visit

8.8K 970 60
                                    

Wooyoung menghela napasnya. Setelah diantar San kembali ke apartemen, Wooyoung langsung membersihkan dirinya dan bersiap untuk kembali bekerja.

Air dari shower terus turun membasahi tubuhnya. Wooyoung mengusap rambutnya kebelakang, membuat jidat yang tertutup poni itu kini terekspos.

"....kenapa aku terus saja memikirkanmu?"

Siapa lagi kalau bukan San. Lagi-lagi Wooyoung menyumpahi dirinya karena terus lupa menanyakan nama orang itu. Mereka bicara banyak hal kemarin, tapi kenapa untuk menanyakan nama saja dia lupa?

Tak perlu waktu lama, Wooyoung keluar dengan jubah mandinya. Baju turtle neck warna hitam dan dipadukan dengan jas kerja, tak lupa Wooyoung menyemprotkan parfum kesukaannya.

Satu sentuhan lagi, dan Wooyoung selesai. Ia mengambil lip tint, mengaplikasikannya dengan warna merah muda, lalu mengoleskan warna yang sedikit lebih gelap ditengah. Indah, Wooyoung hanya tak suka bibirnya kelihatan pucat.

。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆

"Wooyoung?"

"Ah, ya?"

Wooyoung mengangkat kepalanya dari meja setelah mendengar panggilan dari asisten-nya—Yeonjun.

"Hari ini kau ada rapat tentang sponsor artis untuk makanan kita. Jangan lupa tentang pertemuan keluarga mu. Lalu—"

Wooyoung berhenti membalikkan halaman dokumen yang ada didepannya, "Apa? Ada apa?"

Yeonjun menyengir lalu mendekatkan tubuhnya, "Kau kemarin pergi kesana, kan?"

Wooyoung berkedip lucu, mengalihkan pandangannya pada layar komputer sambil sedikit berdehem kaku. Wajah Wooyoung berubah jadi tomat. "K-kalau tidak ada apa-apa lagi kau boleh keluar.."

Yeonjun terkekeh, "Oke oke, aku pamit keluar."

Wooyoung hanya bisa geleng kepala. Menjadi atasan di perusahaan Jung adalah tantangan terbesar dalam hidupnya. Sejak sang ayah mulai sakit-sakitan, Wooyoung menggantikannya menjabat. Sebenarnya tidak jauh-jauh dari kesukaan Wooyoung—memasak dan makanan—tapi tetap saja, umurnya yang masih muda dan penyerahan yang tiba-tiba membuat Wooyoung kewalahan. Apalagi dengan asisten seperti Yeonjun. Ia hanya tambah membuat hidup Wooyoung susah.

tok tok

"Aduh Yeonjun apalagi-!?"

"Ada yang ingin bertemu denganmu..."

Kepala Yeonjun menyembul dari pintu dengan seseorang yang familiar tengah berdiri di ambang pintu. "Masuklah tuan, jika perlu sesuatu silahkan panggil aku," Yeonjun tersenyum mesum sebelum akhirnya kembali menutup pintu ruangan sang atasan.

"O-oh, kita bertemu lagi—"

"San. Namaku Choi San. Aku belum sempat memberitahu mu, ya?"

Wooyoung mengangguk seraya berdiri dan merapikan pakaiannya. Ia beranjak, menghampiri San yang tengah duduk di sofa empuk milik Wooyoung.

"Ini pekerjaanmu? Heol..."

"Kurang lebih begitu. Ngomong-ngomong, apa alasanmu tiba-tiba datang kesini?" Manik Wooyoung menatap San yang mulai berjalan mengelilingi ruangannya. Mungkin sendikit menatap kagum, mengusap lembut, atau memuji semua yang ada disini. Jangan lupa, didalam hati San juga memuji bagaimana cantiknya Wooyoung hari ini.

[✔] Sanwoo: InstagramWhere stories live. Discover now