Confession

3.3K 526 116
                                    

Langit mulai menjingga, San dan Wooyoung ditambah Jungso tengah melihat parade di antara kerumunan orang. San merekam mereka, bergantian merekam beberapa aksi yang ditampilkan untuk mereka.

"Jungso, lambaikan tangan ke papa~" Wooyoung melambaikan tangan kecil Jungso, anak itu terlihat senang sampai matanya berubah menjadi garis karena tertawa.

Tentang San, dia lagi-lagi tak bisa bohong saat senang mengalir dalam dirinya karena di panggil 'papa'. Mungkin beginilah rasanya orang tua-orang tua diluar sana.

"Kiss bye, kiss bye!" dengan lucu ia mengepal-ngepalkan tangan, membuat bibirnya mengercut seolah tengah memberi kiss bye.

"Wah~ Pintarnya~" puji Wooyoung, menoel pipi Jungso.

Anak itu girang, mengguncang tubuhnya sambil berteriak, "Maa!!!"

"Uung~ Jungso senang? Hmm?"

Dalam layar pipihnya, San menangkap momen ini. Melihat Wooyoung tertawa lebar bersama sang anak, hatinya menghangat. Apa ada saat dimana San lebih bahagia daripada sekarang?

"Uwaaa! Kembang api!!! Lihat, itu di atas! Kamu bisa lihat, Jungso? Itu!!"

Kelap-kelip dari cahaya kembang api entah kenapa membuat San tambah menatap Wooyoung dalam-tersenyum samar mengamati caranya tersenyum, mata Wooyoung yang berbinar, dan bagaimana bahagianya Wooyoung saat itu.

"Wooyoung!" dalam layarnya, San lihat Wooyoung menoleh, "Nne?" Dengan sendirinya senyuman kembali mengembang di wajah San.

"I love you!!!"

Rasanya—semua mulai melambat...

"I love you!! Jung Wooyoung, I really love you!!!!"

Manik San terasa panas, ia tak tahu kenapa, rasanya seperti air matanya akan keluar. San benar-benar bahagia.

Wooyoung? Dia sepertinya lupa cara berkedip.

San tertawa lebih lebar lagi, mengakhiri videonya, berhambur memeluk Wooyoung dan Jungso, tak berhenti tertawa.

Rasanya—lega.

"Maaf, aku benar-benar menyukaimu," ucapnya masih terkekeh, menepis kasar air matanya dengan salah satu tangan.

"Pa!!" 'engap anjir!!' -jungso

Masih terbelalak, Wooyoung mencoba untuk sadar, ia belum siap dengan serangan tiba-tiba ini—bagaimana kalau dia tiba-tiba serangan jantung?

Perlahan salah satu tangan Wooyoung yang juntai mulai bergerak, mencengkram kemeja San dengan kuat—membalas pelukan San di detik berikutnya.

"I love you Wooyoung. Maaf, aku gagal untuk tak jatuh cinta padamu..."

Wooyoung menenggelamkan wajahnya di ceruk leher San, menyembunyikan semua semburan merah yang ada di wajahnya.

。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆

Perjalanan pulang, Wooyoung tengah tertidur pulas dengan Jungso di pangkuannya. Wooyoung benar-benar memeluk erat Jungso, San bisa lihat itu dari sini. Sambil mengecilkan suara radio, San juga menyetel kekuatan AC agar tak terlalu dingin.

🎶 Yunanhido banjjangnyeotdeon seoul. Cheoeum boneun tto dareun sesang-

"Halo Subin, ini San. Kakakmu sedang tidur, ada apa?"

"A-ah... Itu—cuma ingin minta tolong untuk kakak menjemputku besok. Karena ummbesok hari pertama aku bekerja, aku-agak takut sendirian."

[✔] Sanwoo: InstagramWhere stories live. Discover now