Ini dia harinya, hari dimana Subin merayakan kelulusannya dari sekolah ini. Subin duduk di kawasan pelajar yang mengelilingi panggung-tak lupa dengan baju kelulusannya juga. Jujur saja Subin cukup gugup, apalagi sang ayah-Taehyung-pria itu tentu akan mengejekknya nanti saat naik ke panggung.
Ini bukan pertama kalinya, sebelumnya juga begitu. Setiap Subin naik panggung, pasti ayahnya membuat muka lucu atau membuat wajahnya jadi jelek. Subin tak tahan untuk ingin tertawa, oh ayolah ini acara kelulusan...
Subin melihat satu persatu temannya menaiki panggung, dengan senyum lebar menerima penghargaan mereka secara bergantian.
Ah, apa kakaknya benar-benar tak datang lagi kali ini?
Begitu kira-kira batin Subin. Sejak tadi ia menoleh kebelakang, yang ada disana cuma ayah dan ibunya saja tengah melambai antusias. Tak payah susah mencari, yang paling mencolok, itu adalah mereka. Dasar orang tua...
"...Jung Subin..."
Subin merapikan seragamnya, berjalan menaiki panggung sedikit malu karena orang tuanya berteriak paling keras.
"Selamat ya~"
Subin tersenyum, lalu berbalik badan untuk sesi pemotretan. "SUBIN!!! LIHAT KESINI, NAK!!!" Jangan tanya itu siapa, pasti si ayah, Taehyung.
Ah, kakaknya lagi-lagi tak datang kali ini.
"SENYUM HEY!! TUNJUKKAN KALAU KAU ANAK DADDYMU INI!!!"
Dengan canggung Subin tersenyum, antara malu karena sifat kekanakan ayahnya yang sudah tak tertolong, atau karena kali ini kakaknya tak datang-lagi.
Tapi-itu sebelum maniknya menangkap pintu masuk aula terbuka. Seseorang yang wajahnya familiar masuk, diikuti satu orang lagi dibelakangnya.
Subin menyipitkan mata, yang lebih tinggi diujung sana terlihat memberitahu orang disebelahnya dengan menunjuk Subin.
"Eh? Ayah Jungso?" Sampai ia beralih ke orang disebelah ayah Jungso itu-kakaknya.
"SUBIN-AH!!! KAU SEDANG APA!? SENYUM BODOH!" teriakan melengking Wooyoung terdengar jelas sampai ketelinganya. Subin tersenyum-sangat lebar-sampai deretan giginya nampak, matanya menyabit, membuat ia terlihat mirip dengan ayahnya.
Subin cekikikan, rasanya mata Subin sedikit panas. Tak sadar, secercah bulir bening mengalir di pipinya. Entah itu karena dia tertawa terlalu bahagia, atau karena melihat kakaknya datang. Jimin saja sempat mengira anaknya merasa kesakitan. Ternyata ia menangis karena kakaknya.
"Lihat, sebahagia itu adikmu... Kenapa kau tak pernah datang, hmm?" Wooyoung hanya diam saja, rasanya ia tak punya waktu untuk mendebatkan itu. Biarkan Wooyoung fokus saja pada adiknya dulu. Bahkan San bisa lihat senyum diwajahnya tak luntur sama sekali dari tadi.
Sementara itu di kursi tamu...
"Taehyung, lelaki itu..." Jimin menarik sedikit lengan Taehyung agar menoleh. Tangannya masih mengarahkan kamera pada Subin, tapi ia memilih menoleh pada objek yang Jimin tunjuk.
CITEȘTI
[✔] Sanwoo: Instagram
Fanfiction"𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲, 𝐢𝐭 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐬 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐦𝐲 𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐬𝐞𝐥𝐟 𝐢𝐬 𝐬𝐭𝐫𝐮𝐠𝐠𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐨 𝐠𝐞𝐭 𝐨𝐮𝐭 𝐰𝐡𝐞𝐧 𝐈 𝐦𝐞𝐞𝐭 𝐲𝐨𝐮." Woosan : Instagram Mature content!!🔞⚠️ Woo sub, San dom. Homophobic minggat :D start : 9.7.2020 🏆#2 di ate...