1. Kisah Renjun

842 103 20
                                    

Setiap kisah pasti memiliki awal untuk memulai dan akhir untuk menyelesaikannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setiap kisah pasti memiliki awal untuk memulai dan akhir untuk menyelesaikannya. Sama seperti kisahku yang memiliki awal dan akhir. Aku percaya setiap manusia memiliki kisah mereka masing-masing, entah itu tentang cinta, sahabat, keluarga, teman, musuh, bahkan cerita tentang para pembenci.

Pembenci yang kutahu biasanya selalu saja mencoba mencari keburukan orang yang dibenci dengan mengolok-olok kejelekan orang itu, membuat orang yang dibenci berada di sudut terpojok dalam hidupnya. Rapuh, dan tidak kuat untuk bangkit.

Aku di sini sebagai Huang Renjun, sebagai orang yang selalu diolok-olok dunia, aku bisa merasakan bagaimana menjadi mereka yang dibenci banyak orang. Karena kekurangan atau kelebihan, seseorang bisa menjadi bahan bullyan masyarakat luas, bahkan saat si objek sendiri tidak menginginkan kekurangan atau kelebihan yang ia miliki.

Aku sadar, ada saat dimana seseorang merasa kekurangan atau kelebihannya menjadi beban tersendiri dalam hidup, bukannya menjadi pelajaran atau kesenangan, tapi malah membuatnya sengsara. Memang, dalam hidup kita tidak bisa harus terus menikmatinya, ada kalanya kita semua harus diuji dan berada di titik terendah, namun tetap saja, kekurangan dan kelebihan yang menjadi beban, bisa menghancurkan hidup seseorang.

Seperti diriku. Aku memiliki kelebihan. Kelebihan yang tidak banyak dimiliki oleh orang-orang. Kebanyakan orang mungkin bahagia memiliki kelebihan dalam dirinya, tapi tidak jika kelebihan itu hanyalah sebuah kekuatan yang berkaitan dengan alam gaib. Dunia dimana makhluk lain yang berbeda dengan manusia tinggal.

Aku adalah salah satu dari orang yang memiliki kekuatan bisa melihat 'mereka', 'mereka' yang sama sekali tidak ingin aku rasakan kehadirannya dalam hidup. Aku tidak tahu kapan semua ini bermula, yang aku ingat hanyalah ketika aku membuka mata setelah terbangun dari tidur, aku bisa melihat 'mereka'. Mungkin semua ini sudah dimulai sejak lama dan aku tak menyadarinya atau memang itulah awal aku bisa melihat 'mereka', aku sendiri pun tidak tahu.

Aku hanya bisa berharap bahwa semua yang kulihat malam itu hanyalah mimpi. Mimpi buruk yang sayangnya tidak pernah berhenti menghantuiku setelah itu.

Biar aku ceritakan sedikit tentang kisah yang kuduga adalah awal penglihatanku pada dunia 'mereka' terbuka. Kala itu, aku terbangun pukul tiga pagi, umurku baru tujuh tahun dan aku tidur seorang diri di dalam kamar yang gelap. Aku sudah terbiasa tidur tanpa menyalakan lampu, jadi tidak masalah saat aku terbangun tengah malam atau hampir pagi dengan keadaan kamar gelap, yang berbeda saat itu adalah ketika aku membuka mata, aku melihat sesuatu tepat di atas kepalaku. Sesuatu dengan warna merah menyala menatapku tajam, aku baru menyadari beberapa detik setelahnya kalau sesuatu itu adalah wajah dari 'mereka' yang kalian sering sebut sebagai hantu.

Aku yang masih kecil kala itu tidak bisa berbuat apapun kecuali kembali memejamkan mata, merapatkan mulut, dan menarik selimut hingga menutupi wajah untuk menyembunyikan diriku seutuhnya dari 'sesuatu' itu, berharap saat aku membuka mataku dan menurunkan selimutku, 'sesuatu' itu akan hilang dari pandangan.

The 7th Sense | HRJ x You ✔Where stories live. Discover now