue."

"Keras kepala dalam mencintai orang yang keras kepala."

Seperti kata orang... Jodoh gak ada yang tahu.

"Satu kali lagi, please. Yang alay yah kawan-kawan."

~HASEIN~
Adelia Nurahma

"Khalisa, mungkin... Ini bakal jadi hari terakhir aku bisa dateng ke sini."

"Aku ngerti. Dan semoga kita dikasih umur panjang untuk nanti bisa ketemu di lain waktu, atau di lain tempat."

Husein tersenyum dan mengaminkan ucapan doa itu.

"Husein, kamu bener-bener orang yang baik. Aku bersyukur kamu mau jadi temanku selama ini. Maaf kalau aku sering ngerepotin kamu. Dan terima kasih selalu bisa terima aku apa adanya."

Husein tersenyum kecil. Entah mengapa matanya berkaca-kaca melihat paras Khalisa. Kedua netra hitam itu tertuju lurus padanya, namun Husein tahu yang Khalisa lihat hanya gelap.

"Kamu perempuan hebat. Harusnya aku yang berterima kasih sama kamu. Karena kamu nunjukkin banyak hal yang gak bisa dilihat oleh mata biasa. Terima kasih untuk itu."

Khalisa tertawa pelan lalu berdiri dan memakai kacamata hitamnya, berusaha menyembunyikan raut kesedihannya.

"Mau jalan-jalan untuk yang terakhir kali?"

"Boleh. Aku traktir yah."

Husein melihat anggukkan di sana. Dalam hatinya ia berdoa, semoga Tuhan mengabulkan apa yang selama ini ia semogakan.

"Kamu pernah naik sepeda, Khalisa?"

"Pernah. Tapi sekarang aku udah lupa gimana rasanya."

"Mau coba?"

Khalisa menggeleng. "Aku gak bisa, Husein."

"Kamu duduk di belakang."

Khalisa tersenyum dan menggeleng kembali. Husein pun tak memaksa.

"Banyak hal yang udah aku lupa gimana rasanya atau sensasinya. Contoh sederhananya, kaya lari. Aku baru inget lagi gimana sensasinya waktu kamu bawa aku lari di bawah hujan. Kali pertama kita ketemu."

Husein melihat raut kesedihan yang berusaha Khalisa tutupi di balik kaca mata hitamnya itu.

"Khalisa, kalau kamu mau lihat dunia, mau ngerasain gimana indahnya sesuatu yang selama ini cuma bisa kamu bayangin, kamu cukup bilang. Kamu masih punya kesempatan. Dan aku jamin, dengan kamu bisa melihat, Tuhan gak akan marah."

Hasein [SELESAI]Where stories live. Discover now