Is he dead?

3.4K 513 70
                                    

San menggerakkan ayunannya pelan, ia tahu betul kalau sekarang umurnya sudah menginjak usia 15 tahun, tapi—yah, apa salahnya?

Pandangannya tertunduk, mengabaikan pemandangan menyenangkan dari anak-anak kecil yang tengah berlarian di depannya.

"Hei, hei- Kakak ingin pergi-!"

"Kak!!!"

San memilih untuk melirik, lihatlah anak itu, seorang yang populer dikalangan anak panti—bukan seperti si Choi San yang memilih untuk menutupi diri ini.

"Kakak ingin pergi?"

Di depannya sudah kosong, anak-anak bahkan rela meninggalkan mainan mereka di tanah.

"Eung, iya. Aku akan pergi. Jaga diri kalian masing-masing, jangan sampai sakit."

Jangan sangka San sama sekali tak peduli, meski merunduk, San masih menyimak percakapan mereka dengan baik.

"Kami akan merindukanmu. Jaga dirimu, Kakak Woo..."


































"WOAH- KITA DULU SALING MENGENAL!? KAU—SI ANAK MISTERIUS ITU!?"

Jangan heran kenapa Wooyoung sampai terkejut begini. Enam tahun adalah waktu yang cukup singkat untuk melihat perubahan San yang sekarang ini. Si misterius—yang bahkan orang-orang tak pernah melihat matanya (karena San selalu membiarkan poninya panjang menutupi mata), kurus tak berisi, dan pendek.

Siapa sangka dia akan jadi sekarang ini?

"Bukan mengenal, hanya sekedar tau, benar? Kita bahkan tak pernah bicara waktu itu."

"Ah, benar juga." Wooyoung kembali membuka mulutnya saat San bilang 'aaa~'. Ya ampun lihatlah betapa manjanya si Jung ini.

"Waktu itu aku ingin berteman denganmu, tapi aku takut. Lagipula tak lama setelah kau datang di panti, aku langsung di adopsi oleh keluarga Jung."

San mengangguk, "tak lama setelah kau pergi aku juga pergi."

"Hng? Kemana? Kau juga diadopsi?"

"Tidak, 15 tahun diluar panti membuat aku sudah terbiasa hidup sembrono begitu, jadi aku memutuskan untuk kembali kabur."

Wooyoung membelalakkan matanya, "kau kabur?!"

"Iya, lagipula jadi satu-satunya remaja di panti sungguh sangat membosankan."

Wooyoung mendecih, "dasar aneh." San mengulurkan segelas air pada Wooyoung, tak terasa makanannya sudah habis saja. Karena mangkuk makanannya adalah plastik, jadi San beranjak untuk membuang sampah-sampah. Wooyoung juga kembali memperbaiki posisinya agar lebih nyaman.

Tapi—

"San..."

—saat San berbalik, ekspresi wajah Wooyoung tak sama lagi seperti tadi. Apa ia melakukan kesalahan? Apa San salah bicara atau bagaimana?

"Saat pertama kali- ah bukan, yang itu entah keberapa kali, tepatnya di bar..." San menghampiri Wooyoung ragu-ragu, lalu duduk disampingnya.

"Kau dan teman-temanmu—apa memang benar-benar bertaruh untuk mendapatkan aku?"

"Woo-"

"Apa kalian kira aku bodoh?"

"Bukan begitu, tapi-"

"Aku tak mau mendengar apapun darimu!"

Dan sekali lagi, Wooyoung memalingkan wajahnya. Oh ayolah, mood Wooyoung berubah lebih cepat dari kedipan mata.

[✔] Sanwoo: InstagramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang