Motherly side

5.7K 768 67
                                    

Wooyoung sedang menyetir kala ia menangkap potret seseorang yang tak asing berjalan di trotoar. Pas sekali lampu tengah merah, Wooyoung mengamati orang itu lebih teliti lagi.

Berlatarkan langit Jingga, seorang laki-laki dengan masker putihnya membawa sebuah kereta bayi yang sangat amat Wooyoung kenal. Wooyoung mengenal tubuh itu, Wooyoung mengenal pakaian itu, Wooyoung mengenal mata itu. Wooyoung kenal orang itu-Choi San.

Tunggu-jadi itu bayinya!?

Dengan tergesa Wooyoung kembali menancapkan gasnya setelah menunggu lampu kembali jadi hijau. Ia menghentikan mobilnya tepat disamping trotoar dimana San tengah mendorong kereta bayi sambil menelpon seseorang.

"San~!" Suara lembut Wooyoung membuat San mengalihkan atensinya, mendapati Wooyoung telah berjongkok untuk memeriksa si kecil.

"Jangan menelpon kalau sedang membawa bayi seperti ini. Nanti kalau terjadi apa-apa saat kau lengah bagaimana?" Wooyoung marah, tapi nadanya sangat lembut sampai San ingin mendengarkan omelan Wooyoung lagi.

"Kak, ku tutup dulu ya," San memutuskan panggilan. Tangannya terulur mengambil paper bag yang sebelumnya tergantung pada pegangan kereta bayi, mengeluarkan benda yang langsung menarik perhatian Wooyoung didepannya.

"Jjajang! Perkenalkan, ini Shiber. Teman baru Jung so~" San menggerakkan tubuh berbulu Shiber seolah tengah berbicara. Kening Wooyoung berkerut, "Siapa Jung so?"

"Anakmu."

"Anakku? Sejak kapan-"

"Choi Jung so. Anakku juga..."

Wooyoung terdiam, bibirnya agak mengerucut karena sebal anaknya tiba-tiba saja sudah mendapat nama.

"Ah, sudah berapa lama kalian keluar?"

"Umm, sekitar tadi siang kami berbelanja, lalu sore ini berjalan-jalan di dekat sungai Han, lalu-"

"Choi San~!" Orang itu kembali terdiam, menatap Wooyoung bertanya tentang apa yang salah.

"Anakmu itu bukan orang dewasa. Dia masih kecil. Kau mengajaknya keluar seolah dia tak perlu tidur, tak perlu makan, tak perlu istirahat! Kalian terlalu lama diluar..."
.
.
.
San tertawa kecil, memberikan Shiber pada Wooyoung sambil mengelus puncak kepala si Jung.

"Kenapa kau tertawa?" ia mendengus kesal.

"Kau marah, tapi nada suaramu masih saja halus. Kau marah, tapi aku malah ketagihan mendengar omelanmu. Suara lembutmu itu lho Choi Wooyoung..."

Entah sadar atau tidak, tapi semburat merah telah memenuhi pipi Wooyoung sampai ke telinga sejak tadi.

。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆

Disukai oleh hwa_seong dan 1,028 lainnyasan_ch on the way, get ready!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disukai oleh hwa_seong dan 1,028 lainnya
san_ch on the way, get ready!!

[✔] Sanwoo: InstagramWhere stories live. Discover now