39. Iblis Pengabul Keinginan

91 45 12
                                    

Di sinilah aku berada, di sebuah tempat tak terpakai yang jauh dari keramaian kota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sinilah aku berada, di sebuah tempat tak terpakai yang jauh dari keramaian kota.

Setelah menyelesaikan masalah di apartemen y/n dan melepas kepergian Mark. Aku pulang ke rumah, tapi di perjalanan Jinyoung menghadang jalanku.

Dia bilang ada yang ingin bertemu denganku, jadilah aku menurutinya. Membiarkan dia membawaku jauh ke tempat ini.

Begitu sampai, aku sama sekali tak menduga Jinyoung membawaku ke sini. Tidak ada apapun selain bangunan tua tak terpakai. Beberapa kali aku melihat sekitar, memastikan ada di mana aku sekarang, tapi daerah ini tak kukenali.

"Kita ke mana Jinyoung?" tanyaku pada Jinyoung yang tidak menjawab sedikit pun.

"Ikut saja, nanti kamu akan tahu." Jinyoung terus berkata seperti itu, seakan tak ingin aku tahu ke mana kita sekarang.

Tempat tak terpakai ini memberi kesan tak menyenangkan. Ada sesuatu di sini yang sepertinya memiliki aura negatif.

Sepanjang perjalanan menuju tempat ini pun aku melihat ada banyak sekali arwah yang memandangku sedih. Entah apa yang sebenarnya terjadi di sini, perasaanku semakin tak karuan.

Ingin sekali aku pergi dari sana, tapi Jinyoung seakan tak membiarkanku dan terus menuntunku ke suatu tempat hingga kita sampai di sebuah lantai yang cukup luas.

Lantainya terbuat dari semen yang dicor. Batu kerikil memenuhi lantai, tak banyak, tapi cukup untuk tekstur kasar yang ditimbulkan.

Hawa dingin menerpa kala kakiku berhenti melangkah, mengikuti Jinyoung yang juga berhenti. Kami berada di salah satu sisi ruangan yang setengahnya adalah kegelapan.

Tidak ada yang bisa kulihat di sisi gelap ruangan. Sampai beberapa saat setelahnya, aku melihat sesuatu keluar dari dalam kegalapan.

Tubuhnya tinggi besar, ada dua tanduk di atas kepalanya. Makhluk itu memiliki mata merah gelap, seluruh tubuhnya berbulu, berwarna hitam.

Aku mundur beberapa langkah ketika matanya bertatapan dengan kedua mataku.

"Jinyoung, apa yang sedang kamu rencanakan!" seruku.

Suasana menjadi sangat dingin. Angin seakan berhembus di sekitarku padahal tidak ada satu pun pohon bergerak di luar sana.

"Aku tidak bisa membiarkan kamu bersama y/n, Renjun. Jadi, ini yang bisa kulakukan agar kamu tidak bersamanya."

Sesudah Jinyoung mengucapkan itu, sosok hitam besar mengeluarkan aura menyeramkan yang menyudutkanku. Dadaku serasa sesak, seperti ditekan sesuatu tak kasat mata.

Jinyoung tak jauh dariku hanya melihatku, menatap tanpa ingin menolong.

Aku semakin sulit bernapas, seluruh udara rasanya raib dari sekitarku. Tanganku mulai mencengkeram dada, sesak itu makin terasa menyakitkan hingga lama-kelamaan seluruh penglihatanku menghitam dan aku jatuh tak sadarkan diri.

The 7th Sense | HRJ x You ✔Where stories live. Discover now